Tuesday 8 December 2015

Arwah Gentayangan Umat Pancaran Putih yang Lupa 3 Mustika bagian 10

Bagian 10









Tanggal 5 Februari 2013 jam 18:30


Budha Hidup Ci Kung berwelas asih membawa Xiao Zheng Xiong 小鄭兄 ke Kang Khou Kung di daerah Cia Yi,


Lao Shi ( Budha Hidup Ci Kung )  memberitahukan kepada Xiao Zheng Xiong :" Hari ini Lao Shi mengajak kamu keliling kuil alam hawa ( 氣天 ), agar Dewa Dewi di alam hawa dapat menyampaikan suara hati mereka ".

Begitu Guru dan murid sampai di gerbang kuil, semua Malaikat yang bertugas memberi sujud hormat menyambut kedatangan Budha Ci Kung. Xiao Zheng Xiong juga segera memberi salam hormat kepada semua Malaikat.

Malaikat inti di kuil Kang Khou Kung adalah Malaikat pengganti Dewi Ma Zu mengatakan :" Saya adalah Malaikat Representatif ( perwakilan ) yang berada di kuil Kang Khou Kung di daerah Cia Yi, karena diutus oleh Yi Huang Ta Ti 玉皇大帝 ( penguasa Dewa Dewi Alam Hawa ) untuk memperhatikan penduduk di sini. Karena pada kehidupan lampau saya ada membina diri, leluhur ada kebajikan, juga ada menggenapi pembinaan 3000 amal barulah dapat bertugas menjabat kedudukan Malaikat representatif Dewi Ma Zu ".

Xiao Zheng Xiong memohon petunjuk dari Malaikat representatif  Dewi Ma Zu :" Apa yang dimaksud dengan 3000 amal ?"

Malaikat representatif Dewi Ma Zu berwelas asih mengatakan :" Saya adalah orang Dinasti Sung , semasa hidup saya adalah seorang hartawan, dalam kehidupan sehari hari selain membantu penduduk membuat jembatan dan perbaiki jalan, juga banyak membantu orang tua dan wanita yang lemah, orang cacat serta penyakitan, juga sering membagikan beras sehingga membantu banyak orang yang memerlukan bantuan, maka pada saat ajal sudah sampai, roh saya menuju ke neraka, Raja Neraka ( Hakim Neraka ) menghitung amal dan kesalahan saya semasa hidup, karena sifat dan karakter saya sebagai manusia cukup baik dalam menyelesaikan persoalan, sehingga mendapatkan kedudukan disembahyangi oleh orang-orang di dunia maka Yi Huang Ta Ti memberikan kedudukan sebagai Malaikat representatif Dewi Ma Zu, setelah saya mendapatkan petunjuk dari Yi Huang Ta Ti, maka datang ke kuil Kang Khou Kung".

Kami semua Malaikat Representatif bermula dari pembinaan yang demikian, karena kebajikan setiap orang di dunia tidak sama maka kedudukan tiap Malaikat juga tidak sama tapi kami sebagai Dewa di alam hawa karena tidak mendapatkan  Satu Petunjuk Suci dari Budha maka berdasarkan amal kami yang sebesar apapun juga tidak dapat melampaui kelahiran dan kematian. Meskipun kami membantu banyak orang yang kesusahan tapi waktu itu Tao ( 道 ) belum diwariskan secara besar-besaran sehingga tidak dapat Qiu Tao ( 求道 Memohon Tao ) , sekarang situasi masa sudah memasuki akhir jaman, TUHAN menurunkan rahmatNYA, Tao diturunkan ke dunia, sayangnya semasa hidup kami tidak menemukannya, sekarang kami sudah tidak memiliki badan raga, hanya bisa mendapatkan kedudukan sebagai Dewa di alam hawa, sangat sulit untuk dapat Qiu Tao ! 

Sehingga dikatakan badan manusia sulit didapat, kalau sudah mendapatkan badan manusia harus disayangi dan dimanfaatkan, Khususnya sekarang ada pembina masa pancaran putih yang sudah Qiu Tao , harus lebih mengerti untuk menyayangi keberhargaan Tao ! Karena itu setiap kali kalian datang sembahyang kepada kami, kami tidak berani menerimanya maka kami masih harus berdiri dan menggeserkan tempat duduk, karena kalian sudah mendapatkan Satu Petunjuk Suci ( 道 ) , maka kalian sudah melampaui alam hawa ( alam dewa dewi ) , kalau ada kesempatan maka dapat langsung kembali ke Nirwana yang merupakan alam yang paling tinggi. 

Karena tingkatan kedudukan di langit yang tidak sama maka kami tidak boleh disembahyangi kalian, kalau teringat dulu seandainya kami dapat Qiu Tao , betapa baiknya ! Maka kalian yang sudah Qiu Tao harus mengerti untuk menyayangi dan memanfaatkannya, sedangkan mereka yang belum Qiu Tao masing-masing mempunyai jodohnya sendiri , jangan dipaksa, kalau jodohnya sudah matang maka harus segera pergi Qiu Tao. Kalau tidak , hidup manusia tidaklah kekal, kalau sudah tidak memiliki badan raga, baru ingin memohon Tao maka sudah tidak ada kesempatan lagi !

Hari ini mendapatkan rahmat TUHAN yang berwelas asih mengijinkan kami mengungkapkan suara hati kami. Kami dapat menjadi Malaikat representatif Dewi Ma Zu merupakan berkah yang dipupuk pada kehidupan lampau makanya dapat menikmati penghormatan dengan disembahyangi orang, tetapi begitu waktunya sudah habis tetap harus masuk jalur reinkarnasi, karena kami semua Dewa Dewi di alam hawa , masih dikendalikan oleh Hakim Neraka melalui buku kelahiran dan kematian. Membuat kami mengerti keberhargaan Tao. Saya yang sebagai malaikat inti di kuil ini serta malaikat inti lainnya di kuil-kuil lain telah terjerumus ke dalam hukum karma ( sebab akibat ) yang tiada tara karena umat manusia melakukan pembunuhan ayam dan bebek dipakai untuk sembahyang kami. Kalian manusia di dunia menganggap dengan melakukan itu menunjukkan sikap tulus dan hormat kepada Budha dan Dewa Dewi, tapi ini justru merupakan KESALAHAN BESAR, KESALAHAN FATAL !

Ketahuilah kalau mencelakai nyawa makhluk hidup dan digunakan untuk sembahyang kepada kami, maka kami yang sebagai malaikat inti juga harus ikut memikul hukum karma ini, ada kaitannya dengan orang yang melakukan pembunuhan terhadap hewan-hewan tersebut bersama-sama telah menciptakan karma . Terutama pada hari besar yang mengadakan upacara besar , segala binatang dibunuh seperti babi, bebek , ayam, meskipun kami tidak tega melihatnya tapi kami tidak berdaya, karena tidak memiliki badan raga sehingga tidak dapat berbicara dengan kalian, meskipun sudah bicara kalian juga tidak dapat mendengarnya. Apa daya ! Apa daya ! 

Semoga para budiman yang ada di dunia mengerti bahwa sembahyang kepada Budha dan Dewa Dewi , yang diinginkan adalah satu hati yang tulus ! Hati yang sungguh-sungguh ! Hanya hati yang sungguh-sungguh saja bukan menginginkan barang persembahan yang berwujud. Kami juga ingin melindungi penduduk desa saat terjadi bencana tapi tidak berdaya karena adanya Karma Bersama 共業. Di depan mata terlihat bencana menghampiri desa, melihat umat manusia mengalami bencana dan kena ujian, maka hanya dapat bersujud memohon kepada TUHAN menurunkan rahmatNYA , semoga bencana dapat dikurangi ! Semoga para budiman di dunia cepat cepat bervegetarian dan membina diri memupuk amal pahal , jangan menciptakan karma pembunuhan lagi. 

Meskipun jodoh masing-masing orang dalam membina tidak sama tapi tujuan terakhir adalah berharap dapat terlepas dari penderitaan. Hari ini berterima kasih kepada Budha Ci Kung yang berwelas asih memberi kami kesempatan untuk menyampaikan suara hati kami sehingga para budiman di dunia dapat mengetahuinya.

Lao Shi mengatakan :" Tuhan berwelas asih mengijinkan kamu menyampaikan suara hati kalian agar para pembina di dunia menyadari keberhargaan Tao 「道」之尊貴. Selanjutnya Lao Shi mau meninggalkan Kang Khou Kung , setelah semua dewa dewi bersujud mengantar kepergian Lao Shi, Xiao Zheng Xiong memberi salam hormat kepada semua dewa dewi lalu berpisah.

Kemudian Xiao Zheng Xiong mengikuti Lao Shi menuju ke tempat lain, yaitu Sheng Te Kung di daerah Lu Kang , malaikat yang berkuasa adalah Budha Kwan Kung 關聖帝君 . Setelah Guru dan murid sampai di dalam ruangan , Xiao Zheng Xiong melihat semua dewa dewi bersujud memberi hormat menyambut kedatangan  Budha Ci Kung , Budha Ci Kung mempersilahkan mereka untuk berdiri dan berbicara. 

Malaikat yang mewakili Budha Kwan Kung berkata :" Saya adalah orang Cin Cheng yang hidup pada masa Dinasti Sung, semasa masih hidup di dunia saya suka membela orang yang tertindas karena memiliki satu hawa ketegakan dan kebenaran, meneladani semangat kebenaran dari Budha Kwan Kung maka saya sering membantu orang tua dan wanita lemah yang tertindas, begitu melihat ada orang yang ditindas maka saya segera memberikan bantuan untuk membantu orang untuk menyelesaikan persoalan, tapi di kemudian hari karena saya menyakiti seorang pejabat yang berkuasa, maka saya difitnah dan dimasukkan ke dalam penjara membuat saya mati penasaran di penjara. Setelah meninggal dunia saya menuju ke aula Hakim Neraka , setelah Hakim Neraka memeriksa buku amal dan kesalahan, beliau mengatakan semasa hidup di dunia karena banyak membantu orang juga sering membela orang lemah yang tertindas , dengan hawa kebenaran maka saya dapat menikmati pembalasan berkah sebagai malaikat di alam hawa, maka Yi Huang Ta Ti memberikan saya kedudukan sebagai malaikat yang mewakili Budha Kwan Kung.

Setelah saya menerima Titah dari Yi Huang Ta Ti segera datang ke Sheng Te Kung di Lu Kang untuk menjabat sebagai wakil Budha Kwan Kung . Selama 400 tahun ini saya menjadi malaikat representatif  di Sheng Te Kung , menikmati berkah disembahyangi orang . Dalam kurun waktu ini saya melihat umat manusia yang datang sembahyang kebanyakan memohon rejeki dan keselamatan , tapi juga banyak murid masa pancaran putih yang demi meneladani semangat kebenaran Budha Kwan Kung .

Pada saat para pembina masa pancaran putih datang sembahyang kepada kami maka kami segera berdiri karena Firman Tuhan 天命 sangatlah istimewa, kami tidak berani menanggungnya. Para pembina masa pancaran putih yang sudah mendapatkan Tao sudah melampaui alam hawa memasuki alam Hakekat Kebenaran ( alam kekal abadi Nirwana 理天 ) , ini disebabkan jodoh baik kalian melalui pembinaan beberapa kehidupan lampau, lagi pula setiap kali di altar Tuhan sedang menjalankan kegiatan suci dan ada kelas dharma, kami semua boleh berada di luar altar untuk mendapatkan penerangan, mendengarkan dharma, mendengar Hakekat Kebenaran yang disampaikan Budha.

Meskipun kami juga ingin Qiu Tao, ingin melampaui kehidupan , juga pernah bersujud kepada TUHAN yang berwelas asih agar memberi kami kesempatan tapi ini adalah tidak mungkin karena sudah tidak memiliki badan raga lagi, maka kami hanya dapat mendengar tentang Tao tapi tidak dapat Qiu Tao . Meskipun sekarang saya sebagai Malaikat representatif tapi saya masih berada di alam hawa, tidak dapat terlepas dari kelahiran dan kematian, apakah kalian para pembina pancaran putih memahaminya ?

Hari ini kalian sudah Qiu Tao sudah terlepas dari 6 jalur tumimbal lahir, betapa berharganya, harus disayangi ! Di dunia masih banyak umat manusia yang belum Qiu Tao maka kalian harus cepat memberi motivasi kepada bibit Budha 佛子 yang belum Qiu Tao agar mereka bisa cepat Qiu Tao, membina diri, dengan demikian mereka baru dapat melampaui kelahiran dan kematian.

Hari ini meskipun kami sudah sudah menjadi Malaikat representatif ( perwakilan ) , disembahyangi umat manusia di dunia tapi pembalasan berkah kami akan habis, begitu masa reinkarnasi sudah sampai, maka kami harus menitis lahir ke dunia lagi. Tapi setelah menitis lahir apakah dapat Qiu Tao ? Masih belum diketahui karena harus melihat jodoh masing-masing orang apakah sudah lengkap , baru kemudian ditentukan, maka masih sulit untuk dibicarakan (dipastikan) 

Karena itu hari ini dapat Qiu Tao, mendapat jodoh dan kesempatan bagus, maka janganlah dilewatkan, harus memanfaatkan kesempatan dengan sebaik-baiknya. Setiap malaikat representatif mempunyai pembinaan yang berbeda-beda pada kehidupan lampau, dulu kami sudah melakukan banyak kebaikan, karena berharap pada kehidupan yang akan datang dapat kehidupan yang lebih baik, bahkan tidak tahu ada jalan yang demikian baik yang dapat melepaskan diri dari kelahiran dan kematian, terlepas dari jalur tumimbal lahir.

Sekarang ini terlihat banyak umat manusia yang sudah Qiu Tao , sudah mendapatkan Tao malah tidak membina, sungguh sayang sekali ! Sayang sekali ! Karena hanya berbunga tidak berbuah, maka berharap para pembina pancaran putih yang sudah Qiu Tao  , harus baik-baik menggunakan hidup ini untuk membina diri dan melaksanakan Tao 修道 辦道 , kelak baru dapat melampaui kelahiran dan kematian dan kembali ke Nirwana dengan Lancar .


Xiao Zheng Xiong memohon petunjuk malaikat representatif Budha Kwan Kung :" Sebagai Malaikat representatif harus membantu pembabaran Tao, apakah itu hal yang sulit ?"

Malaikat representatif Budha Kwan Kung dengan welas asih mengatakan :" Manalah sulit ! Hanya dengan Firman Tuhan yang Maha Kasih , kami baru dapat membantu pembabaran Tao secara diam-diam dan baru dapat kesempatan untuk mengikat jodoh pada dharma akhir jaman, tapi di depan mata ada berapa Dewa Dewi yang bisa mendapatkan kesempatan ini ? Jawabannya adalah sangat sedikit sekali ! Intinya kalau tidak ada badan raga sangatlah sulit , hari ini berterima kasih atas kewelas asihan TUHAN memberi kami jodoh ini, dapat menyampaikan suara hati para Dewa Dewi alam hawa. Intinya adalah badan manusia sulit didapat, maka harus paham untuk dimanfaatkan".

Budha Ci Kung berwelas asih mengatakan :" Boleh ! Boleh ! Hari ini dengan meminjam dua kisah ini agar kalian para pembina mengerti keberhargaan Tao, mendapatkan Tao tidak mudah, membina diri lebih tidak mudah lagi ,harus menyayangi jodoh kehidupan sebagai manusia, setelah mendapatkan Tao harus membina dengan sebaik-baiknya, kalau sudah kehilangan badan raga baru terpikirkan untuk membina, sungguhlah sulit. 

Sehingga hari ini apa yang disampaikan maknanya adalah agar kalian paham bahwa Qiu Tao tidaklah mudah, semuanya adalah jodoh baik hasil pembinaan beberapa kehidupan lampau, sudah mendapatkan badan manusia, sudah Qiu Tao, asalkan ada baik-baik mempelajari, membina, membabarkan dan menjalankan tugas ( 學、修、講、辦 ) , dengan sendirinya dapat melampaui kelahiran dan kematian, tapi kalian pada saat ini ? Aaiii.... ! Masing-masing tidak menyayangi dan memanfaatkannya, akhirnya menyesal, begitu ajal sudah sampai baru mengatakan mau membina dan menjalankan , tunggu hutang karma sudah datang menagih baru memohon kepada Lao Shi berwelas asih untuk menolong kalianhanya saja pada saat itu kalian ingin memohon pertolongan, sudah terlambat !    

Karena TUHAN berwelas asih, Lao Shi juga sudah memberikan kalian banyak sekali kesempatan , sangat banyak sekali kesempatan, maka kalian harus memanfaatkan sekarang mumpung masih memiliki badan raga, masih ada kesempatan membina dan menjalankan Tao, maka harus segera membina, pada saat melintaskan orang , harus banyak berusaha , saat memberikan motivasi kepada orang, jangan cepat menyerah, karena Lao Shi sama sekali tidak pernah melepaskan satu murid pun juga ! Murid sekalian sering mengatakan hati manusia sekarang tidak sama dengan hati orang jaman dahulu, sulit dilintaskan, sulit dilintaskan, tetapi Lao Shi ingin kalian bertanya kepada diri sendri, sebenarnya kalian sudah berusaha seberapa banyak dalam memberikan motivasi kepada orang ? Lao Shi berharap setiap murid dapat membina sifat hatinya, lebih banyak memahami keberhargaan dalam membina kembali ke sifat mulia Tao.

Hari ini Lao Shi tidak mau berbicara terlalu banyak, kesempatan tidak menunggu orang, kalau sudah terlepas maka akan hilang. Sudahlah ! Hari ini Lao Shi bicara sampai di sini ".

Selanjutnya Guru dan murid meninggalkan Sheng Te Kung di Lu Kang , para malaikat yang bertugas bersujud memberi hormat mengantar kepergian Budha Ci Kung. Budha Ci Kung menuntun roh Xiao Zheng Xiong kembali ke badannya, Xiao Zheng Xiong bersujud berterima kasih kepada Budha Ci Kung yang berwelas asih.



PESAN PENUH PERHATIAN

Antara langit dan bumi, manusia adalah yang paling tinggi martabatnya di antara makhluk lainnya.

Yang disebut manusia yang sejati adalah mempunyai hawa kebenaran, hatinya tidak munafik , penampilan dan sikap badan serta tegak dan serius ( lihat aksara huruf manusia 人 ) garis ke kiri sebagai simbol sejati, garis ke kanan sebagai hawa ketegakan, kalau sering menjalankan sifat tegak dan kebenaran yang sejati , itulah yang pantas disebut manusia . Karena manusia yang dapat mengembangkan Tao dan memupuk kebajikan badan, bersandar kepada Tao , barulah mencapai tingkat suci. Meskipun sebagai Dewa Dewi tapi belum Qiu Tao maka tidak dapat melampaui kelahiran dan kematian namun karena mereka menjalankan kehidupan dengan baik, sehingga disembahyangi orang, sedangkan kita ada Qiu Tao , asalkan baik-baik menjalankan pembinaan diri dan menjalankan Tao maka dapat melampaui kelahiran dan kematian, tapi kita masih tetap harus menghormati mereka karena mereka adalah Dewa Dewi alam hawa, sedangkan kita adalah manusia , kalau tidak menghormati Dewa Dewi , bagaimana kita dapat pulang ke Nirwana dengan lancar ?

Bersambung ke bagian 11 


No comments:

Post a Comment