Monday 1 February 2016

Wejangan Suci 5 Petir

Pusat Wadah KeTuhanan Cakrawala Dharma Medan
Pada tanggal 16-17 Agustus 2015
Di Maha Vihara Cen Pao Fo Yen Medan
Dalam Kelas Pertemuan Dharma ( Fa Hui )
Dengan Hormat Memohon Budha
Untuk memberikan Wejangan Suci









Menyadari asal usul maka kearifan akan bertambah, menghormati Para Suci dan Budha dengan cara menampilkan ketulusan hati dan hati universal untuk menjalankan TAO

Melaksanakan Bakti dan Sopan terhadap sanak famili serta tidak sembarangan, maka Langit akan memberikan hasil dan kedudukan saat kita mencapai kesempurnaan

Manusia berbuat dan Langit melihatnya serta Para Suci mengamati apapun yang kita perbuat harus sesuai dengan aturan kebenaran yakni pada Pusaka Pertama ( hati nurani )

Saya adalah 

BUDHA HIDUP CI KUNG

Mengemban titah dari

IBUNDA SUCI
( TUHAN YANG MAHA ESA )


Turun ke Vihara bergegas memberi salam hormat pada

IBUNDA SUCI
( TUHAN YANG MAHA ESA )


Kemudian bertanya pada murid-murid  amankah ?
Tenangkan hati dan menunggu Guru memberikan wejangan

Ha ... Ha .....


Manusia sekarang melanggar norma kemanusiaan, kehilangan kasih sayang dan melupakan sifat ksatria , tidak lagi mengembangkan moralitas


Diri sendiri berbuat salah sehingga menghambat masa depan, melupakan aturan kebenaran, kehilangan aturan Langit.


Bencana akhir jaman telah berada di sekeliling kita, tidak peduli tua muda semua bisa terkena bencana ini, sungguh sangat dikasihani.


Sekarang Langit menurunkan 5 petir sekaligus menggabungkan tenaga yang besar menurunkan bencana ini, sangatlah susah melewati bencana tersebut.


Petir Emas begitu menggelegar maka masa pemusnahan telah tiba, semua benda yang terbuat dari besi baja akan terkena bencana tersebut.

Segala benda yang terbuat dari besi baja adalah berasal dari Petir Emas, begitu meledak maka semua tidak akan bisa terelakkan dari bencana tersebut.


Kecelakaan pesawat terbang, mobil akan bertabrakan, semua ini terbuat dari besi, karma begitu masak ( Karma sudah matang  ) dalam waktu bersamaan maka akan terjadi pemusnahan.


Petir Kayu begitu menggelegar , maka semua manusia akan tertimpa, segala yang terbuat dari kayu akan terbakar dan gosong, tidak bisa bertumbuh lagi.


Siapa yang berbuat maka siapa yang menanggung bencananya, siapa yang bisa terhindar dari bencana yang begitu mengenaskan ini.



Petir Air begitu menggelegar maka semua daratan menjadi banjir, Gunung yang tinggi dijadikan kuburan massal, semua jalan sulit ditemukan.


Kota yang aman dan ramai, di sanalah tempat keluarnya bencana yang paling mengenaskan.


Petir Api begitu menggelegar, menemui kita, di mana-mana terdapat mayat gosong bergelimpangan.

Terbakar hangus hingga tidak ada yang dapat dikenali, sulit untuk terhindar dari karma bersama jika telah datang menyerang badan ini.


Petir Bumi begitu menggelegar maka bumi akan retak, terpisah kiri kanan atau depan belakang.


Dalam kehidupan manusia ini hanya ada satu-satunya jalan yakni dengan melakukan jasa pahala dan kebaikkan dalam kehidupan ini, serta dengan moralitas yang tebal barulah bisa mengamankan semua makhluk hidup.


Jangan hanya mengatakan kehidupan saya sekarang sangat kaya dan senang, sekejap saja bisa terjerumus dalam lautan penderitaan.


Terjerumus dan terjatuh dalam sumur penderitaan adalah pilihanmu, hendak naik ke Langit atau ke neraka adalah pilihanmu.


Langit berwelas asih tidak rela melihat umat mengalami bencana, sehingga menurunkan TAO ini untuk melintas manusia kembali ke Nirwana.


Membina dan melatih diri untuk menemukan jalan kembali ke asal, Langit pasti berwelas asih melindungi kita.


Memupuk jasa pahala dan kebaikkan bukan hanya pura-pura melakukan , melainkan harus dengan bersungguh-sungguh membina moralitas sejati.


Senantiasa mengintrospeksi diri maka moralitas kita akan berkembang, kelak tidak peduli tua atau muda semuanya akan mendapat penerangan dan bisa kembali ke Langit.


Bersama-sama menyembahyangi Ibunda Suci ( TUHAN ) kembali ke akar semula, bergegaslah melaksanakan jasa pahala agar bisa memasuki barisan Dewa.


Tema ini adalah ( Titah Yang Sangat Mendesak / 急急如律令 Ci Ci Ju Li Ling ) diberikan kepada para murid agar pagi dan malam dapat introspeksi.


Tidak boleh sembrono mengerjakans setiap hal, segalanya harus benar-benar dilakukan, benar-benar dibina.


Makanya dalam membina, tidak boleh melupakan asal muasal.


Mengertikah ?


Hari ini Guru sampai di Vihara berjumpa dengan murid, memberikan pada murid Wejangan Suci ini, harap murid bisa menggunakan hati yang sungguh-sungguh untuk menjalaninya.


Setiap Pembina TAO mengandalkan kekuatan ikrar ini, hanya dengan ikrar besar barulah memiliki kekuatan besar untuk melakukannya.


Murid_murid TAO yang sejati pasti ada cobaan yang sejati, sungguh-sungguh membina baru bisa benar-benar berhasil, waktu terus berjalan dengan cepat, maka kita harus menghargainya.


Dengan segenap hati bersyukur pada Karunia TUHAN dan Budi Luhur Guru dengan bersungguh-sungguh hati melakukan kebajikan bisa menampilan cita-cita yang mulia.


Murid-murid sejak sekarang baik-baik melakukannya , hanya satu hati dari awal hingga akhir yaitu hati yang tanpa pamrih.


Setiap saat melakukan jasa pahala dan kebajikan, maka akan terhindar dari melakukan kesalahan. Setiap hari menjalankan TAO, setiap detik tidak melakukan hal yang tidak sesuai dengan aturan Langit.


Dalam melakukan apapun, Langit mengamati dengan sangat jelas, dosa dan pahala akan dihitung oleh Langit dengan sangat mendetail.


Mengertikah ?


Langit mengadakan Pertemuan Dharma untuk membimbing orang yang baik hati, orang yang berjodoh akan bisa memasuki pintu Vihara.

Yang sudah datang ke vihara maka hati juga harus diletakkan di sini, aturan Langit sangatlah ketat, kita tidak boleh memiliki niatan yang tidak baik.


Dengan menyakini TAO ini maka dengan sungguh-sungguh menjalankan Hakekat Kebenaran berarti menuaikan jalan kemanusiaan, senantiasa menjalankan baikti karena adalah kewajiban dasar manusia.


Mulai sekarang kita belajar menjadi seorang budiman, sungguh-sungguh menjalankan TAO ini serta membimbing umat manusia.

Karena keterbatasan waktu, maka Guru tidak lagi memberikan wejangan , sekarang Guru menghentikan pena ini dan tidak menulis lagi.


Menghadiahkan setiap murid sebuah apel keselamatan, sehingga terbuka kearifan dan baik-baik belajar dan menjalankan TAO ini.


Ha ... Ha ... Berhenti

NB : Wejangan Suci ini dibuat oleh Guru Agung satu hari sebelum Peristiwa Tragedi Sebuah Perusahaan Kimia meledak di Tian Jin Tiongkok.

No comments:

Post a Comment