Wednesday 18 November 2015

Arwah Gentayangan Umat Pancaran Putih Yang Lupa 3 Mustika bagian 1

Kata Pengantar


Pada tanggal 17 Februari 2013 jam 18:30
Budha Hidup Ci Kung 濟公活佛老師Lao Shi ) berwelas asih , hadir di Vihara Meng Te , Vihara keluarga Zheng untuk membawa saudara Xiao Zheng Xiong.

Setelah Lao Shi Chan Cia ( Bersembah Sujud Melaporkan Kedatangan Diri kepada Tuhan ) , Lao Shi berkata kepada Xiao Zheng Xiong   : " Hari ini Lao Shi mendapatkan Titah Tuhan YME 老㊥ datang untuk membuat kata pengantar Buku Suci tentang 


SUARA HATI PARA PEMBINA PANCARAN PUTIH YANG SUDAH MENINGGAL DUNIA " 白阳修道子的心声 “











Kata Pengantar Budha Hidup Ci Kung sebagai berikut :


Terlebih dahulu Lao Shi akan menyampaikan Dharma Hati 3 Mustika (  San Pao ) dan bagaimana caranya menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.


Mau menerapkan Dharma Hati 3 Mustika ( San Pao ) dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya sangat sederhana, terlebih dahulu tanyalah pada diri sendiri apakah sudah menerapkan 3 Mustika dalam kehidupan sehari-hari ? Segala tindak perbuatan dan sifat kebiasaan buruk , apakah sudah diperbaiki ? Pada saat ada masalah, hendaknya diselesaikan dengan sifat batin ( yang bersih ) , bukannya dengan sifat hati yang penuh ke"aku"an ( egois ) untuk menyelesaikannya. Jika ada perselisihan di Vihara , apa yang diperebutkan ? Apa yang diinginkan ? Bagaimana caranya kalian menerapkan Dharma Hati 3 Mustika ?


Apakah ketenangan hati sudah ditingkatkan ?Apakah temperamen sudah dilatih dengan baik ? Kalau disampaikan secara keras, setiap murid mempunyai sifat dan kebiasaan buruk ! Bedanya , ada yang banyak , ada yang sedikit , ini menunjukkan sudah berapa banyak ilmu yang diterapkan dalam hidup ! Sehingga hari ini Lao Shi akan menjelaskan Dharma Hati 3 Mustika karena ingin menyadarkan murid-murid sekalian.

Wahai murid sekalian, hidup dalam dunia wujud berarti hidup di dunia dalam kemelekatan, setelah Memohon Tao (   求道 Chiu Tao ) maka harus melepaskan diri dari segala kemelekatan wujud. Pada saat melintaskan orang ( Mengajak orang lain Chiu Tao ) , bertanyalah pada hati nurani sendiri, sudah menerapkan ilmunya seberapa banyak ? Apakah menjelaskan untuk didengar orang lain ? Atau menjelaskan untuk didengar diri sendiri ? Kalau diri sendiri tidak mau mendengar apa yang diri sendiri katakan, bagaimana orang lain mau mendengarkan kita ?

Sehingga dikatakan melintaskan diri sendiri dulu ! Diri sendiri saja tidak dapat dilintaskan, masih ingin melintaskan orang lain ? Temperamen diri tidak dikendalikan dengan baik, pada saat menghadapi masalah langsung emosi , sering ribut , bertengkar dalam keluarga , tapi di Vihara karena ada orang lain , khawatir orang lain mengomentari kita maka tidak berani sembarangan bertindak, makanya dikatakan di Vihara melakukan jalan kebenaran , di rumah melakukan jalan kekuasaan , betul tidak ? Ini karena temperamen belum terkendali dengan baik !

Kalian sering mengatakan temperamen berkaitan dengan 6 akar ( mata , telinga, hidung, lidah, badan dan niat pikiran ) ! Jika 6 akar tidak bersih maka temperamen tidak akan terlatih dengan baik, begitu hadapi masalah, 6 akar akan menarik kita untuk bertindak maka ketenangan batin kita tidak dapat ditingkatkan, berbagai sifat kebiasaan buruk juga berdatangan , maka Lao Shi berharap kepada kalian semua, mulai hari ini merubah cara kalian dalam melintaskan orang.

Pada saat murid menjelaskan kepada orang lain, juga jelaskan untuk diri sendiri, tanyalah kepada diri sendiri, apakah dapat diterima oleh kita sendiri atas penjelasan tersebut ? Jika diri sendiri belum dapat menerima, lalu bagaimana orang lain dapat menerimanya ?

Bukan berarti harus paham berapa banyak Hakekat Kebenaran baru dapat menjelaskan kepada orang lain, tapi tanyalah pada diri sendiri apakah sudah sepenuh hati menerapkannya ?

Terlihat murid-murid sekalian hanya menjalankan amal keluar tapi tidak membina kebajikan ke dalam, temperamen belum dikendalikan dengan baik. Wahai murid sekalian ! Jika amal kebaikan kalian belum komplit , bagaimana dapat kembali ke nirwana mempertanggungjawabkan misi kalian ?

Maka hari ini Lao Shi mau jelaskan kepada kalian bagaimana menerapkan 3 Mustika dalam kehidupan sehari-hari, berharap murid-murid mendengarkan dengan baik penjelasan Lao Shi.

Mustika pertama PINTU SUCI yaitu tempat sifat sejati kita berada , haruslah sering-sering instropeksi diri , renungkan apakah kita ada melakukan kesalahan ? , apakah ada memperbaiki sifat kebiasaan buruk sendiri ?, baik-baiklah melakukan koreksi diri apakah sudah menampilkan sifat sejati diri. Seandainya hari ini kalian adalah Budha, bagaimana Budha mengatasi permasalahan ? Hendaknya kalian pikirkan dengan baik, bukannya dengan cara duniawi dan sikap pamrih, karena badan raga menuntun sifat kebiasan buruk kalian untuk mengatasi persoalan !

Murid sekalian, jika kalian menggunakan 6 akar untuk mengatasi persoalan, maka melihat sesuatu, mendengar hal apapun, semuanya akan menggunakan cara pandang sendiri untuk memutuskan mana yang salah dan benar , karena itu harus banyak mendengar pendapat orang lain, mempertimbangkan pendapat orang lain , karena setiap orang memiliki kelebihan tersendiri.

Jadi murid sekalian ! Tanyalah pada diri sendiri sudah menerapkan ilmunya berapa banyak dalam pembinaan dan menjalan TAO ? setelah membina maka harus dijalankan, bukannya setelah membina tidak pergi jalankan, seperti orang meditasi , sudah membina tapi tidak jalankan . Kamu mengatakan kamu ada membina tetapi ucapan, tindak tanduk perbuatan kalian belum terlihat pembinaannya, di mulut saja bilang saya ada membina, sebenarnya hanya omong kosong.

Berikutnya adalah mustika kedua PERKATAAN SUCI yaitu memahami makna KITAB SEJATI , mengapa harus diturunkan KATA SUCI yang dapat kontak dengan Langit ? yaitu untuk melepaskan diri dari ikatan unsur duniawi . Apa Ikrar Besar dari Maha Guru ? Murid sekalian, harus baik-baik memahaminya, menyadarinya ! Harus lepas dari sifat serakah, amarah, iri dengki dan keras kepala di dunia.

Renungkan dengan seksama , apa yang kita ucapkan dalam tindak perbuatan kita apakah sudah sesuai ?  Jangan sampai menyakiti orang lain dengan tidak sengaja, masih tidak menyadarinya. Ketahuilah ucapan kita harus dipertanggungjawabkan , bukan asal bicara, apakah Para Budha dan Bodhisatva ada yang asal bicara ? Setiap Budha dan Bodhisatva bersusah payah menjelaskan dan membimbing , hanya demi kalian agar cepat sadar akan Hakekat Kebenaran untuk membina , mengapa harus cepat dalam membina ? Karena situasi masa sudah sangat mendesak , bencana semakin hari semakin banyak !

Apakah membina diri itu sulit ? Sebenarnya setiap menit setiap detik dapat membina diri , masalahnya apakah hati murid-murid sekalian ada dipertahankan ketenangannya ? Bukannya bergejolak tiada henti ! Jika batin bergejolak terus maka badan raga ini akan sakit, inilah masalah kejiwaan untuk ibadah. Jadi , menderita itu bukan di dikasi orang lain , tapi diri sendiri yang mencarinya. Sering-seringlah mengucapkan 5 Kata Suci , menarik kembali sifat kebiasaan buruk diri, pelan-pelan dapat terlepas dari 5 unsur duniawi , dengan sifat sejati jati diri yang jadi Tuan maka dalam proses pembinaan akan merasa bahagia, ini adalah AKU yang sejati, juga merupakan roman asal sejati kita , bukanlah badan yang berwujud ini.

Berikutnya adalah mustika ketiga STEMPEL SUCI ( TANDA SUCI ) , pada awalnya kalian datang ke dunia ini, bukankah suci bersih ? Tiada beban pikiran datang ke dunia ini ? Makanya dikatakan memeluk TANDA SUCI bagaikan anak kecil , tujuannya adalah mencari kembali hati polos seperti bayi kecil , baru dapat memeluk Tanda Suci pulang ke rumah asal .

Pada awalnya kalian datang ke dunia ini dalam keadaan suci bersih tapi kalian di dunia ini setelah banyak melihat dan banyak mendengar, mulai timbul pikiran dan cara pandang sendiri, segala godaan duniawi menjadi sifat kebiasaan kalian, makanya dikatakan jangan tergoda oleh duniawi , lepaskan berbagai keterikatan , memulihkan sifat polos bayi mungil, memeluk Tanda Suci di dada. Bukankah seorang ibu yang mulia memeluk anaknya di dada ? Tanda Suci bagaikan hati polos anak yang ada di dada, sehingga demikianlah penerapan Dharma Hati 3 Mustika .

Apakah yang disampaikan oleh Lao Shi kedengarannya sangat sederhana, dalam membina dan menjalankan, murid-murid sekalian harus menerapkannya , setiap saat pikiran berapa banyak yang sudah kita berikan untuk umat manusia, bukannya hanya memikirkan diri sendiri untuk dapat lepas dari kelahiran dan kematian saja tapi harus dijalankan sampai semua umat manusia dapat terlepas dari penderitaan ini, ini baru dinamakan ada Hati Budha.

Memohon Tao dapat kembali ke Nirwana, tetapi Dharma Hati 3 Mustika harus banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, setiap kali Lao Shi memberikan banyak penjelasan, hanya berharap murid sekalian banyak gunakan hati , memberi perhatian,  pada saat melintaskan orang apakah mendapatkan hasil ? Jika tidak ada , bukankah sendiri belum melintaskan diri ? Lao Shi hari ini menjelaskan semua ini, murid sekalian harus pergi memahaminya, sering-seringlah menggunakan Dharma Hati 3 Mustika untuk terapkan ilmunya, banyak meningkatkan kebajikan di dalam, Amal keluar juga penting , kebajikan di dalam lebih perlu lagi untuk dibina !


Tidak ada kebajikan di dalam, bagaimana mau melintaskan orang ? Apakah orang akan percaya dengan apa yang kamu sampaikan ? Maka dikatakan kebajikan belum cukup barulah perlu memperbaiki sifat dan kebiasaan buruk ! Yaitu harus menampilkan kebajikan keluar dalam bentuk tindak perbuatan, ini barulah contoh teladan seorang Pembina.

Membina diri tidak membedakan kedudukan suci, sifat Budha semuanya sama, hanya kekuatan ikrar setiap orang dan tanggung jawabnya tidak sama, Para Pandita mewakili Guru Agung mewariskan Tao ( mendapatkan Firman Tuhan ) , Para Penceramah harus berceramah Hakekat Kebenaran, menggugah dan melintaskan umat manusia , mereka yang belum mendapat kedudukan suci juga sama ! Bukan hanya pada Pandita 點傳師 , Than Cu ( 壇主pengurus vihara ) , Ciang She (  講師penceramah ) yang pembinaannya pasti baik, banyak murid Lao Shi yang amal keluarnya belum cukup, kebanyakan disebabkan oleh faktor keluarga, diikat oleh beban hutang karma.

Tapi temperamen mereka, kebijakannya dibina dengan baik, ini dilatih di dalam keluarga, maka dikatakan bukannya mereka tidak membina, orang yang mengatai mereka itulah yang tidak membina, membina bukan diucapkan dengan mulut , juga bukan diperlihatkan untuk orang lain, lebih lagi bukan karena datang ke Vihara sudah disebut membina.

Pada waktu di Vihara adalah belajar untuk memberi , memperbaiki diri , belajar peraturan suci , melintaskan orang untuk lepas dari derita untuk mendapatkan bahagi , menyelesaikan karma, diri sendiri baru dapat lepas leluasa.

Murid sendiri harus memahami, diri sendiri Memohon Tao mau buat apa ? Tao itu apa ? Keberhargaan Tao ada di mana ? di mulut sering diucapkan tapi apakah diri sendiri sudah paham ? Lao Shi hari ini sudah menjelaskan Dharma Hati 3 Mustika yaitu berharap kepada murid-murid sekalian banyak menerapkan, memperbaiki diri sendiri, keluarga Pembina baru dapat sempurna , karena masa ini adalah memakai rambu untuk membina , yaitu menyelesaikan ikatan karma beberapa kehidupan lampau yang mesti dibayar maka segeralah dilunasi, yang mesti diubah maka cepatlah diperbaiki, memulihkan hati polos anak kecil seperti semula, baru dapat pulang ke Nirwana dengan bersih , boleh tidak ?

Lao Shi hari ini menjelaskan Dharma Hati 3 Mustika murid sekalian harus banyak pahami hidup manusia ! Manusia hidup bukan untuk menikmati kesenangan tapi untuk menyelesaikan ikatan karma agar dapat kembali ke Nirwana dengan bebas leluasa, Para Budha dapat terlepas dari beban derita batin dan melampaui 3 alam, kalian juga sama, setelah mendapatkan Tao juga dapat terlepas 6 Jalur tumimbal lahir, jika tidak membina dan memperbaiki diri , juga tidak dapat terlepas dari derita batin dan melampauinya karena masih dalam kemelekatan !

Melekat pada orang, masalah dan materi duniawi, belum dapat lepaskan perasaan suka sehingga barulah menderita ! Maka dikatakan membina diri semakin hari hatinya semakin bersih dan tenang, ini barulah akar dalam membina diri, bukannya makin membina, sifat jelek dan tabiat buruk semakin banyak, kalau begitu sudah menyia-nyiakan hidup.

Baiklah, Lao Shi menjelaskan sampai di sini ! Murid sekalian harus banyak menerapkan ilmunya dalam hati, baru dapat memotivasi lebih banyak umat manusia, membinalah barulah dapat makin bina makin nahagia, membian diri adalah hal yang suci, membina diri adalah jalan yang mesti dilalui oleh manusia, maka baik-baiklah memahami Hakekat Kebenaran dalam hidup.

Murid sekalian, ingatlah ! harus banyak menerapkan ilmunya, bagi mereka yang mempunyai kedudukan suci di Vihara , harus lebih serius lagi, harus diingatkan kalau sudah berikrar maka harus selesaikan ikrarnya, baik-baiklah membimbing para umat untuk membina diri, melaksanakan Tao ( Pan Tao ) , baru dapat melintaskan lebih banyak umat manusia yang berjodoh untuk dapat bersama-sama menaiki Bahtera Suci , bersama-sama mencapai daratan kesadaran, setiap bibit Budha mempunyai sifat Budha yang sama dan setara, tidak ada bedanya , hanya selama beberapa kehidupan telah memupuk perbuatan yang berbeda, jangan dibeda-bedakan, jangan ada pamrih. Baiklah ! Lao Shi menjelaskan sampai disini.

Amanat Suci Budha Hidup Ci Kung  : " Hanya mereka yang berhati sungguh-sungguh yang selamanya tidak akan menyesal karena mereka mempersembahkan hidup mereka  hanya demi umat manusia "

Amanat Suci Budha Hidup Ci Kung    :  " Hakekat Langit adalah menunjuk ke hati manusia untuk memberitahukan kamu JALAN untuk pulang ke Nirwana . Kalau memang langsung menunjuk ke hati manusia maka harus menjalankan Hakekat Manusia barulah dapat mencapai Hakekat Langit "




******************************************************

BAB 1
Tanggal 1 Januari 2013 , malam hari jam 6 lewat

Budha Ci Kung berwelas asih membimbing roh Saudara Xiao Zheng Xiong sampai di Nan Thien Men ( 南天門 Pintu Gerbang Langit Selatan ) , Xiao Zheng Xiong melihat arwah-arwah laki-laki, perempuan, tua dan muda berlutut di luar pintu gerbang, terlihat Budha Ci Kung berbicara pada arwah " Jangan berlutut lagi, berdirilah !"

Sekarang Tuhan berwelas asih , ingin menunjukkan suara hati kalian para arwah yang merupakan murid pancaran putih yang tidak dapat pulang ke Nirwana. Kalian harus menceritakan suara hati agar dapat menjadi peringatan bagi para murid pancaran putih di dunia yang lagi melaksanakan Tao.

Pada saat itu tiba-tiba muncul 4 Jendral Langit (  四大天王 Se Ta Thien Wang /Se Ta Cin Kang  四大金剛  /  Si Da Jin Gang ) di hadapan, Xiao Zheng Xiong segera memberi salam menyambut kedatangan參駕 Chan Cia ) kepada Se Ta Cin Kang, setelah Se Ta Cin Kang selesai berbicara dengan Budha Ci Kung lalu mengatakan :" Murid pancaran putih di dunia setelah meninggal dunia , lupa akan 3 Mustika ( San Pao ) sehingga tidak dapat kembali ke Nirwana, jangan salahkan Kami Se Ta Cin Kang tidak berwelas asih ! 3 Mustika merupakan Dharma Mustika untuk kembali ke Nirwana , mengapa bisa tidak ingat ? Tuhan YME berwelas asih agar murid masa pancaran putih dapat kembali ke Nirwana semuanya, terpaksa menceritakan lagi situasi langit dalam bentuk Buku Suci untuk ditunjukkan kepada manusia di dunia.

Murid-murid pancaran putih yang sudah meninggal dunia tapi lupa dengan 3 Mustika lalu tidak dapat pulang ke Nirwana akan menceritakan suara hati mereka agar murid pancaran putih di dunia menyadari pentingnya 3 Mustika . Se Ta Cin Kang berbicara sampai di sini, Xiao Zheng Xiong segera berterima kasih atas kewelas asihan Se Ta Cin Kang.


( berikutnya para arwah mulai bercerita suara hati mereka )

Terlebih dahulu adalah satu arwah pria yang bercerita. Dia mengatakan : " Saya Memohon Tao di Vihara Ci Te Kung , Fa Yi Chong De 發一崇德 ( Wadah KeTuhanan yang dirintis oleh BU XIU XI PU SA 不休息菩薩di Tainan ( sekarang sudah berganti nama menjadi Ci Te Fo Yuan ) , saya bernama Chuang Ching Lung , Saya sangat menyesal dan merasa bersalah atas Rahmat Tuhan dan Kebajikan Guru  ( 天恩師德 )


Saya lupa 3 Mustika sehingga tidak dapat pulang kembali ke Nirwana . Yin Pao She hanya bilang memohon rejeki dan keselamatan kepada saya, sehingga setelah sampai di vihara, saya mengira sama seperti sembahyang di kuil-kuil pada umumnya, berlutut di atas jok sembayang ( Pai Tien ) , mengucapkan ikrar apa saya tidak perhatikan, saya juga tidak tahu mengucapkan apa lagi. Waktu itu saya sangat tegang, Pandita yang memberikan Petunjuk Suci , saya juga tidak tahu siapa dia, pada waktu mendengarkan 3 Mustika , saya juga serba bingung tidak paham, kemudian saya meninggalkan vihara dan pulang ke rumah.

Karena pengalaman kali ini saya anggap memohon rejeki dan keselamatan seperti umumnya, maka setelah pulang ke rumah, saya tetap melewati hidup seperti biasanya tanpa perubahan, kemudian meskipun Yin Pao She ( 引保師 orang yang mengajak dan menanggung waktu memohon Tao ) ada datang mencari saya dan bilang mau ikut Kelas Pertemuan Dharma (  法會 Kelas Fa Hui ) 2 hari. Tapi saya tidak mengerti, kalau hanya memohon rejeki dan keselamatan buat apa harus ikut kelas pertemuan dharma 2 hari , Yin Pao She juga tidak menjelaskan kepada saya, sehingga saya menjawab " saya tidak ingin pergi " maka dia juga tidak jelaskan lagi .

Setelah itu saya bertanya ke dia, hari itu saya ke vihara sebenarnya untuk apa ? Yin Pao She mengatakan " Hari itu dapat Memohon Tao adalah luar biasa istimewanya, hari ini mau pergi atau tidak adalah terserah kamu, ikrar ini kalau tidak diselesaikan, sulit untuk kembali ke kampung asal ( 理天 Nirwana ) "

Hanya begitu saja, tanpa awal dan akhir mengatakan kalimat itu saja, Yin Pao She saya juga tidak menjelaskan lebih lanjut lagi kepada saya.

Arwah Cuang berkata  :" Mengapa pada awalnya tidak menyampaikan dengan jelas kepada saya, hanya mengatakan jika tidak selesaikan ikrar sulit kembali ke Nirwana. Masih ada lagi, ikrar yang kami ucapkan apa artinya juga tidak dijelaskan. Lebih lagi dia tidak jelaskan keistimewaan dan pentingnya 3 Mustika, sehingga pada akhirnya Yin Pao She juga tidak datang mencari atau kontak saya lagi. " kemudian saya juga lupa proses pewarisan 3 Mustika, lebih-lebih lupa apa yang dimaksud dengan 3 Mustika, maka saya melewati hari seperti orang pada umumnya, berbeda dengan mereka yang sudah mendapatkan Tao juga paham akan keberhargaan Tao, dapat membina dan menjalankan di vihara, membimbing umat manusia untuk sepenuh hati menjalankan ketulusan hatinya, sehingga begitu batas waktu di dunia sudah habis, saya meninggal dunia.

Setelah meninggal dunia saya tidak tahu harus pergi ke arah mana, sebelum masa penguburan ada upacara doa, tiba-tiba teringat Yin Pao She pernah mengatakan bahwa orang yang sudah Qiu Tao ( Memohon Tao ) dapat pulang kembali ke Nirwana, saya bertanya pada diri sendiri " Sungguhkah ?" Saya ingin pulang, apakah saya pantas ? kemudian saya bertemu dgn Thu Thi Kung ( Dewa Tanah ) setempat, begitu Thu Thi Kung melihat saya langsung memberi selamat kepada saya.

Saya bertanya pada Thu Thi Kung :" Selamat untuk apa ?"

Thu Thi Kung mengatakan  :" Selamat kamu ada Qiu Tao , selamat kamu dapat kembali ke Nirwana "
Saya bertanya kepada Thu Thi Kung   : " Bagaimana caranya untuk pulang ?"

Thu Thi Kung berkata   :" Saya tidak tahu siapa yang mewariskan 3 Mustika untuk kamu ?"

Saya bilang  :" Saya tidak ingat " lalu saya bertanya kepada Thu Thi Kung  :" Saya ada Qiu Tao lalu harus kemana ?"

Karena tidak tahu harus pergi kemana maka saya bilang saya pergi ke neraka saja.

Thu Thi Kung bilang  :" Kamu mestinya kembali ke Langit ! Tidak semestinya ke neraka "

Saya bilang  :" Saya tidak tahu bagaimana caranya untuk pulang "

Thu Thi Kung bilang  :" Baiklah !

Akhirnya Dia membawa saya ke neraka, begitu sampai di neraka, hawanya gelap gulita, membuat hati saya ketakutan, pada saat itu saya melihat utusan neraka dan malaikat maut , saya bertanya kepada Dia :" Saya sudah meninggal , saya harus pergi kemana ?"

Utusan neraka dan malaikat maut membawa saya ke tempat Raja Neraka.

Raja Neraka  :" Kamu ada Qiu Tao, kenapa kamu ada di sini ?"

Saya bilang  :" Saya tidak tahu "

Raja Neraka  :" Apakah Yin Pao She tidak memberi bimbingan pada kamu ?"

Saya bilang  :" Apakah orang yang ajak saya ke vihara itu Yin Pao She ? Saya juga tidak jelas "

Raja Neraka berkata  :" Kamu pernah ke vihara, apakah kamu tidak jelas ?"

Saya jawab  :" Tidak jelas "

Raja Neraka  terus bertanya kepada saya  :" Apakah kamu masih ingat 3 Mustika ?"

Saya bilang :" Sudah tidak ingat "

Saya msih bertanya  :" Apa itu 3 Mustika ?"

Raja Neraka mengatakan :" Kamu sudah dikeluarkan dari Buku Kelahiran dan Kematian di neraka, tidak semestinya kamu ada di sini, capatlah pergi "

Saya bertanya kepada Raja Neraka :" Saya harus pergi ke mana ?"

Raja Neraka  bertanya kepada saya  :" Kamu berguru kepada siapa, apakah kamu masih ingat ?"

Saya bilang  :" Tidak ingat "

Raja Neraka geleng-geleng kepala dan berdesah lalu memerintahkan utusan neraka membawa saya keluar, saya ingin mohon kewelas asihan Raja Neraka untuk membantu saya tetapi Raja Neraka malah tidak mengatakan apa-apa lagi , saya lebih baik meninggalkan neraka kembali ke dunia, kembali ke rumah saya. Pada waktu itu sedang dijalankan upacara duka di rumah, saya sangat tegang, sangat ketakutan, saya berlutut memohon kepada Tuhan untuk beritahu saya " Saya mestinya bagaimana ?' Saya melihat biksu sedang baca parita maka saya berlutut di samping mendengarkan parita, pada saat itu tiba-tiba saya teringat Guru Agung saya adalah Budha Ci Kung , sepertinya di vihara pernah melihat rupang (patung ) Budha ini , saya sanggat gembira lalu memohon kepada Budha Ci Kung membawa saya pulang.

Beginilah pagi dan malam saya bersujud, bersujud sampai jasad saya dikebumikan, saya melihat ada satu sinar terang dan muncul seseorang dihadapan saya. Orang itu memakai topi compang camping, tanganya memegang kipas, saya tahu Budha Ci Kung sudah sampai, saya kira sudah terselamatkan, sehingga saat saya melihat Lao Shi , dengan gembira saya memohon Lao Shi berwelas asih membawa saya pulang ke Nirwana.

Lao Shi berwelas asih bertanya kepada saya :" Apakah kamu masih ingat dengan San Pao ?" saya geleng-geleng kepala, Lao Shi dengan sedih berkata :" San Pao yang sangat Agung yang Lao Shi wariskan kepada kalian, mengapa kalian lupakan ? Bagaimana dapat menyuruh Lao Shi membawa kamu pulang ke Nirwana ? Hanya pada gerbang yang dijaga Se Ta Cin Kang, kamu sudah tidak bisa lewati, pulang ke Nirwana harus mencocokan San Pao , sekarang harus bagaimana ?"

Saya bilang :" Mohon Lao Shi berwelas asih memberitahukan kepada saya "

Lao Shi geleng-geleng kepala mengatakan  :" Tidak bisa, karena kamu sudah tidak ada badan raga, tidak dapat sampaikan San Pao kepada kamu, pada waktu kamu Qiu Tao , Lao Shi sudah mewariskan San Pao kepada kamu "

Mendengar hal itu saya sangat panik, dalam hati terus berpikir saya harus bagaimana ?
Berikutnya Lao Shi bertanya :" Siapakah Yin Pao She kamu ?"
Saya jawab :" Saya tidak tahu, berikutnya dia tidak datang mencari saya lagi "

Berikutnya saya ikut Lao Shi berjalan terus menuju Nan Thien Men ( 南天門Pintu Gerbang Langit Selatan ) , berdiri di luar gerbang, terlihat satu gerbang yang sangat besar dan tinggi sekali, banyak sekali arwah yang berlutut di luar pintu gerbang.

Saya bertanya kepada Lao Shi :" Mengapa ada banyak orang berlutut di luar pintu gerbang ?"

Lao Shi mengatakan :" Mereka sama seperti kamu, lupa akan San Pao sehingga tidak dapat pulang "

Saya bertanya kepada Lao Shi lagi :" Saya harus bagaimana ?"

Lao Shi dengan sedih menatap saya sambil berkata  :" Keluarga kamu semuanya belum Qiu Tao dan membina, kamu tidak bisa mendapat penerangan dari mereka, sekarang kamu harus melakukan hal yang sama dengan mereka ! "

Saya bertanya kepada Lao Shi :" Melakukan hal apa yang sama ?"

Lao Shi berkata  :" Berlutut di luar gerbang Nan Thien Men, bersujud memohon Tuhan berwelas asih menunggu jodoh masa "

Saya tidak paham maka bertanya terus kepada Lao Shi :" Menunggu jodoh apa ?"

Lao Shi berwelas asih mengatakan :" Menunggu generasi keturunan kamu Qiu Tao, membina diri, kamu baru bisa mendapat penerangan "

Dengan panik saya bilang :" Mereka semua belum Qiu Tao dan membina, saya harus bagaimana ?"

Lao Shi berwelas asih menjawab :" Lao Shi akan membantu kalian mengatur jodoh "

Sehingga saya sama dengan mereka berlutut di luar gerbang Nan Thien Men. Saya tahu tidak boleh menyalahkan siapapun juga. Hanya pada waktu Qiu Tao  ( Memohon Tao )  , mengapa tidak jelaskan kepada saya hari itu pergi memohon apa dan sembahyang apa, saya sama sekali tidak tahu Qiu Tao mendapatkan San Pao, keistimewaannya ada di mana, banyak sekali arwah yang berlutut di luar gerbang Nan Thien Men, keadaannya sama seperti saya. Ada yang masih muda sudah meninggal, saya tidak menyalahkan siapapun juga, tapi kenapa tidak jelaskan kepada saya , mereka ( Yin Pao She ) takut apa ? Apakah takut kami tidak bersedia ikut mereka ke vihara ? Pada awalnya jika menyampaikan dengan jelas kepada kami, agar kami paham keistimewaan dan keberhargaan Qiu Tao serta setelah Qiu Tao akan bagaimana ? Kami pasti bersedia ikut ke vihara untuk membina dan menjalankan.

Sekarang sudah sampai keadaan demikian, saya tidak menyalahkan Yin Pao She saya, saya hanya menyalahkan diri sendiri. Semoga saudara sekalian yang ada di dunia yang membina dan menjalankan Tao , saat kalian melintaskan orang , jelaskan apa keistimewaan dan makna Qiu Tao , jangan takut kami tidak mau pergi, Tao demikian Mulia setelah kami paham, pasti akan pergi dengan ikhlas , karena dapat melampaui kelahiran dan kematian , sekarang kami mau melampaui juga tidak bisa , mau lepas juga tidak bisa , kami mesti bagaimana ?

Di sini saya mau berterima kasih pada Lao Shi berwelas asih, karena saya lebih beruntung dibandingkan orang lain, anak saya sudah Qiu Tao dan juga sudah Qing Kou ( 清口 ikrar vegetarian seumur hidup ) , saya sudah dapat penerangan, tapi bagaimana dengan arwah yang lainnya ? Saya sangat berterima kasih atas Rahmat Tuhan memberi kesempatan kepada saya untuk mendapatkan penerangan, ada kalanya saya dapat kembali ke vihara asal ( tempat saya Qiu Tao ) mendengarkan Dharma , saat anak saya ke vihara mendengar dharma, saya juga boleh pergi mendengarnya, tetapi saya tidak boleh masuk , hanya berlutut di luar mendengarkannya, itulah yang biasanya kalian katakan leluhur mendapatkan penerangan.

Maka sekarang Tuhan berwelas asih mengijinkan kami para arwah murid pancaran putih yang tidak dapat kembali ke Nirwana, bisa mengungkapkan suara hati kami, semoga kalian murid pancaran putih yang masih di dunia mengerti bahwa kami bukannya menyalahkan, bukannya benci, hanya ingin kalian paham suara hati kami yang merasa terpojokkan, menghadapi berbagai derita tidak dapat kembali ke rumah asal, jangan sampai ada orang seperti kami lagi, boleh tidak ?

Arwah Chuang berbicara sampai di sini , lantas terdiam.

Berikutnya Xiao Zheng Xiong melihat arwah Cuang bersujud berterima kasih kepada Lao Shi yang telah berwelas asih, memberi dia kesempatan untuk menyampaikan dengan jelas supaya dipahami.

Lao Shi berkata :" Baiklah ! Anak kamu sekarang ada semangat maju terus, jangan khawatir , akhirnya kesampaian juga penantian kamu "

Lao Shi membalikkan kepala ke arah Xiao Zheng Xiong dan berkata  :" Masih banyak arwah lain yang mau berbicara , nanti akan disampaikan satu demi satu, dia hanya salah satu diantara yang lain"

Selanjutnya Lao Shi berwelas asih mengatakan :" Semoga kalian murid pancaran putih di dunia memahami penderitaan dia sebagai arwah gentayangan, mengapa hari ini bisa dalam keadaan menyedihkan ? sudah Qiu Tao malah tidak dapat kembali ke Nirwana?"

Xiao Zheng Xiong melihat para arwah gentayangan yang ada di hadapanya sambil berkata :" Wah .... Banyak sekali murid pancaran putih "

Lao Shi mengatakan :" Saya tahu !" lalu dilanjutkan lagi " Lao Shi berharap murid-murid harus ingat pada proses Pan Tao 辦道 , proses berceramah , jangan terburu-buru ! Yang belum mengerti , jangan dianggap sudah mengerti, harus dibimbing, harus diberi dorongan semangat . Sesepuh kalian (前人陳大姑) pernah mengatakan memperjuangkan 3 Banyak ( Banyak umat yang memohon Tao, Banyak umat yang mengikuti Kelas Fa Hui , Banyak umat yang mengikuti kelas Dharma kurikulum 5 tahun ) dan 4 Baik (  學、修、講、辦」四好Belajar Tao semakin baik, Membina Tao semakin baik, Berceramah Tao semakin Baik , Melaksanakan Tao semakin baik ) , kalian gunakan hati jenis apa untuk memperjuangkan 3 Banyak dan 4 Baik ?

Semoga Kalangan KeTuhanan berkembang pesat, umat manusia bisa mendapatkan Tao, bersama-sama kembali ke Nirwana (理天) , menjalankan urusan suci atau urusan duniawi ? Lao Shi tidak berbicara lagi, kasus yang dihadapi sekarang dan berikutnya akan diceritakan satu demi satu.

Lao Shi berkata  :" Waktu sudah malam, pulang dululah ! Bicara sanpai di sini, Budha Ci Kung membimbing roh Xiao Zheng Xiong untuk kembali ke badannya, Xiao Zheng Xiong bersujud terima kasih kepada Lao Shi yang berwelas asih.

Catatan  :  Kisah selanjutnya masih banyak menceritakan arwah murid pancaran putih yang tidak bisa pulang kembali ke Nirwana. Sebagai Umat Pancaran Putih mana boleh sampai lupa dengan San Pao ( 3 Mustika ) yang begitu berharga, maka dari itu setelah Memohon Tao harus sering-sering kembali ke vihara mendengar dharma.

Untuk Pembaca yang menggunakan Hp untuk membaca lanjutannya silakan klik panah bagian kiri Bersambung ke bagian 2

No comments:

Post a Comment