Saturday 28 November 2015

Arwah Gentayangan Umat Pancaran Putih yang Lupa 3 Mustika Bagian 6

Bagian 6










Tanggal 12 Januari 2013 jam 7:30 malam

Lao Shi berwelas asih menuntun roh saudara Xiao Zheng Xiong 小鄭兄 ke Vihara Meng Te Than - Fa Yi Chong De . Setelah Guru dan murid bersembah sujud hormat dan melaporkan kedatangan diri kepada TUHAN ( chan cia ) , Xiao Zheng Xiong melihat arwah gentayangan yang berlutut di luar vihara tidaklah banyak.

Lao Shi mengatakan :" Kebanyakan arwah gentayangan setelah kembali ke negara masing-masing juga tidak ingat mereka Qiu Tao di vihara mana. Tujuan Lao Shi hari ini menuntun Xiao Zheng Xiong kemari adalah memberitahukan kepada murid-murid yang masih hidup di dunia, di setiap vihara ada arwah gentayangan yang berlutut di bagian luarnya dan bukan hanya pada beberapa vihara yang ditunjukkan tadi baru ada ( bukan hanya vihara yang dimuat dalam episode lalu ).

Seiring dengan semakin lamanya suatu vihara didirikan, jumlah umat yang semakin bertambah, kegiatan Pan Tao yang semakin banyak , jika murid-murid dapat mengingat San Pao ( 三寶 3 Mustika  ) dengan baik,  manalah ada arwah gentayangan ?"

Selanjutnya Xiao Zheng Xiong melihat Lao Shi berwelas asih memanggil salah satu arwah gentayangan untuk tidak perlu berlutut lagi, disuruh berdiri untuk berbicara.

Lao Shi bertanya kepada arwah gentayangan :" Kamu orang mana ? Siapa namamu ?

Arwah gentayangan menjawab :" Saya adalah orang Vietnam , saya datang ke Taiwan untuk bekerja , nama saya Afanye , nama mandarin saya Yuen Shi Siu Lan. Saya datang ke Taiwan sudah 2 tahun, suatu hari ada seorang gadis yang sekampung mengajak saya pergi sembahyang dan akan ada mobil yang datang menjemput, sebenarnya saya tidak mengenal dia. Dia mengatakan di vihara ada banyak orang Vietnam yang berasal dari dari kampung yang sama dengan saya, sangat seru !" Saya bilang baiklah ".

Pada malam hari , gadis itu datang dengan mobil menjemput saya ke vihara untuk makan. Setelah selesai makan , dia membawa saya ke ruangan kecil di vihara dan menyuruh mengisi data di atas sehelai kertas , ada seorang yang berasal dari Vietnam datang menjelaskan Hakekat Kebenaran kepada saya, setelah selesai mendengarkan, sudah siap-siap untuk upacara sembahyang."

Seingat saya ada seseorang yang mirip koordinator upacara yang memanggil nama, pada saat dia memanggil nama saya, saya jawab :" Ada !" Seingat saya dia ada mengatakan hari ini datang untuk Qiu Tao ( 求道 Memohon Tao ) dan mendapatkan San Pao ( 3 Mustika ) , saya juga ingat selanjutnya ada seseorang yang memakai jubah ( Tao Phao ) dari bagian belakang vihara berjalan masuk ke dalam ruangan vihara, berikutnya koordinator upacara segera menyuruh kami untuk memberi salam kepada beliau, bahkan pada saat dia membalas sapaan, kami harus bilang Xie Xie ( terima kasih ) dan juga harus tambahkan kata Che Bei ( 慈悲 welas asih ) .

Pada saat ritual Qiu Tao , saya ingat dengan jelas masih ada satu orang yang sekampung dengan saya membantu menerjemahkan .

 Pada saat itu Lao Shi bertanya pada arwah Yuen :" Apakah orang yang membawa kamu kemari ada mengatakan sesuatu ? Mengapa kamu bisa dengan sukarela ikut dia ke vihara ?

Arwah Yuen menjawab :" Karena dengan orang satu kampung ada perasaan akrab . Yang datang bekerja di Taiwan pada dasarnya sangat menderita dan juga rindu akan kampung halaman dan orang tua , lagi pula hanya sekedar sembahyang maka saya pikir pasti tidak masalah mengikuti dia ".

Selesai Qiu Tao semua orang mengucapkan :" Selamat.... Selamat !" Pada hari itu saya juga merasa sangat senang, kemudian saya duduk di vihara, ada seorang lagi dari Vietnam menjelaskan kepada kami :" Hari ini bisa datang ke vihara untuk Qiu Tao merupakan suatu jodoh yang sangat istimewa, bukan sekedar sembahyang saja, selanjutnya dia ceritakan banyak contoh untuk membuktikan apa yang dikatakannya adalah sejati ".

Setelah selesai mendengar penjelasannya, membuat saya sedikit mengerti tentang makna Qiu Tao . Karena waktu sudah malam, saya harus pulang ke wisma kantor ( mess ), maka saya memberitahukan kepada orang yang mengajak saya kemari bahwa wisma saya ada batasan waktu untuk pulang, saya harus segera pulang, lalu saya pulang bersama dengan orang yang menjemput saya tapi gadis muda itu tidak ikut naik mobil.

Xiao Zheng Xiong yang berada di samping bertanya :" Apakah selanjutnya dia ada datang mencari kamu lagi ?"

Arwah Yuen menjawab :" Ada !"

Dia mengatakan kepada saya :" Vihara mau buka kelas Fa Hui ( 法會 pertemuan dharma ) , ada lebih banyak orang Vietnam yang ikut serta, apakah kamu mau ikut ?"

Sebenarnya saya mau ikut tapi kebetulan di perusahaan ada lembur maka saya tidak jadi ikut. Selanjutnya dia masih terus mencari saya dan menanyakan apakah mau pergi ikut Fa Hui , saya selalu menjawab :' Nanti lihat dululah !"

Berikutnya setiap kali liburan kerja, saya selalu pergi jalan-jalan dengan teman sekampung, waktu itu juga tidak mencari orang itu untuk membawa saya  kembali ke vihara lagi.

Tanpa terasa masa kontrak kerja sudah habis, kantor juga tidak memperpanjang kontrak kerja sehingga saya pulang ke Vietnam. Setelah pulang ke Vietnam , saya ada mendengar kabar tentang sembahyang, ada seseorang yang bertanya kepada saya :" Apakah kamu mau Qiu Tao ? Ikut kelas Fa Hui ?"

Saya bertanya kepada dia :" Apakah memohon San Pao ?"

Dia jawab :" Benar !"

Saya bilang :" Di Taiwan saya sudah pernah mohon ! Jadi tidak perlu lagi , terima kasih !"

Demikianlah waktu berlalu sehari demi sehari. Suatu hari di rumah tidak ada orang , saya merasa jantung tidak nyaman, lalu jatuh pingsan, setelah ada kesadaran, saya mendengar di samping ada orang sedang menangis, saat itu barulah tahu kalau saya sudah meninggal dunia. Melihat orang tua bersedih, saya juga ikut sedih.

Kemudian Xiao Zheng Xiong bertanya kepada arwah Yuen :" Apakah kamu ingat umur berapa waktu kamu meninggal dunia ?"

Arwah Yuen menjawab :" Sekitar 26 - 27 tahun, saya belum menikah ! Setelah meninggal dunia, saya merasa senang ada Qiu Tao karena saya ingat pada hari Qiu Tao , teman sekampung mengatakan dapat pulang ke Nirwana ". Tapi bagaimana caranya agar saya bisa pulang  ? Lagi pula harus pergi kemana ? Kemudian tiba-tiba saya teringat kalau saya Qiu Tao di Taiwan, saya mau ke Taiwan untuk mencari orang yang mewariskan Tao kepada saya. Setelah sampai di Taiwan saya menemukan vihara tempat saya Qiu Tao, saya ingin masuk tapi di depan pintu ada Malaikat Pelindung yang tidak mengijinkan saya untuk masuk. saya bilang :" Saya ada Qiu Tao , saya mau masuk !"

Malaikat Pelindung bilang :" Kamu tidak dapat masuk ".

Arwah Yuen :" Ijinkan saya masuk, saya mau mencari orang yang mewariskan Tao pada saya, saya ingin bertanya kepada dia, bagaimana caranya saya pulang  ?"

Malaikat Pelindung :" Kamu harus pergi mencari Budha Ci Kung yang mewariskan Tao kepada kamu, pandita hanya mewakili Guru Agung ( 濟公活佛 Budha Hidup Ci Kung ) mewariskan Tao kepada kamu ".

Arwah Yuen :" Lalu saya harus kemana mencariNya ?"

Malaikat Pelindung :" Tunggu di luar, jangan masuk ! Tunggu sembahyang malam, saat Pelita Suci dinyalakan baru memohon Budha Ci Kung membawa kamu pulang ".

Arwah Yuen :" Baiklah !"

Demikianlah saya menunggu sampai malam dan merasa sangat senang melihat pandita yang mewariskan Tao, saya segera berlutut karena saya melihat banyak Budha dan Bodhisatva , saya sangat tersentuh dan juga senang. Lalu ada satu Budha yang berjalan ke hadapan saya , memanggil saya murid .

Lao Shi :" Apakah mau ikut Lao Shi pulang ?"

Arwah Yuen :" Mau pulang ke mana ?"

Lao Shi :" Pulang ke rumah !"

Arwah Yuen :" Boleh !"

Kemudian Lao Shi menuntun tangan saya dan bertanya :" Apakah kamu masih ingat dengan San Pao ( 3 Mustika ) ?"

Arwah Yuen :" Apakah San Pao yang dulu diwariskan ke saya ?"

Lao Shi :" Coba katakan pada Lao Shi ".

Arwah Yuen menunjuk ke dahinya, Lao Shi geleng kepala dan mengatakan :" Tidak benar !" Selanjutnya Lao Shi bertanya :" Apa lagi ?"

Arwah Yuen :" Saya hanya ingat huruf pertama, huruf belakang saya sudah tidak ingat ".

Lao Shi :" Coba tunjukkan Tanda Suci ( He Thung ) kepada Lao Shi ".

Arwah Yuen dengan ragu bertanya :" Tunjukkan apa ?"

Lao Shi :" Gaya tangan yang diletakkan di dada ".

Begitu arwah Yuen mendengarnya, segera memperagakan tangannya, Lao Shi geleng-geleng kepala mengatakan :" Posisi ibu jarinya salah ".

Arwah Yuen bertanya kepada Lao Shi :" Saya tunjuk ke dahi juga salah, mestinya ada di posisi mana ?'

Lao Shi :" Saat kamu Qiu Tao, sudah diwariskan kepada kamu ".

Arwah Yuen  mohon Lao Shi memberitahukan tapi Lao Shi berkata :" Tidak bisa ! Karena sudah diwariskan pada kamu".

Arwah Yuen bertanya kepada Lao Shi:" Kenapa harus bertanya ini pada saya ?"

Lao Shi :" Kembali ke Nirwana harus dicocokkan San Pao "

Arwah Yuen  bertanya kepada Lao Shi :" Kalau San Pao salah, apa akibatnya ?"

Lao Shi dengan sedih berkata :" Berarti kamu tidak dapat pulang !"

Segera arwah Yuen  bertanya :" Sekarang saya mesti bagaimana ?"

Lao Shi :" Kamu berasal dari negara lain dengan susah payah bekerja di Taiwan, kehidupan ini beruntung mempunyai jodoh untuk Qiu Tao, waktu kamu pulang ke Vietnam bukankah Lao Shi ada mengutus seseorang untuk memotivasi kamu, mengapa kamu tidak ikut dia pergi ? Mengapa kamu harus menolak dia ?"

Arwah Yuen :' Saya tidak tahu betapa pentingnya hal itu, saya hanya tahu kalau Qiu Tao dapat pulang ke Nirwana, saya tidak terlalu memperhatikan San Pao yang diwariskan kepada saya ! Lao Shi sekarang saya harus bagaimana ?'

Lao Shi :" Setelah pulang ke Vietnam kamu juga tidak mengajak orang tuamu Qiu Tao, benar tidak ?"

Arwah Yuen menganggukkan kepala tanpa bicara , setelah Lao Shi berdesah :" Kamu ini, yah.....! "

Lalu Lao Shi menyuruh saya menunggu di luar vihara ini dulu, Lao Shi mengatakan akan memberi motivasi kepada anggota keluarga saya untuk Qiu Tao dan membina diri agar saya dapat penerangan. Arwah Yuen tidak mengerti lalu bertanya kepada Lao Shi :" Mendapat penerangan apa ?"

Lao Shi :" Kamu tidak berkeluarga ( menikah ) dan tidak mempunyai keturunan ( anak ) , maka hanya bisa mendapatkan penerangan dari orang tua karena kamu adalah salah satu keturunannya !"

Saya memohon Lao Shi berwelas asih membawa saya pulang ke Nirwana untuk menunggu di sana , tidak mau tunggu di sini. Lao Shi mengatakan :" Tidak dapat ! kamu harus menunggu di sini "

Arwah Yuen bertanya kepada Lao Shi :" Boleh tidak menunggu di sisi Lao Shi ?"

Lao Shi :" Bukan Lao Shi yang tidak bersedia menerima kamu menunggu di sisi Lao Shi , cuma jodoh kamu belum sampai maka belum dapat berada di sisi Lao Shi , pembinaan kamu pada beberapa kehidupan lampau termasuk lumayan sehingga pada kehidupan ini dapat Qiu Tao , sayangnya kamu tidak memanfaatkan jodoh istimewa pada kehidupan ini, sekarang kamu hanya dapat menunggu di luar vihara, menunggu jodoh kamu matang, juga memohon welas asih TUHAN untuk ijinkan orang tua kamu Qiu Tao agar kamu dapat penerangan, kamu baru ada kesempatan untuk pulang ke Nirwana. Tapi orang tuamu bukan hanya Qiu Tao saja, mereka harus dengan antusias untuk aktif ke vihara , melintaskan umat manusia, dengan demikian kamu baru dapat pulang ke Nirwana"

Arwah Yuen :" Mohon Lao Shi menolong saya ".

Lao Shi :" Lao Shi pasti akan membantu, orang tuamu pasti akan ada jodoh untuk Qiu Tao. Kamu jangan khawatir . Vihara Meng Te seringkali banyak kegiatan Pan Tao, Fa Hui dan lain-lainnya, kamu mendengar ceramah dari luar vihara, belajar ! Boleh tidak ?"

Arwah Yuen :" Baik ".

Selanjutnya Lao Shi mengatakan :" Di sini masih banyak saudara saudari lain yang seperti kamu, apakah kamu ada melihatnya ?"

Arwah Yuen :" Ada !"

Lao Shi :" Mereka sama seperti kamu, semuanya lupa San Pao . Murid-murid dari luar negeri yang Qiu Tao di Taiwan juga banyak, Lao Shi sudah tdak banyak bicara lagi ".

Sekarang Lao Shi hanya berharap murid-murid sekalian, pada saat kalian melintaskan umat ( mengajak orang Qiu Tao ) dari luar negeri, harus baik-baik memotivasi dia. Karena perbedaan bahasa dan adat kebiasaan sehari-hari, jadi harus orang yang berasal dari negara yang sama untuk memotivasinya, barulah meraka tidak khawatir.

Orang Taiwan juga tidak bisa bicara bahasa mereka sehingga dalam melintaskan orang luar negeri ( Warga negara lain ) harus memeras tenaga lebih banyak. Harus membuat umat luar negeri paham pentingnya mereka dapat datang ke vihara, mengapa harus Qiu Tao , setelah Qiu Tao dapat pulang ke Nirwana tapi setelah umat luar negeri ini pulang ke negerinya, siapa yang akan memotivasi dia ? Sehingga pada saat melintaskan umat luar negeri, murid-murid harus lebih berjerih payah , harus minta data dari mereka, di kemudian hari barulah dapat tahu tempat tinggal mereka, tunggu sampai merintis KeTuhanan keluar negeri baru dapat memotivasi mereka untuk aktif kembali ke vihara, kalau tidak mereka harus bagaimana ? Apakah menunggu orang lain untuk melintaskan mereka ? Jika tidak ada orang yang melintaskan mereka maka mereka harus bagaimana ? Oleh karena itu dikatakan orang lokal yang menjalankan urusan lokal ( ben di ren ban ben di shi ) , tujuannya untuk mempermudah memotivasi mereka. Pada saat merintis KeTuhanan di luar negeri Para Than Cu ( 壇主 Pengurus Vihara )  dan Ciang She ( 講師 Penceramah ) lokal harus membantu Pandita ( 點傳師 Tien Chuan She ) dalam memotivaswi, bukannya di luar negeri hanya mencari target jumlah orang, menotok kepala orang saja ( hanya tahu pendiksaan saja ) . Harus memotivasi mereka agar mereka paham Hakekat Kebenaran, dengan demikian mereka baru dapat memahami makna Qiu Tao .

Kelak mereka baru dapat antusias memberi pelayanan di kalangan KeTuhanan, barulah sungguh-sungguh dapat terlepas dari kelahiran dan kematian agar leluhur dapat penerangan.

Lao Shi tahu kalau merintis KeTuhanan ( membuka ladang Tao ) itu sangat sulit, harus mengorbankan diri, uang dan waktu sehingga Lao Shi barulah bertanya kepada kalian apakah sudah mempersiapkannya ?

Kalau sudah siap baru berangkat, barulah dapat memupuk kader dengan baik juga dapat meneruskan urusan suci , membantu melintaskan umat yang baru masuk ke kalangan KeTuhanan . Hari ini kenapa Lao Shi mengatakan ini ? Karena vihara ini melintaskan banyak umat dari luar negeri, melintaskan banyak bibit Budha dari luar negeri, maka Lao Shi mau setiap pandita memperhatikan MEWARISKAN PETUNJUK SUCI TANPA MELINTASKAN ( tanpa dibimbing sampai mengerti ) maka ibaratnya hanya berbunga tapi tidak berbuah artinya hanya senang sesaat yang tidak bermakna !

Kalian mestinya mengerti Hakekat Kebenaran ini ! Kelihatannya setiap kalangan KeTuhanan berkembang dengan pesat, setiap orang sibuk demi kalangan KeTuhanan tapi Lao Shi berharap setiap murid di kalangan KeTuhanan jangan lupa untuk menerapkan ilmunya di dalam hati dengan giat,

Semoga murid-murid sekalian pada saat melintaskan umat manusia masih perlu introspeksi diri apakah masih ada kekurangan , jangan sampai kelihatannya melakukan banyak hal tapi tidak mencapai keberhasilan,  kalau demikian bukanka sangat disayangkan ?

Apa yang Lao Shi katakan berlaku untuk semua kalangan KeTuhanan , bukan hanya membicarakan vihara ini saja. Mengapa Lao Shi hari ini harus membahas ini ? Orang luar negeri sampai di Taiwan , dalam nasib mereka ada jodoh untuk Qiu Tao, ada juga yang jodohnya belum matang sudah Qiu Tao , begitu kembali ke kampung halaman, jodoh mereka untuk Qiu Tao sudah lewat. Apakah kalian mengerti apa yang disampaikan oleh Lao Shi ?

Xiao Zheng Xiong mohon petunjuk Lao Shi " Apa yang dimaksud dengan jodoh untuk Qiu Tao sudah lewat ?"

Lao Shi mengatakan :" Gampangnya begini , murid-murid dari luar negeri karena mencari pekerjaan sehingga datang ke Taiwan tapi jodoh mereka belum matang sudah Qiu Tao sedangkan kalian tidak paham ada orang yang seumur hidup hanya ada satu kali kesempatan untuk Qiu Tao tapi karena masanya belum sampai sudah mendapat Tao, ditambah lagi dengan jodoh Tao yang dangkal maka dia tidak ada kesempatan untuk mendalami Tao dan membina diri.

Karena kalian juga tidak paham kapan jodoh mereka matang, benar tidak ? Sebenarnya kalian mau memahaminya juga sangat mudah, asalkan dengan menjelaskan kepada mereka apa makna datang ke vihara untuk Qiu Tao, jika waktunya sudah sampai dengan sendirinya mereka akan ikut kamu ke vihara, bagi yang waktunya belum sampai maka dia tidak akan datang.

Oleh karena itu dalam mengajak orang Qiu Tao harus dengan susah payah menjelaskan, banyak memeras tenaga. Semasa Lao Shi masih hidup ( jaman Shi Cun ) dalam memotivasi umat manusia adalah dengan sepenuh hati, bukan hanya asal bicara sekilas saja.Baiklah waktu sudah sampai, sudah harus ke tempat lain".

Begitu Lao Shi selesai berbicara lalu membawa Xiao Zheng Xiong Che Cia (  bersujud berterima kasih kepada TUHAN ) dan meninggalkan Vihara Meng Te.

Selanjutnya Xiao Zheng Xiong ikut Lao Shi sampai di vihara lainnya, kebetulan vihara itu sedang Pan Tao .

Lao Shi berkata :" Hari ini Lao Shi mau kalian mengerti keistimewaan Pan Tao , apa yang dimaksud dengan menghapus nama dari neraka dan dicantumkan di Nirwana ".

Begitu Lao Shi bicara sampai di sini, Xiao Zheng Xiong melihat seorang pandita berlutut di atas jok sembahyang ( Bai Dian ) , dia sedang membaca Nakah Suci  ( Long Tian Biao ) . Waktu itu Lao Shi tidak mengatakan itu vihara dimana, maka Xiao Zheng Xiong juga tidak tahu. Selanjutnya Xiao Zheng Xiong melihat pandita membakar naskah suci dan Shang Sia Ce Li ( petugas pemberi aba-aba ) sedang memperkenalkan keistimewaan naskah suci. Bersamaan itu Xiao Zheng Xiong melihat Budha San Kuan Ta Ti 三官大帝 turun untuk menyambut naskah suci dan menggulungnya , Xiao Zheng Xiong segera memberi sujud hormat kepada Budha San Kuan Ta Ti, setelah itu Xiao Zheng Xiong ikut Lao Shi bersama San Kuan Ta Ti meninggalkan tempat itu. Tidak lama kemudian Xiao Zheng Xiong melihat di hadapannya ada satu gudang data yang sangat besar sekali . Lao Shi bertanya kepada San Kuan Ta Ti :" Sekarang sedang mengerjakan apa ?"

San Kuan Ta Ti :" Sekarang sedang mencatat nama Yin Pao She ( 引保師 Pengajak dan Penanggung ) dan data orang yang Qiu Tao , karena Kami bertanggung jawab mengurus pendataan nama dari orang yang Qiu Tao , setelah selesai dicatat kemudian diserahkan kepada Hakim Neraka Tingkat 10 , selain itu baru serahkan ke Budha Kecil ( Xiao Xian Tong ) , berdasarkan urutan waktu satu gulung demi satu gulung disimpan di dalam lemari ".

Saat itu Xiao Zheng Xiong melihat banyak sekali Budha Kecil di gudang penyimpanan data sedang merapikan gulungan data . Bicara sampai di sini , Budha San Kuan Ta Ti membawa lembaran yang baru selesai dicatat lalu digulung.

Budha San Kuan Ta Ti bilang :" Ayo . Jalan !"

Setelah sampai di neraka Xiao Zheng Xiong melihat di atas pintu gerbang neraka tertulis " Neraka Alam Gelap " . Xiao Zheng Xiong ikut Lao Shi dan Budha San Kuan Ta Ti sampai di dalam, begitu bertemu dengan Hakim Neraka Xiao Zheng Xiong segeri memberi salam hormat.

Hakim Neraka mengatakan :" Ada umat manusia Qiu Tao lagi ".

Hakim Neraka tertawa sambil berkata :" Baiklah, telah merepotkan Budha San Kuan Ta Ti ".

Selanjutnya Hakim Neraka berbicara kepada Xiao Zheng Xiong :" Kamu datang lagi, Tuhan berwelas asih mau menurunkan Buku Suci untuk memperingati umat manusia ".

NB : Xiao Zheng Xiong sudah beberapa kali ikut Lao Shi ke neraka untuk membuat BUKU SUCI TAO YANG SEJATI , HAKEKAT KEBENARAN SEJATI DAN FIRMAN TUHAN YANG SEJATI dan BUKU SUCI PERINGATAN KEPADA PEMBINA PANCARAN PUTIH DI JALUR BINATANG. kelak Isi Buku Suci tersebut akan kami tampilkan di topik lanjutan .

Saat itu Xiao Zheng Xiong melihat Hakim Neraka sedang membaca Buku Kelahiran dan Kematian . Budha San Kuan Ta Ti menyerahkan Naskah Suci ( Long Tian Biao ) kepada Hakim Neraka , Hakim Neraka melambaikan tangan menyuruh Xiao Zheng Xiong ke sana.

Xiao Zheng Xiong melihat nama seseorang di atas buku kelahiran dan kematian, dicontreng  oleh Hakim Neraka, nama tersebut langsung menghilang .

Selanjutnya Hakim Neraka mengatakan :" Sekarang orang ini tidak diurus oleh Saya lagi melainkan diurus oleh San Kuan Ta Ti , sehingga keistimewaan naskah suci bukanlah main-main ".

Kemudian Hakim Neraka mengembalikan naskah suci kepada San Kuan Ta Ti .

Lao Shi mengatakan :" Terima Kasih Hakim Neraka berwelas asih, hari ini tujuan Xiao Zheng Xiong datang kemari agar kalian (murid-murid) paham apa yang dimaksud dengan nama didaftarkan di Nirwana dan dihapuskan di neraka".

Lahir dan mati murid yang sudah Qiu Tao dikendalikan oleh San Kuan Ta Ti , bukan dikendalikan oleh Hakim Neraka Tingkat 10. Apakah kalian sudah paham sekarang ? Sekarang pandita mendapat Firman Tuhan untuk mewakili Guru Agung ( Budha Ci Kung ) untuk membabarkan Tao, apakah sudah paham akan keistimewaan naskah suci ini ? Begitu selesai Qiu Tao , langsung dihapuskan dari Buku Kelahiran dan Kematian di Neraka".

Selanjutnya San Kuan Ta Ti , Lao Shi dan Xiao Zheng Xiong meninggalkan neraka.

Saat itu Budha San Kuan Ta Ti mengatakan :" Kalian pulang ke Nirwana selain dicocokkan San Pao, amal kebaikan dan kesalahan masing-masing orang juga dicatat dengan jelas. Kalian di dunia selama proses membina diri dan Pan Tao tidak lepas dari kesalahan ".

Beruntung bagi kalian yang tahu untuk bertobat dan memperbaiki diri. Sekarang apakah kalian sudah paham akan keistimewaan naskah suci ? Apakah sungguh sudah memahami makna mendapatkan Tao ? Meskipun tugas Kami adalah mengatur kalian tapi Kami juga tahu banyak bibit Budha yang tidak dapat kembali karena San Pao nya tidak cocok, sehingga banyak bibit Budha   佛子 yang masih bimbang ( gentayangan ) di dunia karena tidak dapat pulang ke Nirwana, semua ini juga dicatat oleh Kami. Apakah kalian mengetahuinya ? Lao Shi kalian sangat sakit hati karena Lao Shi kalian membuka pintu kelahiran dan kematian kalian, membukakan pintu kalian untuk dapat pulang ke Nirwana, juga mewariskan kepada kalian San Pao yang berharga, kalian ingin kembali maka harus dicocokkan buktinya .

Kamu bilang kamu ada Qiu Tao ! Tapi tidak dapat mengungkapkannya, lalu berlandaskan apa kalian dapat kembali ke Nirwana ? Hanya di Pintu Gerbang Nirwana ( 南天門 Nan Thien Men ) saja yang dijaga oleh Malaikat Se Ta Cin Kang 四大金剛 sudah tidak dapat lewat. Hari ini TUHAN berwelas asih mengijinkan kalian mendapatkan dulu dan membinanya kemudian, tapi tidak orang yang menyayanginya .

Setiap orang yang kembali masih membawa banyak sifat dan kebiasaan buruk, setelah kembali mereka mengatakan saya ada menjalankan dan membina maka pasti ada kedudukannya . Mengapa kalian tidak renungkan bagaimana cara Maha Sesepuh dan Sesepuh membinanya ?Bagaimana sifat hatinya dibina sampai amal ke dalam dan keluar bisa harmonis ?

Kalian menganggap asal ke vihara sudah bisa melengkapi sifat kebajikan ? Setiap orang mempunyai hawa emosi yang demikian besar sehingga baru dimasukkan ke Gerbang Pelatihan Emosi ( Hua Chi Kuan ) tapi tidak disangka setelah kalian sampai di Gerbang Pelatihan Emosi masih saja menyalahkan TUHAN dan Lao Shi kalian tidak berwelas asih.

Hari ini mengapa San Kuan Ta Ti mau menyampaikan ini semua kepada kalian ? Karena berharap manusia yang membina diri yang masih ada di dunia, cobalah tanyalah pada hati nurani sendiri, apakah kalian sungguh-sungguh membina diri ? Pada waktu Kelas Fa Hui amanat suci yang diberikan oleh Para Budha satu demi satu harus dibaca dan harus kalian pahami !

Apa yang dimaksud dengan membina diri ? Pada saat melintaskan diri, memotivasi orang , juga sedang membina ! Pada saat di rumah, dalam kehidupan sehari-hari juga harus membina ! Jadi setiap saat kalian harus membina ! Yaitu memperbaiki sifat kebiasan buruk kalian , menghilangkan keterikatan akan aku , wujud aku, serakah , amarah, keras kepala, keangkuhan , keraguan, 6 akar dan 6 kotor dunia .

Apakah kalian merasa ada kemajuan dalam membina ? 
Apakah sudah memperbaiki ?
Apakah dengan hati duniawi membina duniawi ? 
Atau menggunakan hati suci membina urusan suci ?

Hati-hatilah kalau berpatokan pada hati duniawi maka dikuasai oleh hati iblis, hati Budha tidak dapat ditampilkan keluar maka kalian sia-sia membina. Mengertikah ?

Hari ini jodoh kalian sudah matang, pintu kelahiran dan kematian sudah dibukakan maka kalian harus paham menggunakan hati Budha sebagai pengendali ! Melihat Lao Shi membantu kalian menanggung demikian banyak, apakah kalian tahu jerih payah dari Budha Ci Kung ?

Lao Shi kalian mendapat titah dari TUHAN untuk membawa anak-anak manusia di dunia untuk kembali ke Nirwana. Tapi sekarang kalian satu demi satu tidak dapat kembali sehingga Lao Shi kalian barulah bersujud memohon kewelas asihan TUHAN untuk menurunkan Buku Suci di dunia.

Kalian sudah Qiu Tao dan mendapatkan San Pao , sudah mendapatkan tapi tidak membinanya, apalah artinya ?

Sebagian orang tidak dapat kembali karena lupa akan San Pao, sekarang ini demikian banyak arwah gentayangan, satu demi satu berlutut di luar Gerbang Langit Selatan . Kalau tidak, berarti berlutut di luar vihara tempat awal dia Qiu Tao , menunggu jodohnya sampai. Mengapa bisa membina sampai demikian rupa ? Jika semua orang ingat akan San Pao maka dapat kembali ke Nirwana untuk membenahi kekurangannya, kalau dapat kembali masih ada kesempatan untuk memperbaiki diri ! Apakah kalian tahu ?

Kalian ada yang sudah kembali tapi karena masih banyak sekali sifat kebiasaan buruk sehingga masih harus dilatih di Gerbang Membersihkan Hawa Kotor ( Che Yang Kuan ) . Pada saat kalian masih ada di dunia maka harus paham untuk memperbaiki sifat kebiasaan buruk kalian , kalau sudah mendapatkan Petunjuk Suci tapi tidak memperbaiki kebiasaan buruk, apalah artinya ?

Ketahuilah bahwa Budha Ci Kung sebagai Lao Shi ( Guru ) kalian sangatlah panik karena setiap hari ada muridNya yang meninggal dunia, Budha Ci Kung khawatir mereka lupa akan San Pao sehingga kemana-mana pergi mencari muridNya, setelah ditemukan maka mereka akan ditanyai apakah masih ingat akan San Pao ? Asalkan dapat memberitahukan San Pao maka Lao Shi akan membawa mereka untuk kembali ke Nirwana untuk melatih diri.

Sehingga kenapa hari ini TUHAN menginginkan Xiao Zheng Xiong untuk menjadi perantara dalam menyebarkan berita ini, tujuannya adalah berharap kalian pada saat melintaskan orang harus menyampaikan dengan sejelas-jelasnya agar orang bisa mengerti.

TUHAN berwelas asih memberi kesempatan kepada kalian agar dapat pulang ke Nirwana maka harus disayangi. Setelah mendapatkan San Pao maka harus diingat dengan baik dalam hati, karena pada saat pulang ke Nirwana akan dicocokkan, jangan mengabaikannya !

Begitu tidak dapat kembali ke Nirwana barulah menyesal, itu sudah terlambat. Maka kalian harus lebih banyak bergiat, lebih banyak memperhatikan sifat diri dan terapkan ajaran suci dalam perbaiki sifat diri ".

Lao Shi mengatakan :" Terima Kasih San Kuan Ta Ti ".

Setelah itu Xiao Zheng Xiong mengikuti Lao Shi untuk pulang.

Lao Shi mengatakan :" Hari ini Lao Shi berbicara demikian banyak, tujuannya adalah agar murid-murid paham akan keistimewaan dalam Pan Tao ".

Selesai berbicara Budha Ci Kung menuntun rohani Xiao Zheng Xiong untuk kembali ke badannya, Xiao Zheng Xiong bersujud berterima kasih kepada Lao Shi yang berwelas asih.


Bersambung ke bagian 7

No comments:

Post a Comment