Thursday 5 November 2015

Kehadiran arwah korban tzunami Jepang tahun 2011

Tanggal 27 bulan 3 ( imlek ) tahun 2011
Sidang Dharma Wadah Tao kalangan Fa Yi  



Lao Sien Ong 老仙翁 membawah arwah yang meninggal terkena bencana tzunami di Jepang untuk menampakkan dirinya dan menceritakan keadaan yang sebenarnya


Asal usul

Di Wadah Tao Kalangan Fa Yi bagian utara di selenggarakan Sidang Dharma tahunan ( Fa Hui 3 hari 三天法會) . MING TE SIN MIN CIN SIU PAN , berada di Vihara Yuan Kuang di negara Taiwan pada hari ke 3 ( tanggal 27 bulan 3 ) di sore harinya saat peserta baru saja selesai memberikan kesan dan pesan, lalu baru akan memulai topik terakhir ( Sin Yuan Sing Ceng ) . Nan Ci Sien Ong ( 南極仙翁 ) datang ke vihara berwelas asih ( 慈悲 ), dan tak lama kemudian datang San Chai ( 三才Tri Duta ) dari Singapore tidak tahu apakah karena sakit perut atau badannya yang mana tidak nyaman, tiba tiba saja lumpuh seketika di lantai, kemudian tangan dan kakinya dingin seperti es dan menjadi kaku tidak dapat digerakkan.

Jika dilihat dari kejadian sebelumnya , semestinya ini adalah arwah dari akhirat, tapi oleh karena kejadian seperti ini sudah mendekati belasan tahun tidak pernah terjadi lagi, sekejap saja orang tidak dapat menyadari hal ini, jadi ada sebagian orang mengurutkan San Chai agar sakitnya hilang. Tak disangka tidak diurut tidak masalah, sekali diurut badan San Chai malah sakit tak tertahankan, tiba tiba ia menangis keras keras. Saat ini semuanya baru merasa kaget karena ada arwah yang menampakkan diri.

Dia adalah arwah yang meninggal ketika terjadi gempa dan Tzunami di Jepang , arwah yang terkubur hidup hidup dibawah bangunan runtuh paling dasar.

Dia memberitahukan ( menceritakan ) tentang kondisinya yang mengenaskan, dia juga berkeluh kesah kalau dia tidak bersalah dan tidak beruntungnya dia. Dia berkata selama hidupnya ia selalu baik dan tidak pernah melakukan kejahatan, walaupun tinggal di tepi pantai dan menjala ikan, ini semua juga hanya untuk mempertahankan hidup. memangnya saya juga salahkahkah berbuat demikian ? dosa ? juga harus mendapatkan balasan yang mengenaskan seperti ini ? apalagi juga tak ada yang memberitahukan tentang pantangan membunuh, sebab akibat dan juga reinkarnasi, jadi dia merasa marah karena merasa diperlakukan tidak adil,dia tidak rela, dia juga bersedih dan sakit hati atas banyaknya saudara saudara yang turut terkubur hidup hidup dalam tanah. Jadi berada dalam kondisi gentayangan , tak tahu dari mana dan hendak kemana, di dalam kesedihannya, ia mengikuti seberkas cahaya yang sangat kuat terbang hingga ke Taiwan yang sedang menyelenggarakan Sidang Dharma 3 hari di vihara Yuan Kuang . Dan Nan Ci Sien Ong juga berwelas asih mengatakan ' 4 kesulitan dalam mendapatkan Tao " . Bencana di masa ini jika manusia memiliki hati yang tenang maka akan mendapatkan keselamatan, Di bawah ini adalah percakapan ( dialog) Nan Ci Sien Ong dengan arwah jepang.

Arwah   :   ( menangis tiada henti ) jangan tarik saya ! jangan tarik saya ! ( masih menangis tak berhenti ) kedua tangannya menggenggam dengan kondisi yang sangat menderita

Pandita Chen  :   Ini membuktikan adanya arwah dan Budha .

Arwah   :   Saya tidak berbuat salah, kenapa saya harus mendapatkan balasan  yang demikian buruk ? saya tidak mau eh ...... saya juga ingin seperti kalian ,saya juga punya keluarga , saya mau pulang ! saya mengaku salah ! saya mengaku salah ! kenapa saya tidak bertemu orang yang melintasi saya ?    ( maksudnya kenapa tidak bertemu dengan orang yang mengajaknya memohon Tao ) ?saya tak tahu kenapa saya tidak memiliki rejeki ini , saya melihat sekelompok orang sama dengan saya ... jangan menekan saya ! saya dicelakai orang , saya sangat ingin memohon Tao, bolehkah saya seperti kalian ? saya selalu memohon Budha berwelas asih memberikan saya kesempatan, saya berharap bisa meminjam kesempatan ini untuk memohon Tao , kenapa saya tidak bisa ? Budha !! Tolonglah saya !! Kami tak bersalah !! Tolonglah kami !!









Para Umat menyambut kedatangan ( jie jia ) Lao Sien Ong 

Arwah   :  Saya juga mau memohon Tao ! Saya juga mau memohon Tao !

Lao Sien Ong  :  Ini adalah sebuah jodoh yang sangat istimewa , Tuhan mengatur jodoh ini agar kalian bisa mawas diri.

Penceramah Chen  :  Biarkan semua orang mengetahui siapa kamu terlebih dahulu ? siapakah namamu ?

Arwah   :  Saya sudah tak punya kesempatan , saya benar benar tak punya kesempatan ! Berikan saya satu kesempatan untuk membina , saya bukan orang jahat, sebuah bencana membuat saya tak punya kesempatan. Saya meninggal karena bencana , saya tak punya apa apa lagi ! Saya tak berani percaya ini adalah sungguhan ! Oh .... Tuhan ! saya tak percaya ! Tak percaya saya sudah meninggalkan dunia ! Hanya dalam sekejap habis semua ! Apakah ini adalah dosa yang kami buat ? Apakah kami membunuh makhluk hidup yang terlalu lama ? kami tak bersalah !

Lao Sien Ong   :   Jangan bersedih hati , jangan sakit hati , semuanya adalah pilihan sendiri.

Arwah   :  Kenapa saya harus menjadi korban atas bencana ini ? saya biasanya tak pernah melakukan kejahatan , kenapa harus meninggal di bencana ini ? saya masih punya orang tua , kerabat dekat , kenapa semuanya harus dibawa pergi ? saya tak mau ! saya tak mau !

Penceramah Chen  :  Apakah ini waktu terjadi bencana di Jepang ?

Arwah  :  Ia









Lao Sien Ong : kamu bilang kamu tidak bersalah , hari itu sudah diutus berapa banyak orang , hal , dan lainnya untuk mengingatkan kamu agar banyak melepaskan makhluk hidup , mengingatkanmu untuk segera bertobat , apakah kamu sudah mendengarnya ? kali ini mendapatkan balasan yang demikian maka diri sendirilah yang harus menanggung akibatnya , apakah boleh menyalahkan Tuhan ? kalian mengatakan jika ayam , bebek, babi semuanya untuk dimakan manusia . Kalau begitu saat mereka dibunuh , kenapa harus merasa takut dan berusaha melepaskan diri ? kalian bilang kalau mereka adalah makhluk hidup tingkat bawah , manusia termasuk tingkat atas, tapi di jagat raya ini masih ada kekuatan yang lebih besar , dan dari kekuatan yang besar inilah yang akan membinasakan kalian , bagaimana perasaan kalian ? sekarang komunikasi sudah maju , ingin kalian melihat hingga menjadi tercenggang , sebab akibat dan pembalasan , pada akhirnya manusia juga tak dapat menghindarinya , jika kalian ingin menunggu hingga bencana datang pada diri masing masing, apakah menyesal masih sempat ? lihat lah seberapa banyak orang dalam sekejap sudah menghilang, ingin memohon agar selamat , saya mau bertanya bagaimana menyelamatkannya ? bukankah mumpung masih ada nafas ini , ada raga ini yang masih bisa dipakai , bukankah harus memanfaatkan keadaan sekarang .

Siapakah yang paling menyedihkan ?
tak ada hidup yang enak adalah yang paling menyedihkan? 
tidak ada kehidupan yang mewah adalah yang paling menyedihkan ?
tak ada orang yang mengerti aku adalah yang paling menyedihkan ?
pikiran kalian selalu terhenti didalam kemelekatan pada wujud , apakah sesungguhnya yang menyedihkan ?
jelas jelas tahu salah tapi tidak mau bertobat itulah yang paling menyedihkan










Arwah  :  Saya masih terkubur di dalam tanah dan seluruh badan kaku tak dapat bergerak , kenapa yang bisa memohon Tao semuanya adalah orang Tionghoa, mengapa kami tdak bisa ?

Penceramah Chen  :   Ini membuktikan 4 kesulitan untuk memohon Tao ( salah satunya sulit untuk terlahir sebagai orang Tionghoa )

Arwah  : Roh kita sama , hanya karena batasan negaralah yang memisahkan kita , kita tidak meninggal makanya tidak tahu , saya terus menjaga raga saya , saya ingin kembali ke ragaku , bantulah saya untuk kembali , saya ingin kembali ke rumah saya , saya ingin kembali ke rumah saya , saya tak ada tempat untuk pergi, saya juga ingin seperti kalian ada Cahaya yang menyinari , kenapa tak ada yang melintasi kami untuk memohon Tao ?

Lao Sien Ong  :  Kalau kamu bersedia mengikuti Para Bodhisattva , masa yang telah berlalu sudahlah...

Arwah   :  Jangan menurunkan bencana lagi ! Membuat banyak orang yang mendapat celaka ! Saya tak ingin meninggal dengan cara aneh seperti ini , saya tak bisa terima ! Makan daging memangnya tak semestinya kah ? Saya tidak terima !

Penceramah Chen  :  Apakah kalian merasa ini adalah semestinya ?

Hadirin :  Tidak !!









Arwah  :  Kalian adalah Para Bodhisattva , adalah Budha , kalian berbicara kebenaran , apakah kami ada salah ? coba kalian katakan apakah kami salah ? apakah kami telah salah ? kami terpaksa oleh keadaan hidup , apakah saya salah ? bolehkah kalian jangan menyentuh badanku ?
( walau roh sudah meninggalkan raga , tapi raga tetap saja bisa sakit )

Penceramah Chen  :  Tolong katakan siapa namamu , Nan Ci Sien Ong akan menjamin.

Lao Sien Ong   :  Asalkan kamu bersedia , saya bisa memberikan kamu janji , gunakan kesempatan ini untuk memberikan kesaksian dimana mana , membantu dalam pengembangan Tao , di jamin dalam 100 hari kemudian akan terlahir di keluarga yang ada membina Tao.

Arwah  :  Saya membunuh makhluk hidup terlalu banyak ! Bolehkah memberikan saya jasa pahala ?

Petugas vihara  :  Saya bersedia menjilid 100 buku , berharap semua orang melakukannya bersama sama

Pandita Chen  :  Berharap semua umat vihara setelah keluar dari kelas bisa membawa keluarganya untuk memohon Tao dan jasa pahala dilimpahkan.

Arwah  :  Saya mohon. saya masih terkubur dan mengalami kedinginan , di muka bumi ini juga banyak saudara yang mengalami nasib sama seperti saya di bencana kali ini . Kami dikubur hidup hidup , berharap bukan hanya saya saja , saudara saudara saya juga boleh meminjam jodoh ini , bisa dilintaskan, juga berharap mereka tidak menjadi arwah kesepian , kalau hanya saya saja yang mendapatkan Tao juga tidak ada gunanya , saya juga berharap mereka bisa dilintaskan, berharap mereka juga bisa mendapatkan ketenangan , dengan meminjam kesunguhan hati kalian, berikrar di depan Sang Budha , bervegetarian 100 hari dan melimpahkan pahala kepada kami.

Pandita Chen  :  Yang bersedia tolong angkat tangan , kita menolong satu orang pahalanya sebesar membangun pagoda 7 tingkat , setelah pulang nanti kabarkan ini kepada orang orang.

Arwah  :   Saya tidak memiliki kebaikkan apapun, karena semasa hidup terlalu banyak membunuh , saya sekarang juga bisa merasakan seperti mereka yang telah dibunuh oleh saya ikan ikan itu , saya tidak tahu manusia memiliki roh , saya tidak tahu kalau berbuat kejahatan akan ada balasannya , saya hanya menggunakan kekuatan saya untuk mendapatkan untuk dan apapun yang saya inginkan, tidak melakukan kejahatan , tapi setelah saya meninggal saya baru tahu ini semua adalah karma yang telah kami ciptakan, tapi apa gunanya , tak bisa kembali seperti semula lagi , saya tak tahu saya akan kemana, saya datang dengan mengikuti seberkas cahaya yang terang tadi 

Penceramah  :  Dia mengikuti cahaya yang terang datang ke vihara , karena vihara ada membuka kelas Sidang Dharma , hawa kebajikan menjulang ke langit

Arwah   :   Kemudian saya bertemu dengan Sang Budha karena saya memiliki sedikit hati yang baik, karena saya melihat rumah saya hancur , saat ini saya membenci diri sendiri . kenapa saya manusia saya tidak berbuat baik, sekarang saya tak punya cukup tenaga untuk meneruskan perkataanku lagi . Sebenarnya sekarang saya sangat lapar , haus dan kedinginan, saya berharap bisa meminjam hati kalian , membantu kami , keluarkan hati welas asih kalian dan tolonglah kami, saya hanya berharap kalian bisa membantu kami, memberikan kami sedikit cahaya, juga berharap kalian semua yang masih hidup bisa mengetahuinya , Tuhan sedang melaksanakan tugas yang baik ini , baru bisa menolong kami.

Bencana tidak hanya dikali ini saja , kelak oleh karena keegoisan kita sendiri akan ada bencana yang lebih banyak lagi , satu demi satu akan semakin membesar , sekarang saya dapat merasakannya , kalian tak akan bisa membayangkannya , juga tak akan bisa menghayatinya , saya berharap kalian bisa mengandalkan kalian sendiri untuk menolong diri sendiri . Setelah mendengar Dharma selama 3 hari ini, cita cita yang telah kalian tegakkan , percayalah kalau Tuhan tidak berbohong , Para Budha benar benar telah menolong manusia.

Kalian jangan tidak percaya , saya sekarang ingin memohon kalian untuk satu hal, jika setelah 100 hari kemudian, jika kalian merasa semua makhluk hidup adalah sama dengan kita , jangan membunuh lagi , perut saya pecah dan usus saya terberai , seperti di saat kita membunuh mereka , saya seperti ikan yang berenang di dalam lautan , begitu dinginnya , tak dapat keungkapkan pada kalian , sekarang ini sangat menderita , saya tidak tahu harus bergentayangan sampai kapan baru bisa tertolong.

Jadi saya bisa datang karena welas asih dari Budha , saya juga tidak tahu saya bisa membantu seberapa banyak orang, tapi hati saya tulus , saya tidak bisa menolong diri sendiri , tapi saya berharap kalian semua percaya kepada saya , saya mati bukanlah tanpa sebab , tak kelihatan jangan katakan tidak percaya , saat kalian bisa melihatnya , mungkin nasibnya sudah seperti saya , mati tanpa ada tempat untuk penguburan . Tao ini benar benar bisa menolong kalian , hapuslah semua keegoan kita , sayangilah semua saudara kita , kita sebenarnya tak ada beda.

Waktu saya telah habis , saya harus kembali ke tempat yang dingin itu lagi , saya ingin melihat orang orang yang masih hidup , bagaimana menolong orang yang telah meninggal. Di perang dunia ke 2 kami telah membunuh banyak orang yang tidak bersalah , jadi bencana ini memang kami yang ciptakan , saya juga tidak tahu apakah saya masih bisa kembali mendapatkan raga manusia ini ? 

bencana ini setiap saat akan datang pada diri kalian, tapi kalian jangan senang duluan, karena yang saya bisa lihat , benar akan masih ada, sungguh sangat menakutkan..... ini saja


( arwah mundur dari raga Tri Duta )









Berharap semua orang bisa menegakkan ikrar , mendorong orang lebih banyak untuk bervegetarian 100 hari , jasa pahal dilimpahkan kepada korban bencana yang kesusahan, dan juga berdoa untuk keselamatan diri sendiri dan keluarga , juga berdoa untuk keselamatan dunia.

Berharap kita semua bisa memperbanyak untuk mengabarkab lebih banyak orang lagi baik dengan mem fotocopy atau melalui media elektronik ( GONG DE WU LIANG / AMAL TIADA BATAS ) 

Bervegetarian selama 100 hari agar semua jasa pahala bisa dilimpahkan kepada semua makhluk hidup yang mengalami penderitaan dan kesusahan.

Jika terjemahan ini ada banyak kekurangan , mohon pembaca memaklumi dan membantu menyempurnakan

Terima Kasih.

Wejangan Suci Kwan She Im Phu Sa 觀世音菩薩
" Menasehati umat manusia cepatlah bervegetarian , rohani manusia dengan hewan sama asalnya . Tega membunuh sesama demi makan , cobalah seandainya si hewan adalah diri sendiri , bagaimana sakit dan deritanya "

Wejangan Suci Budha Hidup Ci Kung  濟公活佛
" Daging hewan juga bagaikan daging saya sendiri , saat dibunuh hewan menderita dan membenci , sehingga makan daging mereka berapa nantinya juga diperhitungkan, penagihan karma pembunuhan hewan bisa berupa bencana malapetaka dari kecil sampai besar . Nanti bencana akhir jaman tiba , hanyalah orang yang bervegetarian bisa diselamatkan "

Catatan :  Kadang kala beredar isu bahwa Budha Ci Kung semasa hidupNya adalah seorang pemakan daging , apakah ini benar atau tidak? tentu tidak... Dalam 1 kesempatan di Kelas Pertemua Dharma seorang umat bertanya kepada Budha Ci Kung apakah beliau sungguh sungguh memakan daging seperti yang di film?

Budha Hidup Ci Kung menjawab : " Apakah waktu itu murid murid ada duduk disamping Guru melihat secara langsung Guru memakan daging ?  ( Umat umat menjawab Tidak ) 
Nah kalau tidak pernah melihat maka jangan percaya apa yang di gosipkan orang orang. Masih beruntung penulis cerita tidak membuat cerita Guru punya anak dan istri. Ha ha ha.. kalau sampai demikian tentu repot juga 

Wejangan Suci Budha Kwan Kung 關聖帝君
" Sebagai murid Budha Ci Kung mempunyai ke welas asihan , membunuh makhluk hidup adalah pikiran yang berakibat buruk , kalau tidak percaya lihatlah nantinya hanya tersisa orang yang bervegetarian . Meskipun kamu bermulut keras dan pandai berdebat , tapi badan penuh kekotoran semuanya akan tersapu habis , Kalau tidak terbukti , SAYA rela diturunkan jabatan oleh Tuhan . SAYA menerima TITAH TUHAN 老㊥  mengurus alam hawa  玉皇大帝( Yi Huang Ta Ti ) sehingga saya sangat mengetahui perubahan alam , SAYA Budha Kwan Kung meskipun seorang yang gagah berani tetapi karena kesesatan manusia juga tidak kering berlinang air mata "

4 Kesulitan mendapatkan Tao :

- Sulit terlahir menjadi manusia                                    
  Ren Shen Nan De

- Sulit terlahir menjadi orang Tionghoa                         
   Zhong Hua Nan Sheng

- Sulit terlahir di masa yg tepat                                     
  San  Qi Nan Yu

- Sulit menemukan Tao yang sejati                                
  Da Dao Nan Feng

No comments:

Post a Comment