Monday 30 November 2015

Arwah Gentayangan Umat Pancaran Putih yang Lupa 3 Mustika bagian 7

Bagian 7


Gambar hanya ilustrasi


Tanggal 20 Januari 2013 jam 6:30 malam


Xiao Zheng Xiong mengikuti Budha Hidup Ci Kung 濟公活佛 menuju ke Ci Hua Kung di daerah Cang Hua. Setelah sampai di Ci Hua Kung , Guru dan murid terlebih dahulu masuk ke dalam ruangan vihara Chan Cia ( 參駕 memberi salam hormat dan melaporkan kedatangan diri kepada 老㊥ TUHAN ) . Selanjutnya Budha Hidup Ci Kung ( 老師 Lao Shi ) berbicara kepada Xiao Zheng Xiong :" Hari ini Lao Shi membawa kamu kemari untuk menjadi perantara menyebarkan suara hati dari arwah gentayangan ". 


Begitu Xiao Zheng Xiong mendengar ucapan Lao Shi lantas melihat kebagian luar vihara :" Waaahhhh....... Ada sekumpulan arwah gentayangan yang sedang berlutut di sana ".

Saturday 28 November 2015

Arwah Gentayangan Umat Pancaran Putih yang Lupa 3 Mustika Bagian 6

Bagian 6










Tanggal 12 Januari 2013 jam 7:30 malam

Lao Shi berwelas asih menuntun roh saudara Xiao Zheng Xiong 小鄭兄 ke Vihara Meng Te Than - Fa Yi Chong De . Setelah Guru dan murid bersembah sujud hormat dan melaporkan kedatangan diri kepada TUHAN ( chan cia ) , Xiao Zheng Xiong melihat arwah gentayangan yang berlutut di luar vihara tidaklah banyak.

Lao Shi mengatakan :" Kebanyakan arwah gentayangan setelah kembali ke negara masing-masing juga tidak ingat mereka Qiu Tao di vihara mana. Tujuan Lao Shi hari ini menuntun Xiao Zheng Xiong kemari adalah memberitahukan kepada murid-murid yang masih hidup di dunia, di setiap vihara ada arwah gentayangan yang berlutut di bagian luarnya dan bukan hanya pada beberapa vihara yang ditunjukkan tadi baru ada ( bukan hanya vihara yang dimuat dalam episode lalu ).

Seiring dengan semakin lamanya suatu vihara didirikan, jumlah umat yang semakin bertambah, kegiatan Pan Tao yang semakin banyak , jika murid-murid dapat mengingat San Pao ( 三寶 3 Mustika  ) dengan baik,  manalah ada arwah gentayangan ?"

Wednesday 25 November 2015

Arwah Gentayangan Umat Pancaran Putih Yang Lupa 3 Mustika Bagian 5

Bagian 5




Tanggal 9 Januari 2013 , jam 6.30 malam 


Budha Hidup Ci Kung濟公活佛 ( 老師 Lao Shi ) menuntun roh saudara  Xiao Zheng Xiong menuju ke rumah seorang umat yang Qiu Tao ( 求道 Memohon Tao ) di Vihara Ci Chu Cung Shu , barusan meninggal dunia ( arwah ini setelah meninggal dunia, tidak tahu harus menuju kemana, oleh karena itu masih ada dirumahnya )

Begitu sampai di tempat tujuan , Xiao Zheng Xiong melihat anggota keluarga arwah tersebut sedang makan, rumah arwah itu ada di daerah Xin Cu ( alamatnya tidak bisa ditulis di sini ). 

Lao Shi mengatakan :" Lao Shi menemukan seorang murid yang setelah meninggal tidak tahu harus bagaimana ".

Tuesday 24 November 2015

Arwah Gentayangan Umat Pancaran Putih Yang Lupa 3 Mustika Bagian 4

Bagian 4

Tanggal 7 Januari 2013 , jam 7 malam

Budha Hidup Ci Kung berwelas asih membawa roh saudara Xiao Zheng Xiong sampai di daerah Shan sia , Vihara Fa Yi Ling Yin Se.



Setelah Guru dan murid selesai Chan Cia ( Melaporkan diri kedatangan di vihara kepada Tuhan ) , Xiao Zheng Xiong melihat Budha Ci Kung berbicara kepada satu arwah gentayangan pria yang sedang berlutut di luar vihara :" Tidak perlu berlutut lagi, berdirilah ! Hari ini kamu yang mewakili mereka untuk menyampaikan suara hati . Siapa namumu ?"Arwah gentayangan menjawab :" Saya bernama Cuang Cau Siung ! Anggota keluarga saya belum ada yang Qiu Tao (求道 memohon Tao ) , terima kasih kepada Lao Shi berwelas asih memberikan kesempatan kepada saya untuk menyampaikan suara hati. Semasa saya hidup, sebelum saya Qiu Tao, Yin Pao She 引保師 membawa saya ke vihara untuk mendengarkan dharma, setelah mendengar dharma, saya merasa penuh dengan makna". Di kemudian hari Yin Pao She berkata :" Hari ini ada Pan Tao , apakah kamu mau Qiu Tao ?"

Sunday 22 November 2015

Arwah Gentayangan Umat Pancaran Putih Yang Lupa 3 Mustika bagian 3

BAB 3

Tanggal 4 Januari 2013 , siang hari jam 1 lewat


Budha Hidup Ci Kung berwelas asih membawa roh saudara Xiao Zheng Xiong ke Vihara Ci Hua Kung - Fa Yi Thien Yen 發一天元 , Vihara yang dirintis oleh Te Hui Phu Sa 德慧菩薩 .

Begitu sampai di bagian luar vihara, Budha Ci Kung 濟公活佛 dengan langkah cepat membawa Xiao Zheng Xiong menuju ke ruangan vihara untuk Chan Cia (參駕  melaporkan diri kedatangan di vihara ) kepada Tuhan. Begitu selesai Chan Cia , Xiao Zheng Xiong baru membalikkan badan dan terlihat di luar vihara berlutut sangat banyak arwah murid pancaran putih yang sudah meninggal, di dalamnya ada laki-laki dan ada juga perempuan.

( Berikut ini adalah cerita arwah murid pancaran putih seorang umat wanita yang sudah meninggal dunia, bermarga Liao )

Wednesday 18 November 2015

Arwah Gentayangan Umat Pancaran Putih yang Lupa 3 Mustika bagian 2

Bab 2


Amanat Suci Budha Hidup Ci Kung 

" Selamanya mengikuti Satu Benang Emas "












Tanggal 2 Januari 2013 , siang hari jam 2 lewat


Budha Hidup Ci Kung berwelas asih membawa roh saudara Xiao Zheng Xiong ke Vihara Yun Lin, Fa Yi Chong De , Tou Liu , Chung Siu Thang.

Begitu sampai di Tou Liu , bagian luar Chung Siu Thang, Xiao Zheng Xiong sudah kaget oleh pemandangan yang ada di hadapan karena dia melihat banyak sekali arwah gentayangan yang berlutut di luar vihara. Begitu Xiao Zheng Xiong masuk ke vihara dan setelah selesai Chan Chia ( Melaporkan Diri kedatangan kepada Tuhan YME ) , Budha Ci Kung berwelas asih segera menunjuk ke seorang arwah gentayangan wanita untuk bercerita. 

Begitu arwah gentayangan ini tampil keluar, dia segera bercerita dengan penuh perasaan. Dia Qiu Tao ( 求道 memohon Tao ) di Vihara Cung Siu Thang , Tou Liu , dia bernama Cuang Yi Mei , hari ini dia yang bercerita mewakili suara hati para arwah murid pancaran putih.

Arwah Gentayangan Umat Pancaran Putih Yang Lupa 3 Mustika bagian 1

Kata Pengantar


Pada tanggal 17 Februari 2013 jam 18:30
Budha Hidup Ci Kung 濟公活佛老師Lao Shi ) berwelas asih , hadir di Vihara Meng Te , Vihara keluarga Zheng untuk membawa saudara Xiao Zheng Xiong.

Setelah Lao Shi Chan Cia ( Bersembah Sujud Melaporkan Kedatangan Diri kepada Tuhan ) , Lao Shi berkata kepada Xiao Zheng Xiong   : " Hari ini Lao Shi mendapatkan Titah Tuhan YME 老㊥ datang untuk membuat kata pengantar Buku Suci tentang 


SUARA HATI PARA PEMBINA PANCARAN PUTIH YANG SUDAH MENINGGAL DUNIA " 白阳修道子的心声 “











Kata Pengantar Budha Hidup Ci Kung sebagai berikut :


Terlebih dahulu Lao Shi akan menyampaikan Dharma Hati 3 Mustika (  San Pao ) dan bagaimana caranya menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.


Mau menerapkan Dharma Hati 3 Mustika ( San Pao ) dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya sangat sederhana, terlebih dahulu tanyalah pada diri sendiri apakah sudah menerapkan 3 Mustika dalam kehidupan sehari-hari ? Segala tindak perbuatan dan sifat kebiasaan buruk , apakah sudah diperbaiki ? Pada saat ada masalah, hendaknya diselesaikan dengan sifat batin ( yang bersih ) , bukannya dengan sifat hati yang penuh ke"aku"an ( egois ) untuk menyelesaikannya. Jika ada perselisihan di Vihara , apa yang diperebutkan ? Apa yang diinginkan ? Bagaimana caranya kalian menerapkan Dharma Hati 3 Mustika ?

Monday 16 November 2015

Kisah Xiao Xian Tong ( Malaikat kecil )

Khu Ki Ci adalah seorang anak yang tinggal di Thai Nam , Taiwan lahir 11 Februari 1977.
Wajahnya lucu dan ganteng, tetapi bernasib menyedihkan.

Ketika berusia 3 bulan ,  Khu Ki Ci terserang demam parah dan segera dibawa oleh orang tuanya ke rumah sakit untuk diobati.

Setelah diobati kurang lebih 10 hari ternyata tidak ada perubahan, orang tuanya sangat sedih dan cemas.

Diputuskan dikirim ke Rumah Sakit yang lebih besar dan lengkap untuk diperiksa lagi. Hasil pemeriksaan diketahui liver Khu Ki Ci ada tumor / kanker sebesar 4 cm. Dokter mengatakan itu adalah penyakit kanker hati.

Riwayat Singkat Kakek Guru , Bapak Guru Agung dan Ibu Guru Suci


Riwayat Singkat 

Riwayat Singkat Cin Kung Cu She (Kakek Guru Suci – Lu Cung I)

Guru Suci pertama pada zaman pancaran putih, marganya adalah Lu, nama beliau adalah Cung I lahir di Ci Ning, propinsi San Tung, China, pada tahun masehi 1849 bulan 4 tanggal 24 imlek, adalah titisan Buddha Maitreya, merupakan Guru generasi ke 17 pada zaman timur periode ke dua. Sewaktu masih kecil beliau sudah kehilangan kedua orang tua, bersama adik perempuan tinggal di luar kota yang berjarak 5 mil dari batalyon tentara. Tempat tinggalnya terbuat dari rumput kering dan tanah (gubuk) dan hidup dalam keprihatinan, setiap hari bekerja, dengan pakaian yang sangat sederhana (kasar dan robek), kehidupannya sangat susah.

Amanat Suci Yi Cheng Ciang Ciun 義成將軍 ( Raja Bromo )

Kata Pengantar

Alkisah suatu ketika hampir 1000 tahun lalu di Pulau Jawa 
Di kawasan Gunung Bromo tinggallah seorang Raja
Pada tahun 1994 meminjam badan raga A Ciu umat kita
Menyampaikan hasrat ingin memohon KeTuhanan
Melalui penelitian data memang tercatat sejarahnya
Sesepuh Chen berwelas asih mengijinkan permohonannya
Sesepuh Chen sendiri mengadakan pelintasan arwah
Seumur hidup Sesepuh Chen hanya melintaskan 2 arwah
Maha Dewa Penjaga di Kwang Hui dan Sang Raja Bromo

Di tahun 1994 Raja berhasil memohon KeTuhanan
Tepat mengejar masa awal dimana Tao dalam Perintisan
Berkesempatan membantu dan mendukung perjuangan
Melalui proses perubahan penuh ujian dan cobaan
Kini akhirnya dapat mengikat jodoh 20 tahun kemudian
Dalam rangka Jakarta mencapai Wadah KeTuhanan
Jasa Pahala yang dipupuk melalui berbagai bantuan
Tuhan menganugrahkan "Jendral 將軍" sebagai Jabatan
"Jendral " yang telah berhasil menegakkan Keadilan

Saturday 14 November 2015

Karma Terlahir di Negara Ethiopia

SISI KEHIDUPAN MENGENASKAN DI ABAD 21


RATAPAN KORBAN BENCANA KELAPARAN PENDUDUK ETHIOPIA

Wejangan Ikat Tali Asih dari Saipamurike ( Liang Hui Ciin ) Kesaksian dari arwah seorang penduduk Ethiopia.

Major famines occurred in 1972-74 , 1984-85 , 87 and 1989-1990 , killing perhaps two million people. In each case international donor provided millions of tons of food aid. The cause of these famines are complex, extensive, long term agriculture on much of  the northern highlands led to deforestation and soil erosion. The combined effect of government policy, civil war, climatic change, and an exhausted agricultural base has contributed to famine in the regions of Eritrea, Trigray, Welo ( Wollo ) and Gonder.

**** Dikutip dari Grolier Encyclopedia of Knowledge ****

KATA PENGANTAR

Bersyukur dan terima kasih kepada Tuhan YME, Guru Agung Budha Ci Kung dan Para Budha, para pembimbing dan para pembina seperguruan yang membantu menyelesaikan penerjemahan buku ini, sehingga bisa cepat beredar.

Sesudah membaca Buku Wejangan Ikat Tali Asih dari buku " Ratapan Korban Bencana Kelaparan Penduduk Ethiopia " ini, saya merasa bahwa isi buku sangat baik bagi diri kita untuk dihayati dan bahan mawas diri.

Thursday 12 November 2015

Kisah Nyata Pengalaman Penceramah Luo Wei Chian

***** Mendapat Rahmat untuk Memohon Tao ( Qiu Tao ) *****

Pada tahun 1988 penanggalan imlek bulan 11 , saya duduk kelas 1 sekolah kejuruan, dalam masa praktek kerja di pabrik , rekan kerja saya Penceramah Chen ( Chen Jiang Shi ) mengajak saya ke Vihara Ceng Li untuk memohon Tao, waktu itu mendengar Shang Ce Li ( petugas protokol sembahyang ) mengatakan PHING SIN CING CHI YEN KHAN FO TENG , CING TAI TIEN SIEN = tenangkan hati, mata melihat ke arah Pelita Suci, menunggu diberikan Petunjuk Suci, Saya dengan mata kepala sendiri melihat Budha Ci Kung berdiri di samping Pandita, tangan kanan Lao Shi ( Budha Ci Kung ) menyatu dengan tangan kanan Pandita, membuka Pintu Suci setiap orang yang Memohon Tao . Seketika merasa luar biasa senangnya, membuktikan Tao yang Sejati, Hakekeat Kebenaran Sejati, Firman Tuhan yang Sejati , Memohon Tao luar biasa berharga, saya merasa luar biasa beruntung, bisa mendapatkan Warisan Petunjuk Suci yang sejak dahulu tidak mudah untuk didapatkan.

Friday 6 November 2015

Wejangan Suci dari Bapak Guru Agung Tian Ran

Bagian 1



1  .  Dalam usaha pengembanan Jalan Ketuhanan ( Tao ) pada masa akhir ini , harus dapat mempertahankan prestasi dari pendahulu, namun jangan sampai terikat dan terpaku oleh wujud dan nama, kalau memiliki keinginan yang baik , Tuhan pasti memberikan kesempatan , asalkan engkau benar benar hendak melaksanakan tugas dan membina kesucian , maka pasti banyak menerima umat yang berbakat KeBudhaan.

2  .   Membina dan melaksanakan tugas KeTuhanan harus tanpa pamrih , layaknya diri ini banyak berhutang budi kepada umat lain di kehidupan yang lampau, melupakan ke-aku-an, dengan sepunuh hati melakukan segalanya demi Tuhan, beranggapan bahwa semua hasil yang dicapai , diperoleh karena berkat karunia Tuhan dan bantuan seluruh penjuru Budha dan Bodhisattva, dengan demikian kalian tidak akan terjerumus dalam pertikaian mempertebutkan nama , keuntungan dan kekuasaan di kalangan Tao , melihat fakta keadaan kalangan Tao sekarang ini , Guru merasa prihatin dan menyayangkannya.

Thursday 5 November 2015

Kehadiran arwah korban tzunami Jepang tahun 2011

Tanggal 27 bulan 3 ( imlek ) tahun 2011
Sidang Dharma Wadah Tao kalangan Fa Yi  



Lao Sien Ong 老仙翁 membawah arwah yang meninggal terkena bencana tzunami di Jepang untuk menampakkan dirinya dan menceritakan keadaan yang sebenarnya


Asal usul

Di Wadah Tao Kalangan Fa Yi bagian utara di selenggarakan Sidang Dharma tahunan ( Fa Hui 3 hari 三天法會) . MING TE SIN MIN CIN SIU PAN , berada di Vihara Yuan Kuang di negara Taiwan pada hari ke 3 ( tanggal 27 bulan 3 ) di sore harinya saat peserta baru saja selesai memberikan kesan dan pesan, lalu baru akan memulai topik terakhir ( Sin Yuan Sing Ceng ) . Nan Ci Sien Ong ( 南極仙翁 ) datang ke vihara berwelas asih ( 慈悲 ), dan tak lama kemudian datang San Chai ( 三才Tri Duta ) dari Singapore tidak tahu apakah karena sakit perut atau badannya yang mana tidak nyaman, tiba tiba saja lumpuh seketika di lantai, kemudian tangan dan kakinya dingin seperti es dan menjadi kaku tidak dapat digerakkan.