Tuesday 24 November 2015

Arwah Gentayangan Umat Pancaran Putih Yang Lupa 3 Mustika Bagian 4

Bagian 4

Tanggal 7 Januari 2013 , jam 7 malam

Budha Hidup Ci Kung berwelas asih membawa roh saudara Xiao Zheng Xiong sampai di daerah Shan sia , Vihara Fa Yi Ling Yin Se.



Setelah Guru dan murid selesai Chan Cia ( Melaporkan diri kedatangan di vihara kepada Tuhan ) , Xiao Zheng Xiong melihat Budha Ci Kung berbicara kepada satu arwah gentayangan pria yang sedang berlutut di luar vihara :" Tidak perlu berlutut lagi, berdirilah ! Hari ini kamu yang mewakili mereka untuk menyampaikan suara hati . Siapa namumu ?"Arwah gentayangan menjawab :" Saya bernama Cuang Cau Siung ! Anggota keluarga saya belum ada yang Qiu Tao (求道 memohon Tao ) , terima kasih kepada Lao Shi berwelas asih memberikan kesempatan kepada saya untuk menyampaikan suara hati. Semasa saya hidup, sebelum saya Qiu Tao, Yin Pao She 引保師 membawa saya ke vihara untuk mendengarkan dharma, setelah mendengar dharma, saya merasa penuh dengan makna". Di kemudian hari Yin Pao She berkata :" Hari ini ada Pan Tao , apakah kamu mau Qiu Tao ?"

Dalam hati saya berpikir demikian istimewanya, tentu saja saya mau, maka saya ikut Qiu Tao, setelah  itu mengikuti Kelas Fa Hui yang begitu istimewa. Jadi saya ada ikut kelas Fa Hui   法會 lho...!

Setelah mengikuti kelas Fa Hui, keluarga saya mengalami sedikit masalah, karena inilah maka dalam kurun waktu itu tidak kembali ke vihara mendengarkan dharma, Yin Pao She ada datang mencari dan memperhatikan saya dan bertanya :" Apakah keluarga kamu baik-baik saja ?"

Saya jawab :" Baik-baik saja ! Terima kasih atas perhatian kamu". Selanjutnya berkata Yin Pao She :" Tapi saya tidak bisa ke vihara !"

Yin Pao She mengatakan :" Tidak apa-apa, tunggu kamu ada waktu baru datang ". Tapi di kemudian hari karena pindah rumah, lupa memberitahukan kepada Yin Pao She, juga tidak bisa menemukan telponnya, sehingga saya anggap jodohnya cuma sampai di situ saja. Di luar dugaan, suatu hari saya menerima telpon dari Yin Pao She , saya berkata :" Sudah pindah rumah, vihara demikian jauh sehingga saya tidak bisa ke sana ". 

Yin Pao She mengatakan :' Tidak apa-apa , saya akan membawa kamu ke vihara yang agak dekat dengan rumahmu, kalau memungkinkan kamu belajar ke sana, boleh tidak ?"

Saya jawab :" Lihatlah nanti !" Akhirnya karma menagih ke saya, terjadi masalah kepada saya dan mulai timbul keraguan di dalam hati. Saya tidak mengerti mengapa bisa timbul masalah ? Pada awal Qiu Tao bukankah dikatakan dapat terlepas dari bencana dan jauh dari malapetaka ? Tapi akhirnya saya masih belum bisa terlepas dari tagihan karma dan meninggal dunia. 

Setelah meninggal dunia, beruntung saya masih ingat dulunya ada Qiu Tao dan mengikuti kelas Fa Hui di mana, maka saya segera kembali ke vihara tempat dulu saya Qiu Tao , bersujud kepada Tuhan berwelas asih mengijinkan saya untuk pulang, Budha yang ada di vihara mengatakan kepada saya :" Kamu mendapat tagihan pembalasan karma sehinggal meninggal dunia, kamu hanya bisa melunasinya dengan badan raga , karena kamu tidak membina ! Tidak ada amal kebajikan yang cukup untuk dilimpahkan kepada para penagih karma agar mereka bisa bersama-sama denganmu mendapatkan pancaran Rahmat Tuhan "

Arwah Cuang dengan ragu bertanya :" Membina apa :" 

Budha menjawab :" Membina sifat hati ! Sudah mendapatkan petunjuk suci tapi tidak membina maka akan menyia-nyiakan badan manusia, badan manusia sulit didapat, Tao yang Agung sulit ditemukan, terlalu mudah bagi kalian untuk mendapatkan tapi tidak tahu menyayanginya, sudah tidak ada badan raga baru menyesal !" 

Karena itulah, setelah meninggal dunia saya baru paham KEISTIMEWAAN TAO itu apa, juga menyadari keberhargaannya ada di mana, tapi semua ini sudah terlambat. Sekarang saya ingin sekali pulang, tapi saya tidak ingat.

Xiao Zheng Xiong yang berdiri di samping , tidak paham apa yang dimaksud sehingga bertanya :" Apa yang kamu tidak ingat ?"

Arwah Cuang menjawab :" San Pao ( 三寶 3 Mustika ) "

Puluhan tahun saya berlutut di luar vihara bersujud kepada Tuhan sambil menunggu jodoh, sementara jodoh anggota keluarga belum matang, tidak ada yang Qiu Tao dan membina diri sehingga harus menunggu terus, tapi saya sungguh ingin kembali ke Nirwana.


Di sini sangat banyak , sangat banyak arwah gentayangan !  Setiap orang mempunyai jodoh yang berbeda, perasaan hati mereka juga berbeda tapi semua orang mempunyai satu keinginan dan tujuan yang sama yaitu kami sungguh-sungguh ingin kembali ke Nirwana.

Memohon Tuhan berwelas asih memberi kami kesempatan untuk pulang ! Para Budha mengatakan :" Hukum Langit sangat ketat , masih perlu mengandalkan generasi berikutnya !" Tapi mengandalakan generasi anak cucu lebih baik mengandalkan diri sendiri ( di sini memberitahukan diri sendiri semasa badan raga ini masih ada maka baik-baiklah membinanya ) karena sebagian orang tidak mempunyai anak cucu, itu harus bagaimana ?

Selanjutnya arwah Cuang mengatakan :" Sehingga dikatakan Qiu Tao mendapatkan San Pao, hari ini kami tidak bisa pulang disebabkan lupa akan San Pao, dan saya adalah salah satu di antara mereka


Arwah Cuang bicara baru sampai di sini , ada satu arwah pria tampil menyampaikan suara hatinya Lao Shi mengatakan :" Jangan terbawa perasaan , jangan menangis, lepaskan beban dalam hati, berceritalah dengan baik !"


Arwah gentayangan mengatakan :" Nama saya Cuang Ciun Siung, saya sama seperti dengan arwah lainnya yang ada di sini, Yin Pao She yang membawa saya kemari untuk Qiu Tao , pada awalnya dia ajak saya sembahyang ke vihara sehingga saya membawa banyak barang persembahan dan biskuit, tetapi Yin Pao Shi mengatakan :" Datang ke sini tidak perlu membawa barang begitu ".

Arwah Cuang mengatakan :" Bukankah mau sembahyang ?"

Yin Pao She mengatakan :" Masuklah dulu nanti baru dibicarakan lebih lanjut !"

Arwah Cuang menjawab :" Baiklah !"

Begitu masuk ke dalam, terasa aneh sekali mengapa tidak mirip kuil pada umumnya ?

Yin Pao She mengatakan :" Datang kemari bukan hanya memohon rejeki dan keselamatan , datang kemari adalah memohon pembebasan kemelekatan ".

Arwah Cuang bertanya :" Apa yang dimaksud dengan pembebasan kemelekatan ?"

Yin Pao She mengatakan :' Dharma yang dapat melampaui kelahiran dan kematian ".

Arwah Cuang bertanya :" Bukankah mau sembahyang ?"

Yin Pao She memohon maaf :" Maaf.....! Tidak jelaskan dengan baik kepada kamu ".

Arwah Cuang mengatakan :" Mengapa tidak sampaikan dengan jelas kepada saya ?"

Yin Pao She mengatakan :' Setelah kamu datang barulah saya dapat jelaskan kepada kamu ! Karena kamu sudah datang maka sekalian Qiu Tao saja, boleh tidak ?"

Demikianlah atas desakan Yin Pao She akhirnya saya hanya bisa menjawab :" Baiklah ! Baiklah !"

Pada saat saya berlutut di atas jok sembahyang, ada seseorang yang berdiri di depan terus menyampaikan sejumlah Hakekat Kebenaran, saya tidak terlalu paham, saya tidak tahu siapa dia, juga tidak terlalu berkesan. Lagi pula selama upacara berlangsung telah melakukan kegiatan apa saja saya juga tidak jelas. Hanya ingat berlutut di atas jok sembahyang dan sembahyang terus-menerus, sungguh serba tidak jelas, sebenarnya apa yang terjadi, hingga pada akhirnya ada orang yang menyuruh saya berdiri dan terus memberi selamat kepada saya.

Sebenarnya pada saat itu saya sama sekali tidak paham apa yang dilakukan ? dan mereka memberi selamat untuk apa ? Saya yang lagi kebingungan berkata kepada Yin Pao She :"  Saya ingin pergi !"

Tapi Yin Pao She mengatakan :" Jangan dulu, setelah kamu selesai mendengar San Pao ( 3 Mustika ) baru pulang ".

Arwah Cuang  :" Perlu berapa lama ?"

Yin Pao She  :" 10 menit sudah cukup ".

Arwah Cuang :" Baiklah !"

Setelah di mobil Yin Pao She menyampaikan banyak hal kepada saya, dia juga mengatakan :" Hari ini sudah Qiu Tao , sudah mendapatkan San Pao, kamu tidak boleh kasih tahu orang lain ! Harus seperti saya, setelah membawa kamu datang ke vihara baru mewariskan San Pao dengan ritual upacara itu !"

Karena Yin Pao She ada menjelaskan kepada saya barulah saya paham sedikit apa yang saya lakukan hari itu ! Sebelum Yin Pao She pergi masih mengatakan :" Di vihara ada kegiatan, maukah ikut kegiatan di vihara ?"

Saya jawab :" Ke kuil saja sudah cukup ".

Yin Pao She :" Itu tidak sama lho.....!"

Dengan ragu saya bertaya :" Di mana perbedaannya ?"

Yin Pao She :" Hari ini kamu bisa Qiu Tao, bisa datang kemari karena mendapatkan pancaran sinar Budha, tidak bisa dapatkan di kuil "

Saya bilang :" Di kuil bukankah ada Budha ? Kenapa bisa tidak ada ?"

Yin Pao She :" Di kuil kebanyakan adalah Malaikat pengganti, tidak sama ".

Saya bilang :" Saya tidak percaya, itu hanya cerita kamu saja "

Yin Pao She :" Waktu tidak pagi lagi, lain kali baru dibahas lagi".

Setelah lewat beberapa hari kemudian, dia menelpon :" Vihara ada Pan Tao kamu datang ikut mendengar San Pao , boleh tidak ?"

Saya bilang :" Saya sudah mendengarnya ".

Yin Pao She :" Apakah kamu masih ingat San Pao?"

Saya jawab :" Ingat ! Ingat !" Sebenarnya saya sudah lupa . Lalu Ying Pao She bertanya :" Apakah kamu tidak mau pergi ?"

Saya bilang :" Lain kali sajalah !" Sehingga setiap kali selalu menggunakan cara yang sama untuk menolaknya , karena itulah maka Yin Pao She tidak mencari saya lagi, lagi pula saya juga tidak terlalu memikirkan masalah ini, maka tetap melewati hidup yang awam. Setelah itu karena demi pekerjaan dan keluarga, saya sibuk terus, lama kelamaan masalah ini terlupakan.

Xiao Zheng Xiong yang berada di samping bertanya :' Apakah Yin Pao She sama sekali tidak datang mencari kamu lagi ?'

Arwah Cuang geleng-geleng kepala mengatakan :" Tidak ada !"

Setelah saya meninggal dunia, saya mulai merasa sangat ketakutan, karena tidak tahu harus kemana, berpikir terus menerus harus menuju kemana ?

Akhirnya teringat akan apa yang Yin Pao She katakan :" Setelah Qiu Tao bisa kembali ke Nirwana ". Tapi bagaimana caranya saya pulang sekarang ? Harus mencari siapa untuk membawa saya pulang ? Saya ingin beritahukan kepada anggota keluarga tapi saya tidak ada amal kebajikan, setelah meninggal barulah tahu tentang hal ini, harus ada pembinaan diri baru bisa memberi mimpi, sehingga saya tidak dapat memberi mimpi pada anggota keluarga.

Kemudian saya melihat suatu tempat yang sangat terang.....sangat terang ! Saya berpikir sebenarnya itu tempat apa ? Saya tertarik dengan sinar terang itu sehingga menuju ke sana, waaahhh......! Banyak sekali Budha dan Bodhisatva, saking terangnya sinar sehingga mata tidak bisa dibuka.

Saya memohon petunjuk kepada Mereka, sebenarnya ini tempat apa, ada satu Budha mengatakan :" Ini adalah vihara, tempat Tuhan di dunia".

Budha bertanya :" Mengapa kamu ada di sini ?"

Saya mengatakan :" Saya ingin pulang ke Nirwana, tapi tidak tahu bagaimana caranya untuk pulang".

Xiao Zheng Xiong yang berada di samping lalu bertanya kepada arwah Cuang :" Apakah kamu mengenal Budha mana yang berbicara kepada kamu ?"

Arwah Cuang menjawab :" Tidak jelas !"

Kemudian Budha itu mengatakan :" Saya bawa kamu untuk bertemu dengan Lao Shi kamu ".

Arwah Cuang dengan tidak paham bertanya :" Lao Shi saya ?"

Budha mengatakan :" Kamu berguru kepada Dia, kamu sudah lupa ?"

Arwah Cuang :" Siapa Dia ?"

Budha mengatakan :" Kamu berguru kepada Budha Ci Kung dan Yue Hui Phu Sa ( 月慧菩薩 Bodhisatva Rembulan ) sebagai Guru ".

Arwah Cuang hanya geleng kepala dan mengatakan sudah melupakannya. Begitulah akhirnya Budha itu membawa saya ke bagian luar vihara. Dia menyuruh saya tunggu sejenak, tidak lama kemudian saya melihat satu Budha dengan baju compang camping menuju kemari, begitu Dia melihat saya lantas memanggil saya murid.

Arwah Cuang mengatakan :" Mengapa Kamu memanggil saya murid ?"

Lao Shi mengatakan :' Pada awal kamu datang ke vihara untuk Qiu Tao, Lao Shi mewariskan San Pao untuk kamu, apakah kamu tidak berkesan ?"

Tiba-tiba arwah Cuang teringat :" Oooooh...! Ada....Ada...Ada ! Saya sudah ingat ! Dulu ada seorang teman membawa saya ke vihara dan mengatakan dapat melampaui kelahiran dan kematian, tapi dia tidak menjelaskan kepada saya akan berguru kepada siapa ?"

Lao Shi  :" Waktu itu kamu berguru kepada Saya !"

Arwah Cuang :" Sekarang saya harus kemana ?"

Lao Shi bertanya :" San Pao yang Saya wariskan untuk kamu waktu itu, apakah kamu masih ingat ?"

Arwah Cuang geleng-geleng kepala.

Lao Shi mengatakan :" Tambah satu orang lagi, bukankah Yin Pao She kamu sudah menjelaskan banyak kepada kamu ?"

Arwah Cuang :" Sayaaa !"

Lao She :" Saya.....apa ?"

Arwah Cuang sudah tidak ada kata-kata yang bisa diucapkan. Lao Shi geleng-geleng kepala dan mengatakan :" Keturunanmu tidak ada yang Qiu Tao ! Pada saat kamu masuk kemari, bukankah ada melihat banyak arwah sedang berlutut di luar vihara ?"

Arwah Cuang menganggukkan kepala mengatakan :" Benar ! Benar !"

Lao Shi melanjutkan :' Sekarang kamu sudah sama dengan mereka ".

Arwah Cuang bertanya :" San Pao apa ? Mengapa perlu San Pao ?"

Lao Shi :" Ini karena Tuhan berwelas asih melakukan penyelamatan umum, Lao Shi mendapatkan Titah Tuhan YME untuk melintaskan umat manusia, agar semua bibit Budha bisa mendapatkan petunjuk suci dahulu dan membinanya kemudian , agar bibit Budha yang berjodoh dapat kembali ke Nirwana, sudah akhir jaman, sudah tidak banyak waktu lagi, jangan terlena dan tersesat lagi, masih tidak sadarkan diri ! Akhir jaman masa pancaran putih, Para Budha dan Bodhisatva menitis turun ke dunia, melakukan penyelamatan berdasarkan hakekat kebenaran, Budha Maitreya memegang kuasa langit , Lao Shi menjadi pelaksana Tao di dunia, nadi Tao ini sudah pasti tidak akan berubah, oleh karena itu mengapa suruh kalian cepat-cepat melintaskan dan memberikan motivasi semangat kepada orang-orang untuk Qiu Tao dan ikut kelas Fa Hui, memahami maksud Tuhan YME.

Hari ini Qiu Tao dan diwariskan San Pao ! San Pao itu membuktikan kamu sudah Qiu Tao , sekarang banyak bibit Budha meskipun sudah menjadi murid Lao Shi, sudah Qiu Tao tapi melupakan San Pao, sangat banyak........sangat banyak......orangnya.

Lao Shi hanya bisa mencari kalian satu per satu kembali agar kalian dapat menunggu jodoh di bagian luar vihara tapi masih banyak arwah gentayangan yang masih melayang-layang di luar sana tanpa tahu harus kemana. Karena kamu melihat seberkas sinar terang yang menuntun kamu datang ke bagian luar vihara, sekarang kamu mesti bagaimana ? Aaaiiii....!"

Lao Shi berdesah sambil geleng-geleng kepala :" Apakah kamu ada penyalahan ?"

Arwah Cuang geleng-geleng kepala tanpa bicara apapun.

Lao Shi mengatakan :" Lao Shi tidak mempunyai kemampuan ! Lao Shi mendapatkan Titah Tuhan YME untuk membawa kalian pulang ke Nirwana tapi hingga hari ini demikian banyak bibit Budha yang tidak bisa pulang, Lao Shi sangat sakit hati, Lao Shi tahu derita kalian tapi Lao Shi juga tidak berdaya ! Siapa suruh kalian lupakan San Pao, Lao Shi sangat ingin membawa kalian pulang ! Tapi tidak bisa tetap tidak bisa ! Sekarang ini terlalu banyak bibit Budha yang tidak bisa pulang maka hawa penyalahan kalian sudah menumpuk terlalu dalam....terlalu dalam, karena itu kalian arwah gentayangan berencana ingin mengacaukan vihara , tapi Lao Shi kasi tahu kalian
JANGAN !!.

Para arwah gentayangan bertanya :" Kenapa tidak boleh ? Kami ada Qiu Tao tapi tidak bisa pulang !"


Lao Shi berkata :" Kalian tidak ingat San Pao, itulah masalahnya kalian !"

Arwah Gentayangan mengatakan :" Sekarang kami tidak bisa pulang, ini salah siapa ? Apakah salah kami ?"

Lao Shi mengatakan :" Jangan marah ! Jangan marah ! Semua ada salah, sehingga hari ini dibuatkan buku untuk menampilkan masalah ini, juga agar semua murid pancaran putih bisa paham, dalam menjalankan Tao ada yang tidak komplit, ada yang tidak sempurna dalam melintaskan orang, kalian semua ini juga ada salahnya tapi karena tidak paham sehingga menganggap dengan Qiu Tao saja sudah dapat kembali ke Nirwana, sama sekali tidak diperhatikan harus ingat San Pao, karena itulah mengapa demikian banyak arwah gentayangan di sini ".

Pada mengatakan keistimewaan Firman Tuhan ! Tapi sekarang ? Satu per satu kalangan KeTuhanan telah menghasilkan hawa penyalahan dan kebencian, sudah tidak dapat dihalangi, Para Budha dan Bodhisatva menyuruh para arwah gentayangan jangan menyalahkan dan benci, Para Budha mengatakan akan memikirkan caranya. Para arwah mengatakan :" Tidak bisa pulang yah tidak bisa pulang.........bagaimana bisa memikirkan cara ?"

Lao Shi mengatakan :" Ubah cara Pan Tao, lebih banyak mengulang penjelasan San Pao".

Setelah Qiu Tao harus ingat akan San Pao, berikutnya pembinaan tergantung masing-masing orang, jangan sedikit masalah sudah harus mengandalkan Budha, untuk pulang ke Nirwana harus andalkan diri sendiri, mengertikah ?

Jangan hanya menghadapi masalah kecil sudah memohon Budha berwelas asih, jangan menunggu beban karma sudah muncul baru menyesal, pada saat diberikan kesempatan harus segera dimanfaatkan, saat kesempatan sudah tiada, memohon pun sudah tidak keburu, maka membina diri harus segera dijalankan ! Bukan bilang pelan-pelan saja, waktu tidak menunggu orang ! Beban karma kalian lebih-lebih lagi tidak menunggu orang .

Jika kalian memupuk amal kebajikan dengan sungguh-sungguh, membina dengan serius, hutang karma kalian akan melihat dengan jelas dan akan tergugah dan bisa membantu kalian.


Karena segala persoalan ada di hati kalian, apakah sudah diperbaiki atau belum ? Sudah berubah atau belum ? Bukannya hanya menjalankan amal keluar saja, hanya menjalankan tanpa ada perubahan maka akan sia-sia !

Benci dendam dari beban karma kalian masih ada disebabkan hati kalian belum diperbaiki, jangan mengira ada amal kebajikan lalu dapat memperbaiki nasib, karena apa yang diinginkan mereka bukan hanya amal kebajkan kalian saja .

Hari ini apa yang disampaikan Lao Shi adalah berharap agar kalian paham mengapa menyuruh kalian melintaskan orang dan membina diri dengan segera. Wahai murid ! Pada saat kalian membina apakah ada perbaikan sifat ? Dalam kehidupan sehari-hari apakah ada kemajuan ? Apakah ada perubahan dalam hal-hal sepele dalam kehidupan sehari-hari ? Para hutang karma melihatnya dengan sangat jelas, jika kalian ada merubah diri maka pelan-pelan benci dendam mereka juga akan memudar !

Sudahlah ! Lao Shi sudah bercerita banyak. Hanya berharap murid sekalian setelah Qiu Tao, ingatkan San Pao, boleh tidak ? Hal yang harus diperhatikan pada saat melintaskan orang, sudah dijelaskan pada Bab terdahulu , Lao Shi juga tidak akan banyak berbicara lagi , apa yang diceritakan oleh para arwah yang berlutut di luar meskipun berbeda-beda tetapi mereka bersama-sama berharap pada sat kalian melintaskan orang dan memberi dorongan semangat pada orang, pada saat sedang menjalankan urusan suci, bisa menyampaikan dengan jelas dan membuat orang mengerti, meskipun jodoh setiap orang tidak sama, tapi tempat berpulang setiap orang adalah sama.


Lagi pula point yang paling penting adalah dapat kembali ke Nirwana, bukannya menjadi arwah gentayangan ! Kalian harus renungkan dengan seksama, apakah diri sendiri ada melakukan kesalahan dan menjalankan tugas dengan tidak lengkap ?

Wahai murid ! Setelah Qiu Tao harus disayangi ! Bagi yang tidak ingat akan San Pao harus segera mencari Yin Pao She dan segera kembali ke vihara untuk mengulang San Pao, dengan demikian paling tidak kalian dapat pulang ke Nirwana untuk memperbaiki kekurangan kalian, bagi yang tidak pulang, mau perbaiki sudah tidak ada kesempatan !

Xiao Zheng Xiong mendengar para arwah gentayangan mengatakan :" Terima kasih atas Rahmat Tuhan memberi kesempatan bagi kami untuk menyampaikan suara hati kami, terima kasih atas kewelas asihan Lao Shi tidak melepaskan (melupakan) kami !"

Selanjutnya Lao Shi mengatakan :" Waktunya sudah sampai , Lao Shi sudah harus pergi !"

Demikian Lao Shi membawa Xiao Zheng Xiong meninggalkan tempat dan membawa roh Xiao Zheng Xiong kembali ke badannya , Xiao Zheng Xiong bersujud terima kasih atas kewelas asihan Lao Shi.


BERSAMBUNG KE BAGIAN 5

No comments:

Post a Comment