Monday 14 December 2015

Arwah Gentayangan Umat Pancaran Putih yang Lupa 3 Mustika Bagian 12

Bagian 12

Tanggal 20 Februari  2013 jam 18:30


Budha Hidup Ci Kung 濟公活佛 ( 老師 Lao Shi ) datang sampai di Vihara Meng Te, Vihara keluarga Zheng. Setelah Lao Shi selesai chan cia ( 參駕 bersembah sujud dan melaporkan kedatangan diri kepada TUHAN ) , Xiao Zheng Xiong segera Cie Cia ( salam hormat menyambut kedatangan )  Budha Ci Kung

Selanjutnya Lao Shi menyuruh Xiao Zheng Xiong segera ke Pai Tien ( jok sembahyang ) untuk Cie Cia ( menyambut ) kepada Budha Nan Ci Lao Sien Weng 南極老仙翁.

Setelah Xiao Zheng Xiong selesai cie cia , Budha Nan Ci Lao Sien Weng 南極老仙翁 berkata :" Semua murid pancaran putih kalau ada membina dengan baik, itulah akar landasannya, kalau tidak membina, kalian datang ke dunia ini bagaimana dapat memahami keberhargaan dari Tao ? TUHAN 老㊥ ada titah untuk menurunkan Tao kepada manusia di dunia, Lao Shi kalian Budha Ci Kung mendapatkan titah dari TUHAN untuk melintaskan kalian bibit Budha 佛子 , untuk membawa kalian pulang ke Nirwana ! Apakah kalian mengerti jerih payah dan kewelas asihan Lao Shi ?

Saturday 12 December 2015

Arwah Gentayangan Umat Pancaran Putih yang Lupa 3 Mustika bagian 11

Bagian 11

Tanggal 11 Februari 2013 jam 7 malam lewat 


Xiao Zheng Xiong mengikuti Budha Hidup Ci Kung 濟公活佛 ( 老師 Lao Shi ) sampai di Sheng Te Fo Thang di daerah Tainan. Guru dan murid masuk ke dalam vihara untuk Chan Cia 參駕 ( bersujud penuh hormat dan melaporkan kedatangan diri kepada TUHAN ) , selanjutnya Xiao Zheng Xiong melihat satu arwah gentayangan wanita memberi salam sujud menyambut kedatangan ( Cie Cia ) kepada Lao Shi .

Lao Shi berkata kepada arwah gentayangan itu :" Kamu berasal dari mana, coba ceritakan tentang dirimu".

Tuesday 8 December 2015

Arwah Gentayangan Umat Pancaran Putih yang Lupa 3 Mustika bagian 10

Bagian 10









Tanggal 5 Februari 2013 jam 18:30


Budha Hidup Ci Kung berwelas asih membawa Xiao Zheng Xiong 小鄭兄 ke Kang Khou Kung di daerah Cia Yi,


Lao Shi ( Budha Hidup Ci Kung )  memberitahukan kepada Xiao Zheng Xiong :" Hari ini Lao Shi mengajak kamu keliling kuil alam hawa ( 氣天 ), agar Dewa Dewi di alam hawa dapat menyampaikan suara hati mereka ".

Begitu Guru dan murid sampai di gerbang kuil, semua Malaikat yang bertugas memberi sujud hormat menyambut kedatangan Budha Ci Kung. Xiao Zheng Xiong juga segera memberi salam hormat kepada semua Malaikat.

Sunday 6 December 2015

Arwah Gentayangan Umat Pancaran Putih yang Lupa 3 Mustika bagian 9

Bagian 9


Catatan : Setelah membaca 8 bagian Wejangan Suci yang berisi betapa pentingnya San Pao , pastilah banyak umat yang berhati mulia dan merasa terpanggil untuk membantu Guru Agung Budha Hidup Ci Kung mengingatkan umat-umat yang lainnya betapa pentingnya akan San Pao ( 三寶 3 Mustika ) , dengan kemajuan teknologi sekarang dengan cara simple dan praktis sudah bisa membagikan isi blog menjangkau ke berbagai belahan tempat di dunia. Namun sungguh disayangkan beberapa umat pancaran putih terkesan tidak peduli dengan Wejangan Suci ini , tidak menghargai jerih payah Para Budha dan Bodhisatva, Budha Ci Kung dan Shi Mu yang setiap hari berlutut memohon welas asih TUHAN 老㊥ 明明上帝 , sehingga barulah Tuhan mengijinkan untuk membuka rahasia langit dengan menampilkan kejadian kisah nyata demi mempringatkan umat pancara putih yang masih hidup di dunia.

Thursday 3 December 2015

Arwah Gentayangan Umat Pancaran Putih yang Lupa 3 Mustika bagian 8

Bagian 8


Tanggal 22 Januari 2013 jam 7:30 malam hari

Xiao Zheng Xiong mengikuti Budha Hidup Ci Kung ( Lao Shi ) sampai di Vihara Shan Te Thang di daerah Cang Hua , setelah sampai di tempat tujuan , Guru dan murid langsung masuk ke dalam vihara Chan Ciamelaporkan kedatangan diri dan memberi hormat ) ,  kepada TUHAN ( 老㊥ LAO MU  ) bersamaan itu Xiao Zheng Xiong juga chan cia kepada Budha Kwan Kung 關聖帝君. Budha Kwan Kung berwelas asih mengatakan :" Saya mendapat Titah TUHAN YME 老㊥ untuk menegakkan Peraturan Suci , kalian para pembina, apa yang telah kalian bina ? Apa yang kalian jalankan ? Apakah kalian paham ? Hari ini TUHAN ada Titah untuk sekali lagi membabarkan satu Buku Suci agar kalian para pembina mengerti sampai dimana letak kesalahan kalian, dan juga pada saat melintaskan orang serta memotivasi orang , hendaknya diketahui bagian mana yang dijalankan kurang baik ".

Mendengar sampai di sini, Xiao Zheng Xiong小鄭兄 segera memohon petunjuk Budha Kwan Kung yang berwelas asih.

Monday 30 November 2015

Arwah Gentayangan Umat Pancaran Putih yang Lupa 3 Mustika bagian 7

Bagian 7


Gambar hanya ilustrasi


Tanggal 20 Januari 2013 jam 6:30 malam


Xiao Zheng Xiong mengikuti Budha Hidup Ci Kung 濟公活佛 menuju ke Ci Hua Kung di daerah Cang Hua. Setelah sampai di Ci Hua Kung , Guru dan murid terlebih dahulu masuk ke dalam ruangan vihara Chan Cia ( 參駕 memberi salam hormat dan melaporkan kedatangan diri kepada 老㊥ TUHAN ) . Selanjutnya Budha Hidup Ci Kung ( 老師 Lao Shi ) berbicara kepada Xiao Zheng Xiong :" Hari ini Lao Shi membawa kamu kemari untuk menjadi perantara menyebarkan suara hati dari arwah gentayangan ". 


Begitu Xiao Zheng Xiong mendengar ucapan Lao Shi lantas melihat kebagian luar vihara :" Waaahhhh....... Ada sekumpulan arwah gentayangan yang sedang berlutut di sana ".

Saturday 28 November 2015

Arwah Gentayangan Umat Pancaran Putih yang Lupa 3 Mustika Bagian 6

Bagian 6










Tanggal 12 Januari 2013 jam 7:30 malam

Lao Shi berwelas asih menuntun roh saudara Xiao Zheng Xiong 小鄭兄 ke Vihara Meng Te Than - Fa Yi Chong De . Setelah Guru dan murid bersembah sujud hormat dan melaporkan kedatangan diri kepada TUHAN ( chan cia ) , Xiao Zheng Xiong melihat arwah gentayangan yang berlutut di luar vihara tidaklah banyak.

Lao Shi mengatakan :" Kebanyakan arwah gentayangan setelah kembali ke negara masing-masing juga tidak ingat mereka Qiu Tao di vihara mana. Tujuan Lao Shi hari ini menuntun Xiao Zheng Xiong kemari adalah memberitahukan kepada murid-murid yang masih hidup di dunia, di setiap vihara ada arwah gentayangan yang berlutut di bagian luarnya dan bukan hanya pada beberapa vihara yang ditunjukkan tadi baru ada ( bukan hanya vihara yang dimuat dalam episode lalu ).

Seiring dengan semakin lamanya suatu vihara didirikan, jumlah umat yang semakin bertambah, kegiatan Pan Tao yang semakin banyak , jika murid-murid dapat mengingat San Pao ( 三寶 3 Mustika  ) dengan baik,  manalah ada arwah gentayangan ?"

Wednesday 25 November 2015

Arwah Gentayangan Umat Pancaran Putih Yang Lupa 3 Mustika Bagian 5

Bagian 5




Tanggal 9 Januari 2013 , jam 6.30 malam 


Budha Hidup Ci Kung濟公活佛 ( 老師 Lao Shi ) menuntun roh saudara  Xiao Zheng Xiong menuju ke rumah seorang umat yang Qiu Tao ( 求道 Memohon Tao ) di Vihara Ci Chu Cung Shu , barusan meninggal dunia ( arwah ini setelah meninggal dunia, tidak tahu harus menuju kemana, oleh karena itu masih ada dirumahnya )

Begitu sampai di tempat tujuan , Xiao Zheng Xiong melihat anggota keluarga arwah tersebut sedang makan, rumah arwah itu ada di daerah Xin Cu ( alamatnya tidak bisa ditulis di sini ). 

Lao Shi mengatakan :" Lao Shi menemukan seorang murid yang setelah meninggal tidak tahu harus bagaimana ".

Tuesday 24 November 2015

Arwah Gentayangan Umat Pancaran Putih Yang Lupa 3 Mustika Bagian 4

Bagian 4

Tanggal 7 Januari 2013 , jam 7 malam

Budha Hidup Ci Kung berwelas asih membawa roh saudara Xiao Zheng Xiong sampai di daerah Shan sia , Vihara Fa Yi Ling Yin Se.



Setelah Guru dan murid selesai Chan Cia ( Melaporkan diri kedatangan di vihara kepada Tuhan ) , Xiao Zheng Xiong melihat Budha Ci Kung berbicara kepada satu arwah gentayangan pria yang sedang berlutut di luar vihara :" Tidak perlu berlutut lagi, berdirilah ! Hari ini kamu yang mewakili mereka untuk menyampaikan suara hati . Siapa namumu ?"Arwah gentayangan menjawab :" Saya bernama Cuang Cau Siung ! Anggota keluarga saya belum ada yang Qiu Tao (求道 memohon Tao ) , terima kasih kepada Lao Shi berwelas asih memberikan kesempatan kepada saya untuk menyampaikan suara hati. Semasa saya hidup, sebelum saya Qiu Tao, Yin Pao She 引保師 membawa saya ke vihara untuk mendengarkan dharma, setelah mendengar dharma, saya merasa penuh dengan makna". Di kemudian hari Yin Pao She berkata :" Hari ini ada Pan Tao , apakah kamu mau Qiu Tao ?"

Sunday 22 November 2015

Arwah Gentayangan Umat Pancaran Putih Yang Lupa 3 Mustika bagian 3

BAB 3

Tanggal 4 Januari 2013 , siang hari jam 1 lewat


Budha Hidup Ci Kung berwelas asih membawa roh saudara Xiao Zheng Xiong ke Vihara Ci Hua Kung - Fa Yi Thien Yen 發一天元 , Vihara yang dirintis oleh Te Hui Phu Sa 德慧菩薩 .

Begitu sampai di bagian luar vihara, Budha Ci Kung 濟公活佛 dengan langkah cepat membawa Xiao Zheng Xiong menuju ke ruangan vihara untuk Chan Cia (參駕  melaporkan diri kedatangan di vihara ) kepada Tuhan. Begitu selesai Chan Cia , Xiao Zheng Xiong baru membalikkan badan dan terlihat di luar vihara berlutut sangat banyak arwah murid pancaran putih yang sudah meninggal, di dalamnya ada laki-laki dan ada juga perempuan.

( Berikut ini adalah cerita arwah murid pancaran putih seorang umat wanita yang sudah meninggal dunia, bermarga Liao )

Wednesday 18 November 2015

Arwah Gentayangan Umat Pancaran Putih yang Lupa 3 Mustika bagian 2

Bab 2


Amanat Suci Budha Hidup Ci Kung 

" Selamanya mengikuti Satu Benang Emas "












Tanggal 2 Januari 2013 , siang hari jam 2 lewat


Budha Hidup Ci Kung berwelas asih membawa roh saudara Xiao Zheng Xiong ke Vihara Yun Lin, Fa Yi Chong De , Tou Liu , Chung Siu Thang.

Begitu sampai di Tou Liu , bagian luar Chung Siu Thang, Xiao Zheng Xiong sudah kaget oleh pemandangan yang ada di hadapan karena dia melihat banyak sekali arwah gentayangan yang berlutut di luar vihara. Begitu Xiao Zheng Xiong masuk ke vihara dan setelah selesai Chan Chia ( Melaporkan Diri kedatangan kepada Tuhan YME ) , Budha Ci Kung berwelas asih segera menunjuk ke seorang arwah gentayangan wanita untuk bercerita. 

Begitu arwah gentayangan ini tampil keluar, dia segera bercerita dengan penuh perasaan. Dia Qiu Tao ( 求道 memohon Tao ) di Vihara Cung Siu Thang , Tou Liu , dia bernama Cuang Yi Mei , hari ini dia yang bercerita mewakili suara hati para arwah murid pancaran putih.

Arwah Gentayangan Umat Pancaran Putih Yang Lupa 3 Mustika bagian 1

Kata Pengantar


Pada tanggal 17 Februari 2013 jam 18:30
Budha Hidup Ci Kung 濟公活佛老師Lao Shi ) berwelas asih , hadir di Vihara Meng Te , Vihara keluarga Zheng untuk membawa saudara Xiao Zheng Xiong.

Setelah Lao Shi Chan Cia ( Bersembah Sujud Melaporkan Kedatangan Diri kepada Tuhan ) , Lao Shi berkata kepada Xiao Zheng Xiong   : " Hari ini Lao Shi mendapatkan Titah Tuhan YME 老㊥ datang untuk membuat kata pengantar Buku Suci tentang 


SUARA HATI PARA PEMBINA PANCARAN PUTIH YANG SUDAH MENINGGAL DUNIA " 白阳修道子的心声 “











Kata Pengantar Budha Hidup Ci Kung sebagai berikut :


Terlebih dahulu Lao Shi akan menyampaikan Dharma Hati 3 Mustika (  San Pao ) dan bagaimana caranya menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.


Mau menerapkan Dharma Hati 3 Mustika ( San Pao ) dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya sangat sederhana, terlebih dahulu tanyalah pada diri sendiri apakah sudah menerapkan 3 Mustika dalam kehidupan sehari-hari ? Segala tindak perbuatan dan sifat kebiasaan buruk , apakah sudah diperbaiki ? Pada saat ada masalah, hendaknya diselesaikan dengan sifat batin ( yang bersih ) , bukannya dengan sifat hati yang penuh ke"aku"an ( egois ) untuk menyelesaikannya. Jika ada perselisihan di Vihara , apa yang diperebutkan ? Apa yang diinginkan ? Bagaimana caranya kalian menerapkan Dharma Hati 3 Mustika ?

Monday 16 November 2015

Kisah Xiao Xian Tong ( Malaikat kecil )

Khu Ki Ci adalah seorang anak yang tinggal di Thai Nam , Taiwan lahir 11 Februari 1977.
Wajahnya lucu dan ganteng, tetapi bernasib menyedihkan.

Ketika berusia 3 bulan ,  Khu Ki Ci terserang demam parah dan segera dibawa oleh orang tuanya ke rumah sakit untuk diobati.

Setelah diobati kurang lebih 10 hari ternyata tidak ada perubahan, orang tuanya sangat sedih dan cemas.

Diputuskan dikirim ke Rumah Sakit yang lebih besar dan lengkap untuk diperiksa lagi. Hasil pemeriksaan diketahui liver Khu Ki Ci ada tumor / kanker sebesar 4 cm. Dokter mengatakan itu adalah penyakit kanker hati.

Riwayat Singkat Kakek Guru , Bapak Guru Agung dan Ibu Guru Suci


Riwayat Singkat 

Riwayat Singkat Cin Kung Cu She (Kakek Guru Suci – Lu Cung I)

Guru Suci pertama pada zaman pancaran putih, marganya adalah Lu, nama beliau adalah Cung I lahir di Ci Ning, propinsi San Tung, China, pada tahun masehi 1849 bulan 4 tanggal 24 imlek, adalah titisan Buddha Maitreya, merupakan Guru generasi ke 17 pada zaman timur periode ke dua. Sewaktu masih kecil beliau sudah kehilangan kedua orang tua, bersama adik perempuan tinggal di luar kota yang berjarak 5 mil dari batalyon tentara. Tempat tinggalnya terbuat dari rumput kering dan tanah (gubuk) dan hidup dalam keprihatinan, setiap hari bekerja, dengan pakaian yang sangat sederhana (kasar dan robek), kehidupannya sangat susah.

Amanat Suci Yi Cheng Ciang Ciun 義成將軍 ( Raja Bromo )

Kata Pengantar

Alkisah suatu ketika hampir 1000 tahun lalu di Pulau Jawa 
Di kawasan Gunung Bromo tinggallah seorang Raja
Pada tahun 1994 meminjam badan raga A Ciu umat kita
Menyampaikan hasrat ingin memohon KeTuhanan
Melalui penelitian data memang tercatat sejarahnya
Sesepuh Chen berwelas asih mengijinkan permohonannya
Sesepuh Chen sendiri mengadakan pelintasan arwah
Seumur hidup Sesepuh Chen hanya melintaskan 2 arwah
Maha Dewa Penjaga di Kwang Hui dan Sang Raja Bromo

Di tahun 1994 Raja berhasil memohon KeTuhanan
Tepat mengejar masa awal dimana Tao dalam Perintisan
Berkesempatan membantu dan mendukung perjuangan
Melalui proses perubahan penuh ujian dan cobaan
Kini akhirnya dapat mengikat jodoh 20 tahun kemudian
Dalam rangka Jakarta mencapai Wadah KeTuhanan
Jasa Pahala yang dipupuk melalui berbagai bantuan
Tuhan menganugrahkan "Jendral 將軍" sebagai Jabatan
"Jendral " yang telah berhasil menegakkan Keadilan

Saturday 14 November 2015

Karma Terlahir di Negara Ethiopia

SISI KEHIDUPAN MENGENASKAN DI ABAD 21


RATAPAN KORBAN BENCANA KELAPARAN PENDUDUK ETHIOPIA

Wejangan Ikat Tali Asih dari Saipamurike ( Liang Hui Ciin ) Kesaksian dari arwah seorang penduduk Ethiopia.

Major famines occurred in 1972-74 , 1984-85 , 87 and 1989-1990 , killing perhaps two million people. In each case international donor provided millions of tons of food aid. The cause of these famines are complex, extensive, long term agriculture on much of  the northern highlands led to deforestation and soil erosion. The combined effect of government policy, civil war, climatic change, and an exhausted agricultural base has contributed to famine in the regions of Eritrea, Trigray, Welo ( Wollo ) and Gonder.

**** Dikutip dari Grolier Encyclopedia of Knowledge ****

KATA PENGANTAR

Bersyukur dan terima kasih kepada Tuhan YME, Guru Agung Budha Ci Kung dan Para Budha, para pembimbing dan para pembina seperguruan yang membantu menyelesaikan penerjemahan buku ini, sehingga bisa cepat beredar.

Sesudah membaca Buku Wejangan Ikat Tali Asih dari buku " Ratapan Korban Bencana Kelaparan Penduduk Ethiopia " ini, saya merasa bahwa isi buku sangat baik bagi diri kita untuk dihayati dan bahan mawas diri.

Thursday 12 November 2015

Kisah Nyata Pengalaman Penceramah Luo Wei Chian

***** Mendapat Rahmat untuk Memohon Tao ( Qiu Tao ) *****

Pada tahun 1988 penanggalan imlek bulan 11 , saya duduk kelas 1 sekolah kejuruan, dalam masa praktek kerja di pabrik , rekan kerja saya Penceramah Chen ( Chen Jiang Shi ) mengajak saya ke Vihara Ceng Li untuk memohon Tao, waktu itu mendengar Shang Ce Li ( petugas protokol sembahyang ) mengatakan PHING SIN CING CHI YEN KHAN FO TENG , CING TAI TIEN SIEN = tenangkan hati, mata melihat ke arah Pelita Suci, menunggu diberikan Petunjuk Suci, Saya dengan mata kepala sendiri melihat Budha Ci Kung berdiri di samping Pandita, tangan kanan Lao Shi ( Budha Ci Kung ) menyatu dengan tangan kanan Pandita, membuka Pintu Suci setiap orang yang Memohon Tao . Seketika merasa luar biasa senangnya, membuktikan Tao yang Sejati, Hakekeat Kebenaran Sejati, Firman Tuhan yang Sejati , Memohon Tao luar biasa berharga, saya merasa luar biasa beruntung, bisa mendapatkan Warisan Petunjuk Suci yang sejak dahulu tidak mudah untuk didapatkan.

Friday 6 November 2015

Wejangan Suci dari Bapak Guru Agung Tian Ran

Bagian 1



1  .  Dalam usaha pengembanan Jalan Ketuhanan ( Tao ) pada masa akhir ini , harus dapat mempertahankan prestasi dari pendahulu, namun jangan sampai terikat dan terpaku oleh wujud dan nama, kalau memiliki keinginan yang baik , Tuhan pasti memberikan kesempatan , asalkan engkau benar benar hendak melaksanakan tugas dan membina kesucian , maka pasti banyak menerima umat yang berbakat KeBudhaan.

2  .   Membina dan melaksanakan tugas KeTuhanan harus tanpa pamrih , layaknya diri ini banyak berhutang budi kepada umat lain di kehidupan yang lampau, melupakan ke-aku-an, dengan sepunuh hati melakukan segalanya demi Tuhan, beranggapan bahwa semua hasil yang dicapai , diperoleh karena berkat karunia Tuhan dan bantuan seluruh penjuru Budha dan Bodhisattva, dengan demikian kalian tidak akan terjerumus dalam pertikaian mempertebutkan nama , keuntungan dan kekuasaan di kalangan Tao , melihat fakta keadaan kalangan Tao sekarang ini , Guru merasa prihatin dan menyayangkannya.

Thursday 5 November 2015

Kehadiran arwah korban tzunami Jepang tahun 2011

Tanggal 27 bulan 3 ( imlek ) tahun 2011
Sidang Dharma Wadah Tao kalangan Fa Yi  



Lao Sien Ong 老仙翁 membawah arwah yang meninggal terkena bencana tzunami di Jepang untuk menampakkan dirinya dan menceritakan keadaan yang sebenarnya


Asal usul

Di Wadah Tao Kalangan Fa Yi bagian utara di selenggarakan Sidang Dharma tahunan ( Fa Hui 3 hari 三天法會) . MING TE SIN MIN CIN SIU PAN , berada di Vihara Yuan Kuang di negara Taiwan pada hari ke 3 ( tanggal 27 bulan 3 ) di sore harinya saat peserta baru saja selesai memberikan kesan dan pesan, lalu baru akan memulai topik terakhir ( Sin Yuan Sing Ceng ) . Nan Ci Sien Ong ( 南極仙翁 ) datang ke vihara berwelas asih ( 慈悲 ), dan tak lama kemudian datang San Chai ( 三才Tri Duta ) dari Singapore tidak tahu apakah karena sakit perut atau badannya yang mana tidak nyaman, tiba tiba saja lumpuh seketika di lantai, kemudian tangan dan kakinya dingin seperti es dan menjadi kaku tidak dapat digerakkan.

Thursday 22 October 2015

Peristiwa penampakan arwah setan dari jalur neraka Lie Lien Ing 李蓮英

Peristiwa Arwah Setan dari jalur neraka Lie Lien Ing hadir di vihara dengan 
meminjam raga Tri Duta
清朝大總管李蓮英投胎為豬借竅顯化現代實錄



Saudara suku Tionghoa yang tinggal di Mauritius 模里西斯印度洋 Samudra Hindia ) meskipun sudah jauh terpisah dengan Daratan Tiongkok . Dan hampir ratusan tahun merantau dan mendiami pulau ini. Kemudian melahirkan generasi turun temurun mengakar di pulau ini. akan tetapi sejak dahulu kala hingga kini terhadap sumber yang berhubungan dengan adat istiadat negeri Tiongkok belum pernah putus. Seperti pepatah berikut ini " Mewariskan dunia dengan klasik dan sejarah (peradaban) dan mewarisi keluarga dengan kesetiaan dan toleransi ". Masih tetap memiliki nilai penting dan  tetap eksist serta  berkesinambungan yang tanpa putus, dan terhadap moral ajaran tradisional yang menyembah Langit dan Bumi , serta menjunjung tinggi moralitas untuk membalas budi jasa Para Leluhur, tampaknya memiliki  akar dasar yang masih kuat dan mendalam , semua masih terpelihara dengan baik 
印度洋模里西斯華族同胞,雖已遠離神州大陸,喬遷斯土落地生根幾近百年,但與中華文化深遠之淵源從未中斷;「詩書繼世,忠厚傳家」的薪火,仍有綿綿不絕的生機,對於敬天法地,崇德報本之傳統美德,保存了深厚的根

Mereka semua ini semenjak dahulu kala hingga sekarang masih tetap memuja dan menyembah KUAN SHENG TI CIUN關聖帝君 Bodhisattva Kuan Kung ) dan BUDHA HIDUP CI KUNG  濟公活佛. Tao yang Agung dapat dibawa kemari untuk menyelamatkan umat Mauritius ini , semua berkat pengaturan dan welas asih dari Lao Mu ( 老㊥ 明明上帝 Tuhan ) dan Para Budha . Sebelum Tao disebarluaskan sampai ke sini, sebab mereka terlebih dahulu sudah menabur dan memupuk benih kebaikkan , sehingga melahirkan karma baik juga .
柢……他們素來崇信關聖帝君與 濟公活佛,天道能來此渡化,除了是 老㊥ 大恩大德之慈悲安排外,也應是諸佛菩薩在大道普渡前,就已培植了無盡的善德因緣啊!

Friday 16 October 2015

Penagihan karma oleh arwah Kura kura Lie Lin Fu 李林甫

Kata Pengantar
1 Januari 1993


Pada waktu bersamaan ketika Tao 「道」yang Agung disebarluaskan di kalangan umat manusia , dan pada saat matangnya jodoh baik secara sempurna dari umat manusia, datang pula malapetaka tak terbatas yang merupakan SEBAB AKIBAT dari pengaruh perbuatan umat muncul secara bersamaan

Sehingga perlahan lahan tercipta halangan dan gangguan terhadap umat yang ingin membina diri  ( 修道 xiu Tao) Akan tetapi jika melihat kecelakaan, musibah , bencana alam , kekacauan dan kerusuhan di dunia ini secara menyeluruh , bukankah dirasakan sebagai pembalasan ?

Thursday 15 October 2015

KITAB KELILING KASUS SEBAB AKIBAT PENUTUPAN

Tanggal 24 – 12 – 2005

NABI KONG HU CU


MENURUNKAN PETUNJUK SUCI :

            Pada malam hari ini Saya dengan gembira hadir untuk membuat penutupan Buku [ KELILING KASUS SEBAB AKIBAT ]



PENUTUPAN

            Di Alam Semesta berlaku Hukum Karma “SEBAB AKIBAT” merupakan sesuatu yang pasti, Manusia di Dunia ini mesti-nya berdasarkan hati nurani dalam melakukan pekerjaan-nya dan mengatasi persoalan, baru-lah tidak menciptakan dosa kesalahan, umum-nya tidak ada yang men-doa-kan Para Pendosa.

KITAB KELILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 24

BAB 24
Tanggal 17 – 12 – 2005


BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI :


Manusia di Dunia dengan cara keras men-cela dan menyalahkan Orang lain, malah tidak tahu diri sendiri banyak kekurangan-nya, hanya tahu men-cela Orang, justru tidak tahu introspeksi ke dalam untuk membina diri, mengakibatkan sejumlah dosa kesalahan masih tidak menyadari-nya.


Saya berharap Manusia dengan hati yang lapang dan memaklumi Orang lain dalam melayani Orang, jangan [ keras dalam men-cela Orang, tapi longgar terhadap diri ], hendak-nya [ disiplin keras terhadap diri, dan longgar dalam melayani Orang ] dalam menyelesaikan persoalan, supaya tidak menciptakan dosa kesalahan yang tidak diketahui-nya. Beri-lah semangat diri.

KITAB KELILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 23

BAB 23 
Tanggal 10 – 12 – 2005 

BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI : 


Sekarang ini teknik percetakan sudah maju, budaya Manusia makin me-luas, Dunia ini menjadi sebuah desa “Bumi”, pengetahuan dan budaya dari berbagai tempat tersebar melalui Buku, sehingga kearifan Orang zaman dulu bisa diwariskan pada Generasi berikut-nya, kegiatan merawat teks, Buku, mempunyai Amal Kebajikan besar. 

Karena tulisan ini membuka kearifan Umat Manusia, Amal-nya tidak akan musnah, semesti-nya Manusia menghormati-nya, menyayangi-nya, tapi Manusia bukan saja tidak menyayangi-nya malahan di-injak-injak.

KITAB KELILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 22

BAB 22
Tanggal 19 – 11 – 2005


BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI :


Hati Manusia tidak ada Kebajikan, menyiksa binatang untuk menikmati kesenangan, tidak punya hati yang memaklumi keadaan-nya, kalau badan kamu di-iris pisau, bukan-kah akan sakit hingga ke relung hati, apa lagi menyiksa binatang ?


Sering membaca surat kabar, ada yang menggunakan gelang karet diikatkan ke leher anjing gelandangan, membuat dia menderita luar biasa, setelah beberapa hari kemudian, kulit bagian ikatan terluka menjadi borok, kemudian meninggal.

KITAB KELILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 21

BAB 21
Tanggal 29 – 10 – 2005


BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI :


Saya keliling ke penjuru Dunia, di mana-mana melihat hawa Dunia membumbung ke Langit, hawa serakah dan kejahatan, Malaikat Pengawas dan Malaikat Pagi dan Malam sudah melaporkan keadaan ini ke hadapan Yii Huang Ta Ti ( 玉皇大帝 Penguasa Alam Hawa ), kasus dosa sudah menumpuk tinggi bagaikan gunung.

KITAB KELILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 20

BAB 20
Tanggal 15 – 10 – 2005


BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI :


Kerisauan Orang dalam mengatasi banyak persoalan, badan, mulut dan niat menciptakan 3 beban karma yang tidak bersih. Setiap kali suka ber-debat, menindas yang baik, mengungkapkan urusan pribadi Orang, menertawakan Orang, dengan niat tidak baik men-celakai Orang, merasa senang bisa men-cemari atau men-jelek-kan Orang, ini telah menciptakan dosa besar.


Saya senantiasa ber-susah payah menasehati Manusia di Dunia, sayang-nya Manusia tidak percaya dengan Hukum Sebab Akibat, tidak percaya dengan Setan dan Malaikat, hanya percaya dengan ilmu pengetahuan atau teknologi, karena-nya beban karma buruk menumpuk terus, satu hawa jahat membumbung ke angkasa.

KITAB KELILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 19

BAB 19 
Tanggal 08 – 10 – 2005 

BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI : 


Pada awal Kehidupan Manusia, sifat-nya polos alami tiada pamrih, sehingga setelah meninggal Dunia bisa kembali ke Nirwana, tidak perlu jatuh ke dalam 6 Jalur Tumimbal Lahir. 

Sampai pada Dinasti Zhou  周朝dan seterus-nya, sifat Manusia pelan-pelan berubah menjadi jahat, baru di-bentuk-lah Neraka, untuk meng-hukum rohani-nya. 

KITAB KELILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 18

BAB 18
Tanggal 23 – 07 – 2005


BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI :

Manusia menganggap Setan dan Malaikat adalah omong kosong, setengah percaya setengah tidak percaya, bahkan menertawakan-nya, men-jelek-kan-nya, mencibir sinis pada Para Pembina, ini telah menciptakan dosa besar.

Saya mengharapkan Manusia di Dunia banyak-banyak-lah mengucapkan kata yang demi Kebaikan, ucapan yang sopan untuk menasehati Manusia, membimbing-nya menuju Kebaikan, bagaikan musim semi yang membuat Orang terasa sejuk, membina Tao menuju Kebaikan, dengan memperbaiki kesalahan, boleh dikatakan Amal Kebajikan yang besar.

Semoga Manusia di Dunia kalau bicara selalu mengucapkan kata-kata yang ber-Kebajikan, jangan membicarakan kejelekan Orang atau menyudutkan-nya, dengan begitu beruntung-lah tidak sia-sia jalani Kehidupan ini, ber-semangat-lah.

KITAB KELILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 17

BAB 17 
Tanggal 16 – 07 – 2005 

BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI : 

Para Bhiksu yang meninggalkan Keluarga untuk membina, ke atas memikul misi Buddha, ke bawah untuk menggugah hati Umat Manusia, hendak-nya ber-giat dengan baik dalam pembinaan, menegakkan diri untuk menggugah Orang, tapi sejumlah Orang yang tidak paham pembinaan hati, mengacaukan Aturan Vihara, melakukan perbuatan yang tidak ber-Kebajikan, bukan hanya merusak Aturan Suci Vihara, juga telah menanam karma buruk buat diri sendiri sehingga mendapat balasan buruk dalam tumimbal lahir, jika diri sendiri masih tidak tahu ber-tobat dengan sungguh-sungguh, masih terlena dan tidak sadar, maka sulit keluar dari derita. 

KITAB KELILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 16

BAB 16 
Tanggal 25 – 06 – 2005 



BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI : 

Manusia di Dunia demi mendapatkan uang, memikirkan berbagai cara yang tidak pantas, untuk menipu, asal-kan bisa menipu untuk dapat-kan uang, apa pun berani dilakukan. 

Ada juga Bos besar yang sengaja membuat diri-nya bangkrut, jerih payah karyawan 1 Kehidupan sirna dalam sekejap, tidak bisa ber-tahan hidup. Ada yang pinjam uang pada Orang dengan bunga tinggi, bahkan bunga-nya sangat tinggi sekali, membuat Keluarga Orang hancur berantakan, ada juga yang mendirikan Perusahaan semu, uang hasil tipuan-nya dilarikan, ini telah menanam “sebab” buruk, terlahir di air. 

KITAB KELILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 15

BAB 15

Tanggal 18 – 06 – 2005












BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI :


Setiap kali Manusia di Dunia menciptakan dosa, para Pendosa tidak menyadari kesalahan-nya, hanya memikirkan Kebaikan diri sendiri, malah tidak merasa prihatin terhadap korban yang dicelakai, begitu masa penghakiman sudah tiba baru menangis tersedu-sedu memohon pada Langit dan Bumi, sudah tiada guna-nya !

KITAB KELILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 14

BAB 14
Tanggal 04 – 06 – 2005

BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI :

Manusia di Dunia mati-mati-an mendapatkan uang, asalkan mendapatkan uang, tidak perduli uang haram pun berani didapatkan-nya, seperti uang haram yang di-dapat dengan mem-babi buta, tidak bisa di-nikmati lama tapi balasan-nya bagaikan bayangan yang mengikuti terus, yang dikhawatirkan kamu bisa mendapatkan tapi tidak bisa menikmati-nya, waspada-lah !

KITAB KELILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 13

BAB 13
Tanggal 28 – 05 – 2005

BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI :

Manusia di Dunia mengutamakan uang mematikan hati-nya, demi uang dan harta, segala perbuatan sadis bisa dilakukan, bahkan mencelakai nyawa Orang, menciptakan dosa yang sangat besar, setelah meninggal, masuk ke jalur binatang (terlahir sebagai wujud binatang), mohon untuk keluar dari derita belum kesampaian terus, sayang sekali.

Seperti kasus belakangan ini Perusahaan minuman kesehatan merk tertentu membuat keracunan ribuan Orang, Nama Perusahaan rusak dan kerugian materi sampai ratusan juta dolar, sedangkan Orang yang memasukkan racun hanya di-tahan, di-denda 330.000 dolar, mengakibatkan 1 Orang meninggal dan 3 Orang cedera, sehingga dikatakan hati nurani yang sudah rusak.

KITAB KELILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 12

BAB 12
Tanggal 14 – 05 – 2005



BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI :

Cinta dan sex merupakan hal di dunia yang gampang membuat Orang berselisih dan posesif. Bahas cinta dulu, di tempat kerja karena sering ketemu dari pagi hingga malam, pelan-pelan akan timbul perasaan dan mengakibatkan ikatan di luar nikah, bukan hanya merusak diri sendiri, juga menghancurkan seluruh Kehidupan Keluarga yang harmonis. Seperti komedian yang meninggal belum lama itu, karena ada ikatan di luar nikah mengakibatkan diri sendiri masuk ke jalan tidak benar, bukan saja merusak Kebajikan sendiri, setelah mati Arwah-nya harus menderita di “Tempat Arwah yang mati sia-sia” mendapat hukuman, selain itu juga membuat Sanak Family dan Teman-teman ber-sedih, tidak berdaya hanya bisa ber-keluh kesah.


Kalau membahas [ 色 sex], huruf mandarin sex, di atas-nya ada artikel satu pisau , sex tidak memabukkan Orang, hanya Manusia sendiri yang mau memabukkan diri-nya. Begitu pikiran porno sudah timbul dan timbul niat buruk maka akan melakukan dosa besar berupa perkosaan pada Wanita, bukan saja diri akan di-hukum berat oleh Negara, setelah meninggal masih harus mengalami berbagai siksaan di Neraka, kemudian terlahir sebagai binatang, ber-tumimbal lahir menanggung derita, mohon keluar dari derita tapi waktu-nya belum sampai terus. Karena itu Saya menasehati Manusia di Dunia hendak-nya waspada, jangan melanggar-nya.

KITAB KELILING KASUS SEBAB AKIBAB BAB 11

BAB 11
Tanggal 07 – 05 – 2005


BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI :


BAKTI merupakan hal UTAMA di antara ratusan Kebaikan, Manusia di Dunia kalau bisa menjalankan Bakti, Tuhan akan men-catat Nama-nya, kalau mencapai tingkat atas bisa menjadi Arahat; kalau capai tingkat bawah, bisa menjadi Malaikat tingkat atas, menengah dan bawah; di Dunia bisa menikmati rezeki, kedudukan dan usia panjang sebagai balasan atas Kebaikan-nya. Jika Manusia di Dunia bisa ber-Bakti kepada Orangtua-nya, pasti akan mendapat balasan baik. Beban karma ber-kurang, kelak setelah meninggal gampang mendapatkan kedudukan Dewata.

Mengharapkan Manusia di Dunia jangan mengejar hal sampingan dan melepaskan yang pokok, kalau Bakti belum dijalankan maka tidak perlu membicarakan membina hakekat Langit, bagaikan panjat pohon untuk dapatkan ikan, bukan saja tidak mendapatkan Tao (Kebenaran), bahkan Neraka merupakan bagian-nya. Waspada-lah !

KITAB KELILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 10

BAB 10
Tanggal 30 – 04 – 2005

BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI :


Moralitas Manusia di Dunia makin merosot, hati Manusia sudah tidak seperti zaman dulu. Manusia menganggap tidak membunuh, tidak merampok, sudah tidak berdosa, justru dalam ucapan, perbuatan, tindak tanduk, semua-nya menciptakan karma kesalahan, malah masih merasa senang, menganggap diri sangat pintar, salah besar ! Kalau sudah tahu salah bisa perbaiki, merupakan Kebaikan tinggi, mengharapkan Manusia jangan karena kejahatan-nya kecil lantas melakukan-nya, timbul pikiran yang tidak baik, beban karma sudah tercipta, kalau tidak koreksi kesalahan diri, kelak balasan hukuman Neraka sudah tiba, menyesal pun sudah terlambat.

KITAB KELILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 9

BAB 9 

Tanggal 23 – 04 – 2005 










BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI : 

Manusia di Dunia dalam satu Kehidupan sibuk demi kenamaan, kejayaan, sepanjang hidup banting tulang penuh kegalauan, demi Anak bekerja keras bagaikan sapi atau kuda, mendapatkan banyak uang tapi rata-rata didapatkan dengan cara tidak sesuai dengan hati nurani, meskipun sudah dapat uang tapi Amal Kebajikan-nya hilang, pada akhir-nya semua jadi kosong, mengapa ? [ Karena didapatkan dengan cara haram maka pergi-nya juga dengan cara haram, harta yang haram tidak bisa dinikmati terlalu lama ]. Saya harap Manusia paham [ seorang Budiman suka akan harta benda tapi mendapatkan-nya tidak bertentangan dengan hati nurani ], jangan bertindak sembarangan, kalau tidak setelah meninggal akan meninggalkan nama yang dimaki Orang terus, diludahi oleh Orang-orang di Dunia, menyesal pun sudah terlambat.

KITAB KELILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 8

BAB 8
Tanggal 16 – 04 – 2005

BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI :

Pada awal-nya Saya ber-jalan-jalan di Dunia, sekarang mendapat Kuasa Tuhan lagi untuk melakukan penyelamatan Makhluk di 3 Alam, tanggung jawab-nya besar dan berat. Vihara Chiien Cen mendapat Titah dari Ibunda Suci untuk menjalankan-nya, untuk menyelamatkan Umat Manusia jangan berjatuhan lagi. Saya mengharapkan Umat Manusia sekuat tenaga membantu-nya, juga membantu Thung Sheng yang mempunyai ikrar untuk menyelesaikan pembangunan Vihara besar, amal-nya besar,kelak di pesta sari naga, mencapai tingkat suci atau budiman, mencapai kesempurnaan bahagia tiada tara.

KITAB KELILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 7

BAB 7
Tanggal 09 – 04 – 2005









BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI :

Manusia zaman sekarang banyak yang menderita kanker, benjolan ganas, dan lain-lain. Bukan-nya tanpa sebab ! Sebagai petani ingin mendapatkan banyak keuntungan, saat pestisida belum bersih sudah dijual, setelah konsumen memakan-nya, racun pestisida menumpuk di tubuh, lama kelamaan akan timbul benjolan keganasan atau kanker. Saya menasehati para petani hendak-nya menggunakan hati nurani, jangan hanya demi keuntungan tapi mencelakai orang, kalau tidak hukuman-nya berat.

KITAB KELILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 6

BAB 6
Tanggal 02 – 05 – 2005







BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI :

Semangat Manusia di Dunia untuk berbakti pada Orangtua makin merosot, jika ada sedikit masalah langsung teriak-teriakan dan perang dingin dengan Orangtua, tidak paham hati Orangtua yang menginginkan Anak-anak-nya berhasil, semasa sekolah tidak sungguh-sungguh belajar sehingga tidak berhasil, kelak makin susah dalam mencari nafkah Kehidupan ! Perlu diketahui di antara ratusan Kebaikan, BER-BAKTI adalah yang paling UTAMA, kalau tidak berbakti bagaimana bisa menegakkan badan menjalankan Kebenaran dan mengatasi persoalan di Dunia ?

Para Pembina belakangan ini ingin membina Tao tapi tidak sungguh-sungguh berbakti, sangat disayangkan ! Saya menyampaikan beberapa kata pada Pendahuluan Buku ini untuk memberi semangat pada Manusia di Dunia. Semoga tidak mengecewakan Saya, dan bisa jalankan dengan tiada lelah-nya.

KITAB KELILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 5

BAB 5
Tanggal 26 – 03 – 2005



BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI :

Pembinaan hati dan Kebajikan Manusia di Dunia hanya digantung di mulut saja, tapi kenyataan pelaksanaan-nya masih kurang, ini yang membuat Para Pembina pancaran putih yang semakin sedikit mencapai kesempurnaan. Saya menasehati Para Pembina, banyak-lah pergi jalankan dan sedikit bicara, karena Budiman malu akan perbuatan-nya, karena-nya Saya memberitahukan perbuatan merupakan hal utama dalam pembinaan untuk nasehati Manusia di Dunia, ini-lah sebab-nya.

KITAB KELILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 4

BAB 4
Tanggal 19 – 03 – 2005

BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI :

Manusia di Dunia masih bilang tidak ada Malaikat dan Setan, melakukan hal yang bertentangan dengan hati nurani, menjalankan hal-hal yang buruk, tidak ada rasa malu, malahan senang atas perbuatan-nya, menganggap diri lebih pintar dari orang lain, tidak tahu Malaikat maut sudah tiba, jika tidak segera koreksi diri, menyesal sudah terlambat ! Juga ada Pengurus Vihara yang menipu Umat, hanya bisa menipu uang, tidak paham maksud baik Buddha dalam menyelamatkan Umat Manusia, menipu harta dan sex, ini merupakan kejahatan besar, Saya memperingati Manusia di Dunia jangan mengatakan Hukum Sebab Akibat tidak ada balasan-nya, hanya waktu-nya saja yang belum sampai, kalau waktu sudah sampai dengan sendiri-nya balasan akan tiba, tidak terhindarkan.

KITAB KELILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 3

BAB 3
Tanggal 22 – 03 – 2005

BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI :

Manusia di Dunia mengatakan membina diri, sepanjang hari hanya diucapkan saja, tapi Saya ingin bertanya pada kamu, apa yang kamu bina ?

Apakah sudah mendapat hati tenang tentram ?
Apakah sudah membina sampai tenang leluasa ?
Apakah bisa dengan giat menjalankan Kesetiaan, Bakti, jaga Kehormatan, dan Kebenaran ?
Apakah setiap saat bisa memaklumi Orang lain ?

Coba-lah tanya pada hati nurani sendiri, sudah menjalankan berapa persen beberapa poin di atas ? Jika bisa menjalankan semua itu, maka Saya beri selamat kepada kamu, jika tidak bisa menjalankan, atau hanya 7-8 bagian saja, maka masih belum layak. Semoga Para Pembina di Dunia yang mengatakan membina diri baik-baik-lah koreksi diri, jangan sampai saat ajal datang menjemput, tidak ada jalan menuju ke Nirwana, justru pintu Neraka yang terbuka lebar, saat itu menyesal pun sudah terlambat !

KITAB KELILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 2

BAB 2
Tanggal 05 – 03 – 2005 

BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI : 

Moralitas manusia di dunia makin merosot, hati manusia sudah tidak sebaik hati manusia zaman dulu lagi, manusia di dunia melakukan penindasan, penyelundupan, kelicikan, penipuan, serba melampaui batas, sehingga di dunia ada satu hawa kebencian membumbung ke Langit. Dewa Penguasa Alam Dewa-Dewi sangat marah, sehingga memerintahkan Dewa Bagian Salju menurunkan salju dahsyat dan udara dingin di 4 Benua, untuk meperingatkan manusia di dunia agar Manusia mengetahui dan memperbaikinya, kalau tidak maka hukuman akan diteruskan, tidak terhindarkan.

KITAB KELILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 1

BAB I 
Tanggal 26 – 01 – 2005 

BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI : 


Pada saat manusia di dunia lagi sehat dan kuat, dibimbing oleh Orang Baik untuk memupuk Kebaikan, bukan saja tidak dihiraukan, tidak percaya, tidak tanyakan, bahkan menertawakan-nya sebagai Orang bodoh. Tidak percaya akan Hukum Karma (Sebab Akibat), tidak hormat akan 3 Mustika, tidak menjalankan Kebaikan, ucapannya kotor, menjelekkan Buddha dan Malaikat, ini merupakan dosa besar. 

Mengharapkan manusia di dunia yang ada lakukan pelanggaran ini, cepat-cepatlah sadar dan bertobat, kalau tidak – begitu balasan hukumannya sudah datang maka menyesal pun sudah terlambat !

Buddha Ci Kung : Murid bodoh, apakah melewati Tahun Baru dengan gembira ? 

Thung Sheng : Di sini Murid memberi Salam Sejahtera pada Guru dan juga mengucapkan Selamat Tahun Baru, sudah lama tidak bertemu Guru. Murid sangat kangen, sebenarnya Tahun ini saya lalui dengan tidak bahagia !