Thursday 3 December 2015

Arwah Gentayangan Umat Pancaran Putih yang Lupa 3 Mustika bagian 8

Bagian 8


Tanggal 22 Januari 2013 jam 7:30 malam hari

Xiao Zheng Xiong mengikuti Budha Hidup Ci Kung ( Lao Shi ) sampai di Vihara Shan Te Thang di daerah Cang Hua , setelah sampai di tempat tujuan , Guru dan murid langsung masuk ke dalam vihara Chan Ciamelaporkan kedatangan diri dan memberi hormat ) ,  kepada TUHAN ( 老㊥ LAO MU  ) bersamaan itu Xiao Zheng Xiong juga chan cia kepada Budha Kwan Kung 關聖帝君. Budha Kwan Kung berwelas asih mengatakan :" Saya mendapat Titah TUHAN YME 老㊥ untuk menegakkan Peraturan Suci , kalian para pembina, apa yang telah kalian bina ? Apa yang kalian jalankan ? Apakah kalian paham ? Hari ini TUHAN ada Titah untuk sekali lagi membabarkan satu Buku Suci agar kalian para pembina mengerti sampai dimana letak kesalahan kalian, dan juga pada saat melintaskan orang serta memotivasi orang , hendaknya diketahui bagian mana yang dijalankan kurang baik ".

Mendengar sampai di sini, Xiao Zheng Xiong小鄭兄 segera memohon petunjuk Budha Kwan Kung yang berwelas asih.

Budha Kwan Kung mengatakan :" Tidak berani menanggung kata welas asih 慈悲! Setelah kalian membaca bagian depan tentang suara hati para arwah murid pancaran putih, berapa banyak yang telah kalian pahami ? Berapa banyak yang telah kalian sadari ?"

Apakah kalian memahami isi hati TUHAN dan Budha Ci Kung ? 
Apakah kalian sudah menjalankan pantangan dengan mematuhi peraturan suci ?
Apakah sudah memperbaiki diri ?
Apakah ada menjalankan pembinaan?
Lihatlah pembina jaman sekarang seperti apa ?

Masing-masing tidak menguasai tata kesopanan, vihara menjadi kacau balau, Lao Shi kalian berwelas asih khawatir kalian gagal dalam ujian sehingga bersujud memohon kewelas asihan TUHAN untuk tidak menghukum kalian tapi diberikan kesempatan lagi.

Saya ( Budha Kwan Kung ) melihat masing-masing dari kalian tidak mematuhi pantangan, tidak mematuhi peraturan suci, setiap orang menunggu sampai tidak memiliki badan raga barulah menyesal. Harus diingat kalau ada kesempatan untuk memperbaiki diri lekaslah perbaiki , lagi pula saat kalian melintaskan orang, orang yang diajak Qiu Tao ( 求道 Memohon Tao ) dibawa masuk ke dalam vihara dengan sikap apa ? 

Kalian menempatkan Tao sebagai apa ? 
Menganggap Lao Shi kalian sebagai apa ?

Budha Kwan Kung sekarang mulai memberitahukan kekurangan para pandita, apakah kalian sungguh-sungguh sudah mengerti akan Firman TUHAN ? Mewakili Guru Agung mewariskan Tao adalah sangat istimewa, apakah kalian memahaminya ? Pada saat satu petunjuk suci diberikan , Lao Shi kalian sangatlah khawatir, bimbang akan murid-murid ini tidak dapat lulus dari ujian, untunglah pada beberapa kehidupan lampau kalian ada membina diri, jodoh dengan Buhda yang kuat barulah dapat lulus, kalau tidak maka Malaikat Jendral Se Ta Thien Wang  四大天王 Pa Ta Cin Kang 八大金剛 ( 8 Bodhisatva Pelindung ) dari awal-awal sudah mengeluarkan kalian, apa yang dimaksud dengan dikeluarkan dari vihara ?

Yaitu membiarkan orang yang ingin Qiu Tao timbul niat pikiran ingin meninggalkan vihara dan tidak ingin Qiu Tao lagi. Sehingga melintaskan orang, haruslah lihat orangnya ! Kalian melintaskan orang untuk Qiu Tao harus mempersilahkan mereka berpakaian yang rapi dan sopan, mematuhi peraturan suci vihara. Jangan memakai baju asal-asalan lalu datang ke vihara untuk Qiu Tao.

Hendaknya kalian ketahui di vihara ada berapa banyak Budha dan Bodhisatva yang melihat kalian Qiu Tao ? Pada saat Lao Shi dan She Mu mewariskan Tao kepada kalian, betapa ISTIMEWA sekali ! Apakah kalian dapat memahaminya ? Jaman dahulu Para Budha dan Bodhisatva harus melalui jerih payah berapa besar dalam membina diri demi mendapatkan Satu Petunjuk Suci ( Tao ) dari Guru Penerang Sejati.

Sebaliknya lihatlah kalian, satu per satu setelah mendapatkannya malah tidak membina diri. Kalian para pembina yang masih hidup di dunia, yang disebut sebagai murid yang baik oleh Lao Shi kalian, hendaknya mengetahui, Lao Shi kalian sudah membantu kalian memohon berapa banyak ?

Kalian harus paham jerih payah Lao Shi kalian ! Budha Kwan Kung hari ini bukan mau bicara kasar tapi karena sekarang banyak murid masa pancaran putih yang menjadi arwah gentayangan karena tidak paham Keistimewaan dan Keberhargaan Tao , bahkan melupakan San Pao ( 3 Mustika ) barulah tidak bisa pulang kembali ke Nirwana .




Sebagai seorang Than Zu壇主 Pengurus Vihara ) , Ciang She講師Penceramah ) pada saat melintaskan orang, apakah kalian paham dengan keistimewaan Tao ? Harus mematuhi peraturan suci vihara, terlihat kalian semua tidak peduli dengan peraturan suci 佛規禮節 , kalau mau Budha Kwan Kung menghukum kalian, hukumannya sangatlah berat, apakah kalian sanggup ?

Boleh bersikap flexibel tapi tidak boleh seenaknya, tidak boleh ribut-ribut seperti di pasar , kalian harus menuntut diri untuk disiplin tinggi menjaga suasana khidmat maka orang yang Qiu Tao dengan sendirinya akan mengendalikan diri , kalian harus menampilkan keadaan di mana orang yang Qiu Tao paham kalau Tao sangatlah istimewa bukannya hanya sekedar diucapkan di mulut saja, bibit Budha yang baru masuk ke dalam pintu Budha , kalian harus membimbing mereka dengan baik untuk mempelajari peraturan suci vihara agar mereka paham betapa pentingnya peraturan suci vihara .

Jika kalian bertindak seenaknya maka mereka akan ikut-ikutan seenak dirinya. Sebagai seorang senior harus memberi contoh teladan yang baik, barulah akan dihormati oleh para junior, mengertikah ?"

Berbicara sampai di sini, Budha Kwan Kung berwelas asih memanggil satu arwah gentayangan masuk untuk menceritakan suara hatinya. Arwah gentayangan ini adalah seorang anak laki-laki berusia 9 tahun bernama He Chi Wei .

Arwah bermarga He mengatakan :" Pada saat saya lahir, mama sudah membawaq saya ke vihara untuk Qiu Tao, karena usia saya masih muda sehingga setelah Qiu Tao tidak kembali ke vihara, kemudian saya tidak tahu sakit apa lalu meninggal dunia, setelah meninggal dunia juga tidak tahu kalau sudah Qiu Tao, Budha Kwan Im berwelas asih memberitahukan kalau saya ada Qiu Tao, barulah saya mengetahuinya ! Saat itu saya ada memohon petunjuk kepada Budha Kwan Im :" Saya ada Qiu Tao ? Apa yang dimaksud dengan Qiu Tao ?

Budha Kwan Im memberi banyak petunjuk barulah saya mengerti. Budha Kwan Im membimbing saya menemui Lao Shi 老師, membawa saya kembali ke Nirwana, begitu Lao Shi melihat saya lalu berkata :" Murid kecil, nasib (ajal) sudah sampai, menyelesaikan ikatan jodoh dengan cepat, apakah kamu masih ingat dengan Lao Shi ?" Usia masih kecil sudah Qiu Tao semestinya sudah tidak ingat sama Lao Shi yah?"

Saya melihat Lao Shi tertawa lalu bertanya :" Kamu ini siapa ?"

Lao Shi berkata :" Pada saat kamu Qiu Tao ada berguru kepada Lao Shi, pada waktu itu Lao Shi ada mewariskan San Pao kepada kamu , apakah kamu masih ingat ?"

Saya geleng-geleng kepala sambil bertanya :" Tidak ingat ! Apa yang dimaksud dengan San Pao 寶 ?"

Lao Shi berkata :" Mustika yang menuntun kamu untuk pulang ke Nirwana ! Apakah masih ingat vihara tempat kamu Qiu Tao ada dimana ?"

Saya jawab :" Tidak ingat !"

Lao Shi bertanya :" Siapa yang membawa kamu ke vihara untuk Qiu Tao ?"

Saya jawab :" Orang tua saya ".

Lao Shi berkata :" Ya .... Orang tua kamu yang membawa kamu Qiu Tao ".

Kemudian Lao Shi menuntun saya kemari, saya sudah lama berlutut di sini ! Lao Shi mengatakan :" Orang tua kamu ada ke vihara tapi tidak aktif dan tidak terlalu paham dengan Hakekat Kebenaran , bahkan mereka ada menyalahkan vihara , mengapa anak kecil setelah Qiu Tao , demikian cepat sudah meninggal dunia ?"

Karena orang tuaku juga tidak paham tentang jodoh dan ajal sehingga penerangan yang saya dapatkan juga terbatas. Sekarang lebih baik saya menunggu jodoh di sini, saya waktu meninggal dalam usia masih kecil, bagaimana dapat ingat San Pao 三寶 ? Tapi tidak apa-apa.


Lao Shi bilang saya harus berada di sini menunggu jodoh orang tua saya lengkap lagipula pasti bisa kesampaian. Sekarang ini banyak arwah yang sama seperti saya, usia masih muda sudah Qiu Tao sedangkan jodoh setiap orang tidaklah sama, seperti saya jodoh dan nasib sudah sampai sehingga meninggal lebih awal . Semoga para orang tua di dunia ingat bahwa setelah kamu membawa anak kecil ke vihara untuk Qiu Tao maka harus sering-sering membawa dia kembali ke vihara.

Di vihara banyak kegiatan yang sesuai untuk anak kecil, lagi pula harus sering mengulang San Pao複習三寶 kepada mereka karena ajal ( nasib ) setiap orang tidak sama bukannya menunggu orang sudah lanjut usia baru dapat meninggal. Sehingga tidak membedakan tua atau muda, setiap saat harus ingat San Pao. Meskipun sekarang kita berlutut di sini tapi kita dapat melihat kegiatan yang ada di vihara, meskipun kegiatan yang dilaksanakan vihara sangat banyak tapi karena sama sekali tidak mengulang San Pao maka kami juga sangat khawatir akan banyak saudara yang nasibnya sama seperti kami.

Hari ini meskipun usia saya masih kecil tapi karena saya berlutut di luar vihara mendengar dharma sehingga saya juga mengerti banyak hal, semoga paman, bibi, kakak dan para budiman sekalian harus ingat dengan San Pao, ini sangatlah penting karena kalau ingin kembali ke Nirwana maka harus ingat San Pao.

Pada awal kita Qiu Tao , Lao Shi sudah mewariskan San Pao kepada kita, kalian masih memiliki badan raga sehingga masih dapat mengulang San Pao tapi kalau sudah tidak memiliki badan raga maka sudah tidak dapat mengulang San Pao, terima kasih kepada Lao Shi berwelas asih 老師慈悲 !

Terima kasih Budha Kwan Kung berwelas asih ! Memberikan saya kesempatan untuk mengemukakan suara hati kami, terima kasih kepada para budiman, penyampaian saya cukup sampai di sini. 

Selanjutnya Budha Kwan Kung berwelas asih 關聖帝君慈悲 mengatakan :" Sekarang banyak orang tua membawa bayinya Qiu Tao, kelak harus banyak membimbing mereka kembali ke vihara , setelah dewasa aktifkan mereka untuk ikut kelas remaja, kelas membaca paritta kanak-kanak, masing-masing cabang dan ranting Kalangan Tao harus banyak menjalankan kegiatan ini, mereka baru dapat aktif kembali ke vihara, sama-sama murid pancaran putih, kalian jangan ada hati yang membeda-bedakan, semuanya adalah anak-anak Tuhan, murid baik dari Lao Shi ! Semuanya adalah pembina ! Mengertikah ?"

Lalu Budha Kwan Kung berkata :" Masuklah !"

Xiao Zheng Xiong melihat satu arwah gentayangan pria dengan emosi masuk ke dalam, dia terlihat sangat marah dan shock ( tergoncang ).

Lao Shi berwelas asih mengatakan :" Jangan marah, lepaskan emosinya, dan jangan gegabah, bicaralah ".

Arwah gentayangan berkata :" Saya adalah orang Se Chuan bernama Sie Ping Cang ".

Xiao Zheng Xiong melihat arwah Sie sangat emosi dan berharap dia tidak mengebu-gebu , arwah Sie berkata :" Saya ada Qiu Tao tapi orang yang membawa saya ke vihara tidak menyampaikan dengan jelas kepada saya, hanya mengatakan kepada saya kalau datang ke vihara dapat memperbaiki nasib, saat itu saya berpikir memperbaiki nasib itu sangat bagus ! Maka ikut dia ke vihara , setelah sampai di vihara, saya juga tidak tahu memohon apa , saya sama sekali tidak mengerti apa yang dibicarakan ! Saya anggap ada agama baru, setelah Qiu Tao saya sama sekali tidak paham lalu saya ada bertanya kepada orang yang membawa saya datang :' Sebenarnya apa yang terjadi ?"

Dia bilang :" Hari ini membawa kamu Qiu Tao maka dapat memperbaiki nasib kamu".

Saya bertanya :" Apakah semudah itu ? Dengan demikian saja sudah dapat memperbaiki nasib ?"

Setelah saya pulang ke rumah , nasib saya masih tetap tidak baik ! Lalu saya langsung pergi mencari orang itu ( pengajak ) dan bertanya :" Bukankah kamu bilang dapat memperbaiki nasib ?"

Yin Pao She 引保師 mengatatakan :" Betul ! Nasib dapat diperbaiki ! Kamu harus aktif kembali ke vihara baru dapat memperbaiki nasib ".

Saya bilang :" Sekarang kamu baru kasih tahu ".

Yin Pao She bilang :" Pada saat itu kamu sangat emosi maka saya tidak berani katakan kepada kamu ! Sekarang kamu bertanya kepada saya, barulah saya memberitahukan kamu ".

Saya tanya :" Apakah ke vihara ?"

Yin Pao She menjawab :" Benar !"

Sata bertanya lagi :" Setelah pergi, sungguhkah dapat memperbaiki nasib ?'

Yin Pao  She mengatakan :" Dapat ! Dapat ! Sekarang nasib saya semakin hari semakin baik ".

Dengan perasaan kurang senang saya bilang :" Itu kan kamu !"

Yin Pao She yang mendengar ucapan itu dengan nada kasar membalas :" Sudahlah ! Kamu mau pergi atau tidak semua terserah kamu ".

Saya bilang :" Bukankah kamu telah membohongi saya ?"

Kemudian kami bertengkar lalu saya pergi dengan perasaan tidak senang hati karena saya menganggap tempat ini telah membohongi saya. Tentu saja pekerjaan saya juga tidak terlalu baik, karena saya tidak mendapatkan pekerjaan, maka saya menjadi nelayan menangkap ikan, mungkin karena nasib tidak baik! Saat saya sedang menangkap ikan di laut karena kurang hati hati maka terjatuh ke dalam laut dan tidak ada orang yang mengetahinya , sehingga saya mati tenggelam di laut. Kemudian anggota keluarga saya melakukan upacara pemanggilan arwah di tepi pantai dengan melakukan upacara berkabung, barulah saya tahu kalau saya sudah meninggal dunia. Meskipun saya mati tenggelam di laut tetapi saya merasa ada baiknya juga meninggal dunia, karena hidup di dunia penuh dengan derita . 

Tiba-tiba saya ada satu keraguan, setelah meninggal saya harus pergi kemana ? Kemudian saya pergi ke kuil setempat, memohon Dewa yang ada di dalam menolong saya, Dewa itu mengatakan kamu ada Qiu Tao !

Saat itu Xiao Zheng Xiong yang berdiri di samping sambil mendengarkan bertanya kepada arwah Sie :" Dewa mana yang mengatakannya ?"

Arwah Sie bilang :" Dewa Wang Ye ". Saat itu Dewa Wang Ye terus mengucapkan selamat ! Selamat ! kepada saya dan mengatakan :" Saya ingin Qiu Tao tapi tidak ada kesempatan ! Hari ini kamu dapat Qiu Tao sungguh istimewa sekali, dapat pulang ke Nirwana 理天 !"

Saya bertanya :" Bagaimana caranya untuk pulang ke Nirwana ?"

Dewa Wang Ye tidak membalasnya, saya mohon petunjuk kepada Dewa Wang Ye  bagaimana mestinya ?

Dewa Wang Ye bilang :" Kamu Qiu Tao di vihara mana ? Apakah kamu masih ingat ? Kamu segera pergi ke vihara itu !"

Saya berterima kasih kepada Dewa Wang Ye lalu pergi meninggalkannya ! Karena saya masih ingat Qiu Tao di mana maka saya menuju ke tempat dulu saya Qiu Tao , saya ingin masuk ke dalam memohon petunjuk bagaimana caranya untuk pulang ke Nirwana , tapi di pintu vihara ada Tentara Langit yang menjaga sehingga saya tidak dapat masuk ke dalam, Tentara Langit mengatakan :" Tidak bisa ".

Saya bilang :" Saya ingin pulang ke Nirwana ".

Tentara Langit bilang :" Bersujudlah kepada TUHAN untuk mengijinkan kamu pulang". Sehingga saya hanya dapat berlutut di luar vihara , berlutut lama......lama......lama sekali, sampai suatu hari , tiba-tiba saya melihat ada satu berkas sinar keemasan muncul di hadapan saya, saya merasa aneh, hati yang sedang sumpek mendengar ada suara panggilan "murid" kepada saya.

Saya bertanya :" Siapa ?"

Lao Shi mengatakan :" Guru !"

Dengan ragu saya bilang :" Guru ?"

Lao Shi mengatakan :" Saya adalah Budha Ci Kung , Guru kamu, mau menjemput kamu pulang".

Saya berkata kepada Lao Shi :" Hari ini saya sangat gembira karena sudah Qiu Tao ".

Lao Shi bertanya :" Apakah kamu masih ingat dengan San Pao ?"

Dengan ragu saya berkata :" San Pao ? Apa itu ? Saya tidak tahu ".

Lao Shi mengatakan :" Kamu juga tidak tahu ! Mengapa sedemikian banyak murid yang tidak tahu ? Kalau kamu tidak tahu maka Lao Shi tidak dapat membawa kamu pulang ke Nirwana ".

Saya bertanya :" Mengapa ?"

Lao Shi berkata :' Pulang ke Nirwana harus ingat San Pao , kalau tidak dapat mengungkapkannya mka tidak dapat pulang !"

Saya bertanya :" Mengapa ?"

Lao Shi berkata :" Untuk membuktikan kamu ada Qiu Tao, sebelum masuk ke Nirwana, maka di depan Pintu Gerbang Langit Selatan  ( 南天門 Nan Thien Men ) harus dicocokkan San Pao 三寶, setiap murid pancaran putih harus melewati jalan ini barulah dapat pulang ke Nirwana, sehingga kenapa harus ingat San Pao. Sekarang kamu sudah lupa San Pao maka tidak dapat pulang, maka kamu hanya dapat berlutut di sini ".

Saya bertanya :'Mengapa saya harus berada di sini ? Mengapa saya harus di sini ?" Saat itu saya sangat tidak senang.

Lao Shi berkata :" Tidak berdaya !" 

Sebenarnya saya tidak tahu, karena orang yang mengajak saya Qiu Tao tidak menjelaskan kepada saya sampai mengerti, hanya mengatakan dapat memperbaiki nasib , sehingga mencelakai saya hanya dapat berada di sini , tapi saya berpikir lagi apakah ada jalan lain , maka saya bertanya kepada Lao Shi :' Apakah saya dapat lahir lagi sebagai manusia ?'

Lao Shi mengatakan :' Tidak dapat karena kamu sudah dikeluarkan dari Buku Kelahiran dan Kematian , terlepas dari 6 jalur tumimbal lahir, tidak perlu menitis lahir lagi, Hakim Neraka juga tidak akan menerima kamu, karena kamu sudah tidak dikendalikan oleh Hakim Neraka ".

Selanjutnya Lao Shi juga berkata :' Kamu juga tidak perlu mencari Yin Pao She kamu, karena dia juga tidak berdaya ! Maka baik-baiklah kamu berada di sini untuk membina diri, jangan ada hati benci dendam, dulu pernah suruh kamu kembali ke vihara tapi kamu tidak mau ".

Saya bilang :' Tapi Yin Pao She tidak menjelaskan kepada saya kalau harus ingat San Pao !"

Lao Shi berkata :" Makanya ada kekurangannya ! Kalau kamu kembali ke vihara, bukankah akan ada orang yang akan memberitahukan kepadamu ?"

Saya bilang :" Baik ! Sudahlah ! Sudahlah !"

Lao Shi berkata :" Anggota keluarga kamu belum Qiu Tao maka baik-baiklah kamu membina diri, agar anggota keluarga kamu dapat Qiu Tao lebih awal dan membina diri agar kamu bisa dapat penerangan dan dapat naik tingkat, maka tidak perlu berada di sini lagi, boleh tidak ?"

Saya jawab :" Saya hanya dapat bilang baik, kalau tidak juga tidak ada cara lain lagi ". Sekarang saya pelan-pelan mulai membuka pikiran kalau pada awalnya saya sendiri yang tidak mau ke vihara, sebenarnya saya juga ada salah, maka sekarang memohon TUHAN menurunkan rahmatNYA agar anggota keluarga saya dapat Qiu Tao, dapat memahami Hakekat Kebenaran lebih awal, lebih banya memberikan pelayanan, saya baru bisa dapat penerangan, hari ini berterima kasih kepada Lao Shi dan Budha Kwan Kung yang telah memberikan kesempatan ini kepada saya untuk menyampaikan suara hati kami para arwah gentayangan .

Sebenarnya masih banyak...banyak....arwah gentayangan yang ingin menyampaikan suara hati mereka , saya hanyalah salah satu di antara mereka. Saya berharap kalian yang sebagai Yin Pao She dapat bekerja lebih baik lagi, pada saat melintaskan orang , membawa orang ke vihara, mohon kalian beritahukan dengan jelas sampai orang tersebut mengerti, apa yang dimaksud dengan Qiu Tao ? 

Jangan biarkan kami memohon dalam keadaan bingung, saya juga tidak banyak bicara lagi, terima kasih semuanya.

Budha Kwan Kung mengatakan :" Setiap murid pancaran putih diharapkan memperhatikan dan ingat San Pao, ingat akan betapa pentingnya San Pao , keistimewaan San Pao ada di sini , sering-seringlah melihat diri sendiri , lihatlah diri sendiri sudah memperbaiki berapa banyak , apakah pembinaannya baik atau tidak , diri sendirilah yang paling jelas, tidak perlu bertanya kepad orang lain , setiap saat dapat menggunakan San Pao , dijamin kamu tidak akan lupa ! Kalau sehari-hari tidak menggunakan San Pao , begitu sudah tua, kebanyakan orang sudah lupa, hendaknya diketahui kalau badan raga ini adalah palsu ( bersifat sementara ) , jangan terikat padanya , setelah tua setiap orang akan sama, maka dikatakan gunakan San Pao untuk menarik kembali pikiran kita yang bersifat duniawi, tampilkan sifat Budha , kearifan barulah dapat terbuka ! Kalau sifat diri sudah lengkap dengan sifat yang baik, dengan sendirinya pikirannya akan jernih dan tanggap ! Sudahlah ! Budha Kwan Kung tidak banyak banyak bicara lagi , bagaimana dengan Budha Ci Kung ?

Budha Ci Kung geleng-geleng kepala juga tidak bicara lagi , sudah waktunya untuk pulang .

Budha Kwan Kung berbicara kepada Xiao Zheng Xiong :" Waktu tidak pagi lagi, ikutlah Lao Shi kamu untuk pulang".

Selanjutnya Lao Shi berbicara kepada Xiao Zheng Xiong :" Ingatlah ! Ingat apa yang telah Lao Shi sampaikan, hari ini kembali ke Nirwana , San Pao sudah pasti akan dicocokkan. Bunyi San Pao harus menggunakan bunyi bahasa mandarin barulah tepat. Pergunakan bahasa lain untuk menjelaskan agar mereka mengerti makna 5 Kata Suci dan keistimewaannya, juga ajarkan mereka melafalkan 5 Kata Suci, harus menggunakan bahasa mandarin untuk diwariskan , HARAP DIINGAT ! DIINGAT ! 

Xiao Zheng Xiong menjawab :" Mengerti ".

Selanjutnya Lao Shi mengatakan :" Sebagai seorang pandita 點傳師 , pada saat mewariskan San Pao harus menggunakan bahasa mandarin jangan menggunakan bahasa lain untuk mewariskannya tapi orang lain boleh menjelaskannya dengan bahasa lain, harap diingat ! Diingat ! Waktu sudah malam, Budha Ci Kung menuntun roh Xiao Zheng Xiong kembali ke badannya, Xiao Zheng Xiong bersujud berterima kasih kepada Lao Shi yang berwelas asih.

CATATAN :

5 KATA SUCI HARUS DILAFALKAN DAN DIWARISKAN DALAM BAHASA MANDARIN ! HARAP DIINGAT BUNYI LAFAL DALAM BAHASA MANDARIN ! HARAP DIINGAT !

Amanat Suci Budha Hidup Ci Kung

Tidak sanggup mengendalikan mulut sendiri maka tidak akan dihormati oleh orang lain
Tidak sanggup mengendalikan sifat temperamen diri maka tidak dapat mengubah nasib diri sendiri
Tidak sanggup mengendalikan hati sendiri maka tidak dapat lepas dari lautan derita tumimbal lahir
Sifat welas asih tidak akan mempunyai musuh
Hawa ketegakan dan kebenaran akan membawa ketenangan
Merendahkan hati maka dapat menaungi siapa saja
Mempunyai kearifan maka tidak ada keraguan
Mempunyai keyakinan dengan ketulusan maka akan puas diri
Dalam keadaan tidak berdaya ( terpojokkan ) , belajarlah memaklumi dan memaafkan orang
Dalam keadaan mengemban beban tugas , belajarlah untuk memberi atau mempersembahkan
Dalam keadaan terikat dalam kemelakatan belajarlah mundur / mengalah/ melepaskan
Dalam keadaan menghadapi rintangan belajarlah untuk tabah


Bersambung ke bagian 9

No comments:

Post a Comment