Saturday 12 December 2015

Arwah Gentayangan Umat Pancaran Putih yang Lupa 3 Mustika bagian 11

Bagian 11

Tanggal 11 Februari 2013 jam 7 malam lewat 


Xiao Zheng Xiong mengikuti Budha Hidup Ci Kung 濟公活佛 ( 老師 Lao Shi ) sampai di Sheng Te Fo Thang di daerah Tainan. Guru dan murid masuk ke dalam vihara untuk Chan Cia 參駕 ( bersujud penuh hormat dan melaporkan kedatangan diri kepada TUHAN ) , selanjutnya Xiao Zheng Xiong melihat satu arwah gentayangan wanita memberi salam sujud menyambut kedatangan ( Cie Cia ) kepada Lao Shi .

Lao Shi berkata kepada arwah gentayangan itu :" Kamu berasal dari mana, coba ceritakan tentang dirimu".

Arwah gentayangan mengatakan :" Saya bernama Cuang Ya Phing , berasal dari daerah Phintung, meninggal dunia dalam usia 65 tahun, saya Qiu Tao ( 求道 Memohon Tao ) pada usia 50 tahun. Teringat dulu Yin Pao She ( 引保師 Pengajak dan Penanggung ) membawa saya ke vihara dan memberitahukan kalau vihara ini berbeda dengan kuil-kuil lainnya, dengan penasaran saya bertanya kepada Yin Pao She :" Dimana perbedaannya ?"

Yin Pao She bilang :" Di sini adalah vihara TUHAN ! Hari ini datang sampai di sini dapat membuat kamu melampaui kelahiran dan kematian".

Dengan ragu saya bertanya :" Aneh sekali ?" Begitu saya masuk ke dalam vihara, terlihat banyak orang yang sibuk keluar masuk vihara, lalu saya bertanya kepada Yin Pao She :" Sekarang saya harus buat apa ?"

Yin Pao She mengatakan :" Isi data ".

Lalu saya bertanya :" Mau isi data apa ?"

Yin Pao She berkata :" Karena hari ini kamu mau Qiu Tao, harus ditulis naskah suci, naskah suci itu harus dibakar ke Nirwana, maka data kamu harus diisi dengan benar !"

Saya bilang :" Baiklah ". Maka saya bersama sama dengan orang lain duduk di vihara mendengar seorang menyampaikan dharma, setelah itu segera dimulai ritual Qiu Tao. Saya masih ingat waktu itu seorang pandita  點傳師 pria mewariskan Tao kepada saya, setelah Qiu Tao, pandita itu mengucapkan Selamat ! Selamat ! kepada saya, saya bilang terima kasih kepada pandita itu, lalu bertanya kepada Yin Pao She :" Apakah sudah selesai ? Apakah saya sudah boleh pergi ?"

Yin Pao She bilang :" Mari mengulang San Pao ( 三寶 3 Mustika ) yang barusan diwariskan kepada kamu".

Saya bilang :" Oooh...! " Demikianlah saya bersama-sama dengan orang lain duduk di vihara mendengarkan Hakekat Kebenaran. Saat itu ada satu ciang she (  講師 penceramah ) bertanya kepada saya :" Apakah kamu masih ingat dengan San Pao yang barusan diwariskan untuk kamu ?"

Saya jawab :" Tidak berkesan ! " maka dia membantu mengulang San Pao lagi, setelah selesai mengulang, ciang she itu bilang kepada saya :" Jangan diceritakan , ini adalah San Pao yang kamu dapatkan setelah Qiu Tao, jika ada orang yang ingin tahu maka pandita yang akan mewariskan untuk dia ".

Saya jawab :" Baiklah". Kemudian saya meninggalkan vihara, setelah pulang sampai di rumah, berpikir sejenak, tidak tahu kenapa, saya lupa San Pao itu apa dan tidak berkesan lagi. Lalu dalam hati saya berpikir itu bukanlah hal yang penting, tunggu lain kali ada waktu baru bertanya kepada Yin Pao She lagi, sehingga saya tidak mempedulikan dengan masalah itu lagi. Anehnya lagi Yin Pao She dalam kurun waktu itu juga tidak mencari saya, meskipun dalam hati menggerutu tapi dipikir-pikir sejenak, yah...sudahlah ! Lagipula juga tidak penting, demikianlah hal itu pelan-pelan jadi terlupakan.

Hari demi hari berlalu, dalam sekejap saya sudah berumur 65 tahun. Suatu hari saya berjalan-jalan di jalan raya, ditabrak oleh sebuah mobil barang dari belakang, setelah itu sudah tidak sadarkan diri, begitu sadarkan diri, saya merasa sangat aneh, mengapa saya berada di rumah ? Dengan penuh keraguan akhirnya pelan-pelan jadi ingat, Aaaah...... saya ditabrak mobil, tapi setelah ditabrak kenapa saya ada di rumah ? Lagipula yang lebih aneh lagi begitu saya berbicara kepada orang rumah, mereka satu per satu berwajah kaku tidak mempedulikan dan tidak membalas ucapan saya. Saat itu dalam hati saya sudah merasa aneh, mengapa mereka semua tidak pedulikan saya ? Mengapa saya tidak dapat meraba sesuatu ? Saya sangat kaget sekali. Dalam hati terus berpikir, sebenarnya apa yang terjadi ? Setelah dirumah dibuat tanda berkabung, barulah saya tahu kalau saya sudah meninggal dunia.

Saat itu saya baru tersadarkan , pantas saja saya berbicara kepada orang rumah , mereka tidak dapat mendengar saya. Saat itu meskipun saya sangat sedih tapi juga sangat ketakutan, karena saya tidak tahu harus menuju kemana ?

Dalam hati berpikir terus, selanjutnya saya harus bagaimana ? Saya sudah tidak dapat pulang ke dunia, saya harus kemana ? Demikian berpikir berulang-ulang.

Suatu hari ada seberkas sinar, tiba-tiba saya ingat kalau saya ada Qiu Tao ! Waktu itu saya berguru kepada Budha Ci Kung maka saya segera berlutut menghadap menghadap langit, bersujud memohon Budha Ci Kung berwelas asih menolong saya.

Setelah beberapa hari berlalu saya melihat satu Budha berdiri di hadapan saya. Beliau tersenyum dan berbicara kepada saya :" Murid !" Begitu melihat Budha ini, saya jadi teringat bahwa ini adalah Guru dalam bayangan saya, tidak salah lagi ! Orang ini adalah Budha Ci Kung  dalam bayangan saya.

Lao Shi berwelas asih berkata kepada saya :" Ayo ...murid ! Jalanlah ! Kita pulang !"

Saya memohon petunjuk Lao Shi :" Mau pulang ke rumah yang mana ?"

Lao Shi mengatakan :" Rumah asal karena kita semua berasal dari sana ".

Saya sangat gembira sekali sambil mengatakan :" Saya sudah mau pulang ! Saya ingin pulang ke rumah !"

Selanjutnya Lao Shi bertanya :" San Pao yang dulu diwariskan Lao Shi , apakah kamu masih ingat ?"

Saat itu saya memang sangat gembira tetapi setelah mendengar pertanyaan ini lalu tidak dapat tertawa lagi !

Saya bilang kepada Lao Shi :" Maaf ! Sudah lupa ".

Lao Shi geleng-geleng kepala mengatakan :" Kamu sudah lupa San Pao yang dulu Lao Shi wariskan untuk kamu maka Lao Shi tidak dapat membawa kamu pulang karena pulang ke Nirwana harus dicocokkan San Pao ".

Mendengar hal ini saya bertanya kepada Lao Shi :" Saya harus bagaimana ?"

Lao Shi berdesah dan mengatakan :" Sekarang kamu mesti bagaimana ? Anggota keluargamu belum Qiu Tao, tidak dapat memberikan penerangan kepadamu, Lao Shi hanya dapat membawa kamu ke vihara waktu kamu Qiu Tao dulu, tidak tahu apakah kamu bersedia ?"

Saya bertanya :" Vihara tempat saya Qiu Tao dulu ?"

Lao Shi menjawab : " Benar ".

Dengan ragu saya bertanya kepada Lao Shi :" Membawa saya ke sana untuk apa ?"

Lao Shi menjawab :" Ke sana untuk menunggu jodoh keturunan kamu untuk Qiu Tao".

Saya bilang kepada :Lao Shi :" Apakah saya tidak dapat ikut Lao Shi pulang ?"

Lao Shi bilang :" Bukan Lao Shi tidak mau membawa kamu pulang, tapi pulang harus dicocockkan San Pao makanya Lao Shi juga tidak berdaya ".

Mendengar hal itu saya sangat sedih dan berkata kepada Lao Shi :" Pada waktu saya Qiu Tao dulu, tidak tahu keberhargaan Tao, juga tidak tahu harus ingat akan San Pao, tidak ada orang yang memberitahukan kepada saya, Yin Pao She juga tidak memberitahukan kepada saya, saya mau pulang ! Saya mau pulang !"

Lao Shi mengatakan :" Jangan panik ! Jangan panik ! Panik juga tidak dapat memperbaiki keadaan ".

Maka saya mengikuti Lao Shi ke vihara tempat saya Qiu Tao, sampai sekarang saya masih berada di luar vihara Sheng Te Fo Thang menunggu jodoh.

Kemudian Lao Shi memberitahukan kepada saya :" Kamu jangan menyalahkan Yin Pao She kamu, bukan hanya kamu saja, masih banyak murid Lao Shi yang tidak tahu betapa pentingnya San Pao , mereka beranggapan dengan Qiu Tao saja sudah dapat kembali ke Nirwana. Meskipun namanya didaftarkan di Nirwana dan dihapuskan dari buku kelahiran dan kematian di neraka dan menjalani kehidupan sebagai manusia dengan baik maka dapat kembali ke Nirwana, itu adalah benar adanya ! Tapi ada satu hal yang penting yaitu San Pao harus diingat karena ini adalah bukti yang diberikan TUHAN kepada kalian untuk dapat kembali ke Nirwana".

Sayangnya setiap orang dari kalian tidak mempedulikannya ! Juga tidak sering melihat diri sendiri, merenungkan San Pao , sering-seringlah menggunakan San Pao , Lao Shi sudah memberitahukan sedemikian banyak, wahai murid-murid sekalian, apakah kalian sudah paham ?

Saya bertanya kepada Lao Shi :" Saya harus menunggu sampai kapan baru bisa mendapatkan jodoh ?"

Lao Shi berkata :" Jodoh keluarga kamu agak lama. Lao Shi juga sedang mengusahakannya, lagipula di dalam anggota keluargamu masih ada orang yang pekerjaannya adalah menjagal, maka kamu mau menungguh jodohmu sangat sulit ! Karena beban karma menagih, sehingga sangat sulit ! "

Selanjutnya Lao Shi mengatakan :" Para murid yang baik ! Hari ini sudah mendapatkan Tao , sudah Qiu Tao maka harus menyayangi dan memanfaatkan jodoh baik dalam kehidupan sekarang, jangan sampai jodoh baiknya terlewatkan, baru menyesal, harus berusaha dengan giat untuk maju terus dalam membina diri, baik-baik menyayangi kehidupan sekarang , sebagai manusia juga harus manfaatkan hidup untuk kebaikkan dan sering bertanya kepada diri sendiri sudah memperbaiki diri berapa banyak ? Dalam membina diri sudah seberapa serius ?

Jangan menganggap ada pergi ke vihara sudah disebut membina diri, ketahuilah vihara adalah tempat kalian untuk belajar, pembinaan yang sesungguhnya adalah dalam kehidupan sehari-hari dalam menerapkan ilmu pembinaan bagaimana harus maju dan mundur dalam menghadapi persoalan".

Para murid sekalian ! Tanyalah kepada diri sendiri, apakah menggunakan hati serakah , amarah, iri, dengki dan keras kepala dalam bersikap ? Ataukah menggunakan sifat rohani dalam bersikap ? Inilah yang dimaksud Lao Shi menerapkan San Pao dalam kehidupan sehari-hari ! Menerapkan ilmu bukan hanya diucapkan di mulut sedemikian gampangnya. Apakah murid-murid dapat memandang terbuka terhadap hidup manusia ?

Dalam sejarah Para Patriat, Para Suci dan budiman membina dengan cara demikian karena menyadari hidup manusia tidak kekal sehingga menyadari harus cepat-cepat menerapkan sifat rohani, setelah diri sendiri sudah paham Hakekat Kebenaran masih harus meneladani hati Budha dan Bodhisatva yang penuh cinta kasih dan rasa iba ingin menggugah serta melintaskan umat manusia   yang berjodoh, berharap umat manusia terlepas dari penderitaan, sungguh-sungguh terlepas dari 6 jalur tumimbal lahir 六 道 輪迴 , karena dengan demikian barulah sungguh-sungguh terlepas dari derita dan mendapatkan kebahagiaan.

Bukannya setelah Qiu Tao hanya melakukan kegiatan diluar agar orang lain tahu kalau saya ada membina, pembinaan seperti ini dan apa yang dilakukan itu hanyalah untuk penampilan luar saja. Pembinaan yang sesungguhnya adalah dalam kehidupan sehari-hari, memahami kemujizatan Tao dan Hakekat Kebenaran , menyadari hidup yang tidak kekal, mengerti kalau kehidupan sekarang datang ke dunia, bukan untuk bersenang-senang tapi masing-masing ada tugas dan misi yang harus diselesaikan.


Lao Shi hari ini menyampaikan semua ini kepada kalian bukan menginginkan kalian melakukan amal berapa banyak ? Melainkan ingin kalian bertanya kepada diri sendiri sudah sekuat tenaga menjalankannya dan terus berusaha belum ? Apakah ada bertentangan dengan hati nurani ? Segala hal di dunia ini tidak kekal ! Membina diri tidak bisa ditunda-tunda lagi ! Dalam kehidupan sehari-hari harus membina diri dengan baik, kendalikan sifat temperamen diri dan kebiasaan buruk agar diri sendiri dapat perbaiki diri sedikit demi sedikit. Membina diri tidaklah sulit, hanya bertanyalah pada diri sendiri apakah mempunyai hati untuk membina ?


Setiap murid mengatakan saya ada hati ! Membina sampai akhirnya keluarga jadi berantakan karena kalian tidak tahu bahwa kalian lagi dilatih dalam api (permasalahan ) untuk dapatkan kejernihan hawa dan ketenangan batin dengan membina bersama anggota keluarga. Maka pada saat kalian sedang membina yaitu harus membuat keluarga menjadi harmonis, dalam kehidupan sekarang ini dapat berkumpul bersama anggota keluarga kamu karena ada jodoh barulah dapat bersatu . tidak peduli hubungan diantaranya baik atau tidak baik , kalian hari ini sudah Qiu Tao,sudah memberikan persembahan ke vihara untuk menyelesaikan ikrar tapi jangan lupakan mereka, karena mereka juga adalah bibit Budha 佛子 !

Harus berusaha segenap hati menghadapi mereka ! Harus lebih berusaha lagi terhadap mereka karena mereka tidak tahu Keberhargaan Tao 「道」之尊貴 , pada awalnya kalian juga demikian ! Bertanyalah kepada diri sendiri bukankah demikian ?


Karena kalian sekarang sudah paham, barulah rela memberi persembahan sehingga kalian juga perlu pelan-pelan membimbing mereka agar mengerti mengapa perlu adanya persembahan, mengapa harus memberi untuk orang lain bukan hanya demi diri sendiri ?


Tapi harus diingat jangan terlalu tergesa-gesa karena pemahaman setiap orang tidaklah sama, ada orang yang cepat memahaminya, ada juga orang yang lambat memahaminya, ini disebabkan kebiasaan setiap orang pada kehidupan lampau dan akarnya tidaklah sama, yang ada kaitan dengan karma masing-masing orang. Sehingga kalian merasa sulit untuk diberi dorongan, betul tidak ? Ini merupakan satu topik ujian ! Apakah ujian kalian akan lulus atau tidak maka tergantung kepada para murid sekalian ! Karena ini adalah ilmu yang harus diterapkan dalam membina diri.


Yang mudah untuk diberi motivasi dan dilintaskan maka kalian pergi lintaskan, yang sulit untuk dilintaskan maka kalian menyerah. Bukankah ini adalah hati yang membeda-bedakan ? Ketahuilah , apakah Lao Shi ada melepaskan satu muridpun ? Hari ini asalkan umat manusia ada sedikit harapan, Lao Shi akan menarik mereka dengan berbagai cara entah dengan meminjam orang, kasus atau barang secara diam-diam melintaskannya.


Murid-murid sekalian harus ingat bahwa pada saat melintaskan orang  人 sebenarnya memberi motivasi pada diri sendiri, yaitu mempelajari kekurangan diri ada di bagian mana , inilah yang disebutkan dalam Kitab Maha Paramita tentang Kuan Cao Po Re ( kearifan melihat diri sendiri ) , setiap saat memperhatikan diri sendiri bukankah demikian ? Pada saat diri sedang melayani orang tua atau menyelesaikan persoalan apakah ada yang tidak harmonis ? Apakah demikian ? Tanyalah pada diri sendiri dengan berlandaskan hati nurani, apakah demikian pelaksanaannya ?


Hari ini Lao Shi berharap kalian membina semakin baik, makanya baru membicarakan semua ini, semoga murid-murid tidak melepaskan satu umat manusia juga, baik-baiklah membimbing mereka maju di dalam Kalangan KeTuhanan, boleh tidak ?

Selanjutnya Lao Shi berbicara kepada arwah Cuang :" Sudahlah ! Kamu juga tidak perlu panik ! Jodoh setiap orang tidak sama , sekarang kamu juga sedang membina diri, hanya tempatnya tidak sama saja. Maka hari ini Lao Shi mewariskan San Pao ( 3 Mustika ) kepada kalian , harus diingat, INGAT ! Harus diingat ! Bencana akhir jaman sangatlah banyak, harus cepat-cepat membina diri , begitu beban karma sudah muncul semuanya sudah terlambat, ingin membina juga sudah tidak ada kesempatan, harus menyayangi dan memanfaatkan jodoh kehidupan sekarang ini, menyelesaikan sebab akibat ( hutang karma ) , bagi yang ada hutang kepada orang segeralah melunasinya, cepatlah membina, itulah tujuan kali ini datang ke dunia !"

Lao Shi berbicara sampai di sini lalu mengarah ke arah para arwah gentayangan yang ada di luar vihara dan berkata :" Sudahlah ! Sudah waktunya Lao Shi pergi ! Murid-murid yang ada di sini, kalian ada yang tidak mendapatkan jodohnya, ada juga yang berhasil mendapatkan jodohnya tapi Lao Shi berharap kalian jangan menyalahkan dan jangan membenci , harus lepaskan benci dendam, karena dengan demikian baru dapat terlepas dari derita , Lao Shi tahu semua penderitaan kalian, Semua Budha dan Bodhisatva juga tahu maka TUHAN berwelas asih menurunkan rahmatNYA, hari ini Lao Shi baru datang sampai di sini untuk meneruskan suara hati kalian, semoga jodoh kalian dapat datang lebih awal !"

Waktu sudah malan, maka Lao Shi membawa roh Xiao Zheng Xiong kembali ke badan, Xiao Zheng Xiong bersujud berterima kasih kepada Budha Ci Kung yang berwelas asih.

Amanat Suci Budha Hidup Ci Kung 

Manusia cenderung terlena dalam waktu dan kondisi
Terpengaruh oleh panjang pendeknya waktu, kondisi yang harmonis, lingkungan yang tidak menyenangkan sehingga menjadi beban dalam batin
Jika murid-murid dapat menerobos hal tersebut
Jangan ditinjau dalam pandangan yang terlalu dekat tapi jauhkan dulu baru diperhatikan,
Mungkin permasalahannya hanya begitu saja.
Apa yang perlu diperselisihkan ?
Apa yang mau dipertengkaran ?
Apa yang membebani sehingga terasa sakit ?
Meskipun terasa gatal , digaruk sebentar saja, sudah beres, betul tidak ?

Bersambung ke bagian  12


3 comments: